Izinkan Tuhan Hadir Dengan Cara-Nya yang Tak Terduga
Kalangan Sendiri

Izinkan Tuhan Hadir Dengan Cara-Nya yang Tak Terduga

Lori Official Writer
      2993

Mazmur 139: 1-3

TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.


Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 62; Markus 6; Bilangan 7-8

Mendengar Tuhan? Gimana aku harus melakukannya? Oh ya, mengambil waktu tenang setiap hari. Itu adalah waktu dimana Tuhan berbicara kepadaku waktu aku membaca firman-Nya dan berdoa, biasanya aku lakukan di pagi atau malam hari.

Dan kalau aku ingin waktu yang lebih lama dengan Tuhan, aku bisa mengambil tiga jam malam berdoa dengan sungguh-sungguh dan membaca Alkitab dengan serius. Aku juga bisa mengkhususkan akhir pekan untuk retret rohani supaya bisa mendengar Dia. Mungkin aku harus melakukan puasa 40 hari juga.

Serangkaian kegiatan ini, bagi orang Kristen, biasa kita sebut dengan disiplin rohani. Sangat baik untuk mempraktikkan kehadiran Tuhan dan menjadwalkan waktu dengan-Nya.

Tapi bagaimana jika Tuhan mau bicara dengan kita sekarang? Tepat di tempatmu saat ini, di tengah dunia fana yang berantakan tanpa ada Alkitab di tanganmu atau saat kamu sedang tidak berdoa dengan sungguh-sungguh? Apakah kamu bisa menerima tindakan Tuhan ini? Apakah kamu akan mengenali suara-Nya di tengah kehidupan sehari-harimu?

Kita selalu berpikir kalau kita harus melakukan hal-hal ekstra supaya bisa mendengar suara-Nya. Tapi nyatanya, Tuhan juga bisa berbicara berulang kali kepada kita bahkan di tengah hal yang tidak rohani, biasanya saja atau bahkan sesuatu yang kacau. Kenapa? Mungkin Tuhan mencoba memberitahu kita kalau Dia pribadi yang lebih rendah hati daripada yang kita bayangkan. Kita mungkin saja mengacungkan jemari ke Tuhan dan berkata, ‘Bicaralah, hai orang bijak!’ dan bahkan kita suka memutuskan dimana, kapan dan bagaimana Dia harus berbicara kepada kita.

Sayangnya Tuhan gak bekerja dengan cara yang kita atur. Dia sepertinya lebih suka menginterupsi hari kita dengan pensil yang sempurna dengan dorongan untuk berdoa bagi seseorang atau dari sepenggal kutipan hikmat dari Alkitab atau dari sebuah tulisan yang kita baca di suatu tempat.

Kita punya kebiasaan untuk marah saat Tuhan tidak melakukan mujizat-Nya bukan? Ya, Tuhan mungkin mau melakukan mujizat dalam hidup kita di jam 8.30 malam, tapi kamu malah menuntut supaya Dia melakukannya pada pukul 7.00 atau 8.00 malam.

Kedengarannya mengejutkan. Tapi saat kamu membiarkan Dia bekerja dengan cara-Nya sendiri, Tuhan bisa hadir dengan pewahyuan rohani waktu kamu sedang mengganti popok, membersihkan kamar, memperbaiki keran bocor, berkendara, dan bahkan saat sedang berbelanja.

Alasannya adalah Tuhan mau menjadi bagian dari seluruh hidup kita, bukan hanya satu jam di sana sini. Dia mau menjadi akrab dengan kita supata Dia bisa hadir kapan saja dan dimana saja tanpa harus diatur dan tanpa harus mengubah kita menjadi seorang farisi. Dia mau mengenal kita seperti seorang sahabat. Tuhan mau saat Dia hadir, kita mau menyambut-Nya, menawarkan kursi dan memberi-Nya minu, saat Dia mulai menjelaskan isi hati-Nya kepada kita.

Kenapa Tuhan menunggu kita untuk melakukan semua hal-hal yang begitu suci supaya Dia hadir di depan kita? Karena kalau Dia melakukannya, sepertinya kita sedang mengatur Tuhan. Kita berpikir kalau saat kita melakukan ini dan itu, kita akan benar-benar mendengar Tuhan.

Tapi Tuhan tidak akan hadir dengan cara itu. Tuhan gak benar-benar peduli dengan kesopanan atau aturan buatan manusia atau sesuatu yang agamawi. Dia peduli tentang kebenaran dan karakter kita. Dn karakter itu terbentuk saat kita menjalaninya. Karakter dibentuk saat kita berteriak, menjerit dan menginjak-injak kaki kita.

Sebanyak apapun kita membunyikan lonceng dan memanggil Tuhan seperti seorang penjual, Tuhan tidak akan benar-benar datang. Tapi Tuhan akan hadir saat Dia mau bicara. Kalau kita perlu mendengar sesuatu dari-Nya, maka Dia akan muncul. Kalau kita tidak siap, mungkin dia juga akan memilih diam.

Kita mau mendengar suara Tuhan karena kita mau melakukan kehendak-Nya. Kita perlu peka saat Tuhan berbicara. Jangan mengusir-Nya karena kita pikir itu hanyalah permainan pikiran kita saja. Bagaimanapun, dalam beberapa kasus Tuhan hanya akan berbicara satu kali. Dan pesan-Nya bisa sangat penting.

Kalau Dia membisikkan pesan-Nya di telinga kita saat kita menontin film favorit kita, apakah kita akan mendengar-Nya? Kalau kamu mengharapkan Dia memasuki duniamu pada saat itu juga, maka kamu akan menyesuaikan telingamu untuk menangkap pesan-Nya.

Mungkin kamu butuh sentuhan dari Tuhan. Kamu bisa mengambil waktu untuk merenung dan mengingat Tuhan. Jangan heran kalau Tuhan mau melakukan sesuatu yang luar biasa di hari biasa saja. Izinkan Dia untuk bekerja secara supernatural. 


Hak cipta Laura Bagby, digunakan dengan izin Cbn.com

Ikuti Kami