Adalah tanggung jawab kita untuk
membentuk dan mempersiapkan generasi berikutnya. Seperti setiap generasi sebelum
mereka, generasi di belakang kita perlu mengetahui satu hal, bahwa setiap anak
itu penting untuk masa depan.
Apa yang kita katakan sebagai orang
tua itu adalah hal yang penting, bahkan sangat penting daripada yang kita sadari.
Ada hal yang perlu kita katakan, dan ada juga yang tidak boleh kita katakan. Ini bertujuan untuk membangun rasa percaya diri, harga diri, dan rasa hormat pada setiap tahap kehidupan mereka. Jika kita tidak mendukung anak-anak kita, siapa lagi?
Baca juga: Anak Membutuhkan Seorang Pemimpin, Bukan Bodyguard
Berikut adalah 10 kata terlarang yang
tidak boleh kita katakan pada anak-anak kita:
1. “Aku harap aku tidak pernah memlikimu”
Kamu mungkin pernah merasa jengkel
dan lelah menghadapi anakmu. Sebisa mungkin hindari jauh kata-kata ini.
Kata-kata ini hanya memperburuk kondisi psikisnya.
Selain itu, bukankah Tuhan yang
menciptakan anak itu dalam kehidupanmu? Apakah kamu cukup sempurna untuk
menghujat ciptaan-Nya?
Yeremia 1:5 "Sebelum Aku membentuk engkau dalam
rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari
kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi
nabi bagi bangsa-bangsa."
2. “Kamu adalah kecelakaan”
Entah itu kecelekaan atau bukan,
anakmu tetaplah seseorang yang berharga bagi generasinya atau mungkin bagi
generasi selanjutnya. Membuatnya berpikir ‘kamu tidak menginginkaku’ telah
menghancurkannya dengan satu kalimat.
Kamu telah menyakiti perasaannya dan
mungkin kamu juga telah mematikan semangatnya. Tuhan menciptakan anak-Nya untuk
menjadi hamba-Nya. Tuhan memberikan misi khusus bagi anakmu, Dia menghormati
anakmu dan memberi anakmu kekuatan. Apa kamu mengetahuinya? Apakah anakmu
mengetahuinya?
Yesaya 49:5 “Maka sekarang firman TUHAN, yang
membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan
Yakub kepada-Nya, dan supaya Israel dikumpulkan kepada-Nya — maka aku
dipermuliakan di mata TUHAN, dan Allahku menjadi kekuatanku —, firman-Nya.”
Baca juga: Mengasuh Anak Berarti Harus Berkorban, Apakah Orangtua Sudah Berkorban Banyak Demi Anak?
3. “Kamu tidak pernah, atau kamu tidak akan bisa”
Jangan membuatnya menjadi pesimis. Bahkan
Filipi 4:13 mengatakan “Segala perkara
dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” Lantas,
dukunglah dia sepenuhnya daripada membuatnya harus berkecil hati. Ingat bahwa
Kristus ada di dalam mereka.
2 Tesalonika 1:11 “Karena itu kami senantiasa berdoa
juga untuk kamu, supaya Allah kita menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya dan
dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik dan
menyempurnakan segala pekerjaan imanmu.”
Jadi berdoalah dan dorong anakmu dengan
ayat ini. Baca juga Pengkhotbah 3:1, Mazmur 20:4, Mazmur 33:11, Amsal 19:21,
Amsal 20:5, Yeremia 15:11, Roma 8:28, 1 Korintus 3:8, Efesus 1:11, Filipi 2:13.
4. “Kamu tidak berharga”
Tuhan berkata yang sebaliknya.
Yeremia 29:11 "Sebab Aku ini mengetahui
rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman
TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk
memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."
Baca juga: Bahayanya Anak Nonton Film Horor Ini, Jadi Tamparan Keras Bagi Semua Orangtua
Pernahkah kamu mendengar anakmu mengatakan
bahwa apa yang mereka lakukan tampak tidak berguna? Bahkan Yesaya merasa tidak
berguna dan tidak berharga, namun dia bertekad untuk mempercayai Tuhan. Bahkan
nabi Allah yang perkasa merasa tidak berguna, namun memilih untuk memercayai
Allah atas upahnya.
5. “Aku terlalu sibuk”
Kamu mungkin sibuk untuk mengurus
satu dan lain hal yang mungkin kamu tujukan untuk kebahagiaan anakmu seperti,
bekerja untuk mendapatkan uang dan memenuhi kebutuhan anak. Tapi, tidak kah
kamu berpikir bahwa mereka membutuhkanmu juga?
Roma 12:2 "Janganlah kamu menjadi serupa
dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu
dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada
Allah dan yang sempurna."
Tanyakan kepada dirimu pertanyaan
ini. Apakah Tuhan menginginkan kamu untuk menghabiskan waktu bersama keluarga?
Mazmur 127:3-5 "Sesungguhnya, anak-anak lelaki
adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah.
Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.
Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya
itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di
pintu gerbang."
Kamu mungkin sibuk dan membutuhkan
waktu untuk dirimu sendiri. Atau kamu mungkin melakukan semua pekerjaan untuk mencukupi
kebutuhan anak-anakmu.
Baca juga: Hancurkan Pola Asuh yang Didasarkan Rasa Takut Karena Corona Dengan 5 Langkah Ini
Tidak sepenuhnya salah, tapi bukankah
mereka juga menginginkan waktu bersama orang tuanya? Bukankah mereka butuh
bimbingan langsung dari orang tuanya? Mari lebih bijaksana lagi dalam merawat
anak-anak.
Tunggu 5 hal lainnya di artikel
selanjutnya ya, Tuhan Yesus memberkati!