Marjorie,
seorang ibu berusia 38 tahun dengan 4 anak membutanya tak memiliki waktu untuk
sakit. September 2012, ketika dirinya mulai batuk dan tak kunjung sembuh,
akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke dokter.
Dokter
mengira bahwa mereka menemukan sumber masalahnya ada pada paru-paru Marjorie.
Dia sendiri adalah mantan perokok. Kemudian dokter menyarankan untuk melakukan biopsi
dan hasilbiopsi menujukkan positif.
“Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka akan mengeluarkan lobus atas dan tengah paru-paru kanan saya. Saya sangat gugup karena, kamu tahu? Setiap kali kamu masuk ke dada, itu adalah operasi besar, sangat besar.”
Baca juga: Jane Idris, Tetap Kuat Di Dalam Tuhan Walau Vonis Kanker Menggoncang Kehidupannya
Marjorie
dan John, suaminya berdoa agar operasi itu dapat mengeluarkan semua kanker. John
mengingat “Saya takut kehilangan istri saya. Dan anak-anak, berpotensi
kehilangan ibu mereka.” Kemudian Marjorie juga mengingat “Doa saya adalah, 'Tuhan,
biarkan mereka mendapatkan semuanya. Dalam nama Yesus.' Saya tidak punya waktu
untuk kemo, saya tidak ingin mengalami kehilangan rambut atau apa pun,
benar-benar menyakitkan. Saya punya keluarga yang harus diurus.”
Namun,
selama operasi, dokter menemukan bahwa kankernya tidak ada di paru-parunya.
Melainkan di salah satu tulang rusuknya. Mereka melepas tulang rusuk Marjorie
dan mengirimnya untuk diuji.
John
berkata "Sangat sulit untuk melihatnya dalam kesakitan yang mengerikan.” Kemudian
Marjorie menimpali “Ini adalah waktu yang sangat menakutkan dan saya senang
bahwa saya memiliki sistem pendukung yang hebat melalui gereja saya.”
Akhirnya setelah hasilnya keluar, Marjorie menemui dokter kemudian dia melihat ada seorang penasihat dan juga sekotak tisu. Mengetahui hal itu, dia berpikir bahwa ini pasti serius. Ahli ‘onkologi mengatakan, 'Ini chondrosarcoma mesenchymal'”
Baca juga: Kezia Christine, Mujizat Kesembuhan Seorang Pengidap Kanker Lidah
Kanker
tulang. Sangat jarang dan agresif tidak ada protokol pengobatan. Penafsiran ahli
onkologiya adalah radiasi dosis tinggi diikuti oleh kemo yang intens. John
berkata “Saya berharap bisa mengatakan bahwa saya memiliki damai. Tetapi dengan
diagnosis seperti ini, itu mengguncang saya sampai ke inti.”
Kemudian
Marjorie berkata "Meskipun saya berdoa, dan saya percaya pada kekuatan
doa, dan saya percaya pada kesembuhan dan saya hanya berpikir pada diri
sendiri, 'Ini benar-benar buruk.' Aku berpikir, hidupku sudah berakhir.”
John merasa
marah pada Tuhan saat itu. “Saya berteriak pada-Nya. Saya sangat marah dan
terluka dengan Dia. Kami telah menjadi pelayan yang setia kepadaMu, Tuhan.
Bagaimana Anda bisa membiarkan ini menimpa istri saya?”
Setelah melakukan radiasi dan juga mulai kemoterapi, Marjorie merasa lemas dan terkuras habis tenaganya. Marjorie ingat, “Saya mendengarkan Firman. Saya melakukan semua yang saya bisa untuk tetap semangat. Saya membuat pilihan, bahwa saya akan bertarung. Aku akan berjuang, pertarungan iman.”
Baca juga: Mengenal Akar Bajakah dan Khasiatnya, Obat Kanker yang Ditemukan Siswa SMA Kalimantan
Setelah
satu putaran kemoterapi, Marjorie menunjukan reaksi buruk yang membuatnya
pingsan dan hampir koma. John mengingat ketika pertemuannya dengan dokter, "Dokter
mengatakan bahwa karena kemoterapi yang ekstrem, dan perawatan eksperimental
yang mereka gunakan, mungkin saja dia (Marjorie) tidak selamat dari perawatan
itu sendiri."
Marjorie
mengingat ketika Tuhan mengunjunginya, “Dia berkata, 'Kamu bisa mati dan pulang
dan tinggal bersama-Ku, atau kamu dapat memilih bangkit dan hidup.' Saya tidak
ingin meninggalkan suami dan anak-anak saya. Dan aku berkata, "Ya Tuhan,
aku ingin hidup." Saya ingat tepat pada saat itu energi yang mengalir ke
seluruh tubuh saya, seperti listrik. Kemudian saya ingat duduk di tempat tidur.
Dan saya berkata, 'Saya sembuh.'”
Setelah
kejadian itu, Marjorie dan John berdiri teguh pada imannya dan mereka menantang
dokter untuk menghentikan perawatan. Bakan dokter mengatakan ada nol persen
kemungkinan bertahan hidup dengan kanker ini tanpa kemoterapi dan mungkin hanya
bertahan dalam waktu enam bulan.
Namun
Marjorie dan John tetap teguh dalam imannya dan menghentikan pengobatan dan
kembali pulang. Tiga bulan setelah kejadian itu, Marrjorie kembali melakukan
pemeriksaan kanker pertamaya.
Marjorie bercerita “Yang pertama muncul negatif. Dan saya mengatakan kepada dokter, 'Lihat, saya sudah bilang. Sudah kubilang, aku bebas kanker. Saya disembuhkan dalam nama Yesus Kristus. ' Saya menjalani setiap tiga bulan untuk mendapatkan CT scan dengan kontras dan setiap tes negatif setelah itu. Tes terakhir yang saya lakukan adalah Desember 2018. Dan itu masih negatif. Masih bebas kanker.”
Baca juga: Tahu Raja Asa? Ini Nih 3 Hal Yang Bisa Kamu Pelajari Dari Kisah Hidupnya
Hari ini
Marjorie berbagi tentang kekuata doa dan Tuhan yang menyembuhkan. Pesannya “Bangun
setiap pagi dan bersyukurlah untuk hari baru. Bersyukur dan pujilah Dia.
Pujilah Dia setiap saat, tak peduli seberapa sakit yang akmu rasakan, pujilah
Dia. Kamu perlu memberitakan Firman-Nya atasmu dan bicarakan tentang
kesembuhanmu. Mereka mengatakan kepadaku bahwa saya seharusnya tidak berada di
sini. Jangan dengarkan itu. Kamu mendengarkan Firman Tuhan, melalui cara-Nya
kamu disembuhkan.”
Seperti
Marjorie, Tuhan juga dapat melakukan hal yang sama kepada kita. Terkadang Dia
mau melihat seberapa jauh iman kita dan seberapa jauh kita mau mengandalkan-Nya
dalam hidup kita. Teruslah berharap dan klaim janji Tuhan.