Mengenal Akar Bajakah dan Khasiatnya, Obat Kanker yang Ditemukan Siswa SMA Kalimantan
Sumber: Grid.id

Health / 14 August 2019

Kalangan Sendiri

Mengenal Akar Bajakah dan Khasiatnya, Obat Kanker yang Ditemukan Siswa SMA Kalimantan

Lori Official Writer
6281

Tiga siswa SMA 2 Negeri Palangkaraya berhasil meraih medali emas di ajang kompetisi tingkat dunia di Seoul, Korea Selatan atas penemuan muktahir mereka.

Seperti diketahui, ketiga siswa ini melakukan uji coba obat kanker dari akar pohon hutan yang disebut bajakah. Mereka mulai melakukan penelitian soal obat tersebut setelah salah satu siswa menyampaikan bahwa keluarganya kerap menggunakan salah satu tumbuhan yang tumbuh di hutan Kalimantan Tengah sebagai obat menyembuhkan kanker ganas stadium empat.

Di bawah bimbingan salah satu guru, ketiganya melakukan uji coba dengan menjadikan akar bajakah sebagai bubuk. Setelah itu bubuk diujicobakan terhadap tikus.

Hasilnya, mereka mendapati tikus semakin sehat. Hal inilah yang ssemakin meyakinkan mereka bahwa bubuk akar bajakah berkhasiat sebagai obat kanker untuk manusia.

Mengenal Tanaman Bajakah dan Khasiatnya

Bajakah bukanlah tanaman yang asing bagi suku Dayak, Kalimantan. Tanaman hutan ini sudah digunakan oleh masyarakat setempat secara turun temurun sebagai obat.

Tanaman ini sendiri bahkan hanya bisa ditemukan tumbuh di tengah hutan yang jaraknya cukup jauh dari pemukiman masyarakat.

Bajakah biasanya tumbuh secara merambat di ketinggian lebih dari 5 meter hingga mencapai puncak pohon yang bisa jadi tumpuannya.

Sementara akarnya akan tumbuh merambat di atas tanah yang dialiri air gambut bening kecoklatan, khas hutan Kalimantan.

Karena jumlahnya yang terbilang sangat sedikit, tanaman ini bagi orang Dayak kerap disebut sebagai tanaman mistis.

Walaupun belum diteliti secara ilmiah, namun masyarakat Suku Dayak sudah menggunakan akar bajakah ini sebagai obat kanker secara turun temurun.

Baca Juga:

Cahyaning, Kekasihku Tetap Setia Walau Aku Mengidap Kanker

Kenapa Kanker Bisa Menghilang Tiba-tiba Seperti yang Dialami Joni Tada?

Jenis-jenis Tanaman Bajakah

Ternyata bukan hanya sejenis. Tanaman bajakah rupanya terdiri dari beberapa jenis, diantaranya:

1. Bajakah Tampala (Spatholobus Littoralis Hassk)

Bajakah jenis ini paling sering digunakan oleh masyarakat Suku Dayak.

Kandungannya diyakini berkhasiat untuk meningkatkan pertumbuhan kolagen dan pembentukan epitel baru. Bubuk akar bajakah biasanya dijadikan sebagai obat luka.

2. Bajakah Lamei

Institut Pertanian Bogor (IPB) menjelaskan bahwa bajakah lamei adalah jenis tanaman hutan hujan tropis yang tumbuh merambat di daerah lembab.

Masyarakat Kalimantan Tengah biasanya menampung cairan yang terdapat pada pohon Bajakah Lamei untuk kemudian diminum. Cairan dari pohon ini dipercaya dapat menyembuhkan diare.

3. Bajakah Kalalawit (Uncaria gambir Roxb)

Berbeda halnya dengan bajakah kalalawit, tanaman jenis ini diyakini memiliki kandungan phenol dan antibakteria yang tinggi.

Ekstrak dari daunnya juga dipercaya memiliki kandungan katekin yang tinggi, yaitu berfungsi untuk mencegah penyakit jantung, kelebihan berat badan, dan membantu pembentukan kolagen.

Selain itu, ekstraknya bisa digunakan sebagai anti-aging.

Cara Pengolahan Akar Bajakah

Masyarakat Suku Dayak umumnya mengolah akar bajakah dalam bentuk bubuk.

Pertama-tama, akar tanaman ini dikeringkan di bawah sinar matahari. Setelah kering, akarnya lalu dicacah dan ditumbuk sampai menyerupai bubuk halus.

Bubuk inilah yang kemudian diminum dengan cara merebusnya lebih dulu ke dalam air biasa selama kurang lebih 30 menit.

Air dan warna rebusan akan tampak menyerupai teh tanpa rasa. Bagi penderita kanker, air ini harus diminum secara rutin sebagai minuman harian.

Mengkonsumsi air bubuk akar bajakah selama 2 bulan dengan rutin bisa menghilangkan tumor yang tumbuh di tubuh seseorang.

Butuh Ujicoba Terhadap Manusia

Kendati sudah dilakukan ujicoba terhadap tikus, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Prof. Dr. dr Aru Sudoyo menyampaikan supaya akar bajakah perlu dikembangkan dengan melakukan ujicoba terhadap manusia.

“Karena ujicoba terhadap tikus dan manusia itu berbeda,” katanya.

Dia menyampaikan, untuk memastikan akar bajakah bisa menyembuhkan kanker dibutuhkan beberapa tahapan uji klinis.

Dilansir dari situs resmi Cancer Research UK, 13 Ferbuari 2019; berikut adalah lima fase dari uji klinis obat untuk kanker pada manusia.

Fase 0 – ujicoba dilakukan kepada sekelompok kecil orang, sekitar 10-20 penderita kanker tertentu. Tes ini bertujuan untuk meneliti efek yang ditimbulkan obat terhadap penderita kanker.

Fase 1 -  di fase ini ujicoba masih tetap dilakukan kepada sekelompok kecil penderita kanker, sekitar 20 sampai 50 orang.

Tujuan juga tetap sama dengan fase 0 yaitu untuk mencari tahu efek dari obat terhadap kanker si penderita.

Fase 2 - di sini jumlah partisipan semakin meningkat dengan melibatkan puluhan orang atau bahkan lebih dari 100 orang.

Di fase ini, partisipan dibatasi hanya untuk maksimal dua tipe kanker. Fase ini juga harus dilakukan secara acak.  Tujuannya adalah untuk membandingkan terapi terbaru dengan terapi standar yang biasanya dilakukan.

Fase 3 - Fase ini melibatkan ratusan atau ribuan orang. Biasanya, pengujian hanya untuk satu tipe kanker, walaupun sesekali ada yang lebih dari satu.

Fase 4 - Uji coba fase 4 biasanya dilakukan dengan sampel partisipan yang berukuran medium atau besar. Dan hanya untuk satu tipe kanker. Gunanya untuk manfaat jangka panjang dan efek samping dari terapi yang baru, sehingga uji coba tidak dilakukan secara acak.

Sumber : Berbagai Sumber | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami