Di kitab 2 Tawarikh 20 kita bisa baca
tentang akhir yang sangat dramatis, dimana Tuhan membuat musuh-musuh bangsa
Israel saling memukul. Sementara pasukan perang Israel hanya berdiri menonton
bagaimana musuh-musuh mereka saling menyerang. Peperangan itu pada akhirnya berujung pada kehancuran.
"Ketika orang Yehuda tiba di tempat
peninjauan di padang gurun, mereka menengok ke tempat laskar itu. Tampaklah
semua telah menjadi bangkai berhantaran di tanah, tidak ada yang terluput." (2 Tawarikh 20: 24)
Sadar atau gak, kadang hidup kita juga berada
dalam kondisi ini. Kita bisa berada dalam masalah yang tampaknya tidak gak bisa
kita atasi atau yang kita rasa sangat berat. Lalu kita mulai menghadapinya
dengan sepenuhnya percaya kepada Tuhan untuk berperang atas masalah itu. Lalu
kita hanya bisa menyaksikan bagaimana Tuhan memenangkan peperangan itu untuk kita.
Tapi harga yang harus dibayar untuk perang itu sendiri sangat jelas. Mungkin
kita akan mendapati kehancuran seperti yang dialami oleh musuh-musuh orang Yehuda.
Tapi Tuhan akan selalu menolong kita menemukan
berkatNya di tengah kondisi yang hancur itu. Tuhan akan selalu meninggalkan
sesuatu yang baik di medan peperangan itu untuk kita. Itulah yang diterima oleh pasukan perang Israel.
"Lalu Yosafat dan orang-orangnya turun
untuk menjarah barang-barang mereka. Mereka menemukan banyak ternak, harta
milik, pakaian dan barang-barang berharga. Yang mereka rampas itu lebih banyak
dari pada yang dapat dibawa. Tiga hari lamanya mereka menjarah barang-barang itu, karena begitu banyaknya." (2 Tawarikh 20: 25)
Pada akhirnya berkat yang didapatkan oleh
bangsa Yehuda adalah barang jarahan yang sangat banyak. Bayangkan saking
banyaknya barang-barang itu, mereka harus mengumpulkannya selama tiga hari.
Baca Juga:
20 Ayat Alkitab Tentang Cara Melawan dan Menaklukkan Kuasa Si Iblis
Perkatakan 13 Ayat Alkitab Ini Untuk Lawan Rasa Takut di Tengah Penyakit Virus Corona
Kisah ini mengingatkan kita untuk bertindak
seperti yang dilakukan oleh Raja Yosafat. Yaitu datang kepada Tuhan dan
menyembahnya. Sekalipun saat itu kondisi mereka dalam ancaman, tapi bangsa ini
memilih untuk mengijinkan Tuhan memecahkan masalah mereka alih-alih
mengandalkan kekuatan mereka sendiri. Hasilnya pun mengejutkan karena mereka justru mendapatkan berkat yang sama sekali gak pernah mereka bayangkan.
"Pada hari keempat mereka berkumpul di
Lembah Pujian. Di sanalah mereka memuji TUHAN, dan itulah sebabnya orang
menamakan tempat itu Lembah Pujian hingga sekarang. Lalu pulanglah sekalian
orang Yehuda dan Yerusalem dengan Yosafat di depan. Mereka kembali ke Yerusalem
dengan sukacita, karena TUHAN telah membuat mereka bersukacita karena kekalahan musuh mereka." (2 Tawarikh 20: 26-27)
Bangsa Yehuda memilih untuk percaya kepada
Tuhan untuk memenangkan peperangan mereka. Dan Tuhan sendiri melakukannya untuk
mereka dan memberikan mereka berkat kekayaan yang melimpah. Tuhan bukan hanya memberikan kemenangan, tapi juga berkat kekayaan.
Apa kamu mau mengalami hal yang sama seperti
bangsa Yehuda? Saat ini kita dan seluruh dunia memang sedang berperang melawan
penyakit menular Covid-19. Ketakutan dan kecemasan pun mulai menggeser iman
kita. Tapi dengan kisah ini, kita berharap supaya setiap orang percaya kembali
mencari Tuhan dan memilih untuk menyerahkan peperangan ini sepenuhnya kepada
Tuhan. Tuhan sendiri mau kita menang atas ketakutan dan kecemasan atas pandemik
ini. Jadi datanglah kkepadaNya dan angkatlah puji-pujian untuk Dia, sang
pasukan perang kita. Percayalah Dia Allah yang setia melindungi dan memberikan
kita kemenangan demi kemenangan.