Berbagai
usaha sudah beralih ke dunia digital, selain itu melambungnya istilah digital
marketing yang dipercaya bisa menaikan untung
berlipat ganda membuat banyak orang melirik bidang ini. Tapi tak bisa dipungkiri
dengan semakin banyak orang terjun dibidang ini, membuat persaingan semakin
sengit.
Itulah
sebabnya para digital marketer terus mencari cara untuk memaksimalkan usahanya. Peberapa
waktu terakhir ini muncul pemikiran diantara digital marketer bahwa hal penting
yang bisa membuat bisnis berkelanjutan adalah komunitas.
Bahkan,
buat yang belum tau mau mulai usaha apa, disarankan untuk melihat target market
dari komunitas terdekat dalam hidupnya.
Maksudnya
gimana?
Sebagai
contoh, jika kamu tergabung dalam komunitas futsal maka kamu bisa melihat
sebagai target market kamu. Dari sana kamu bisa melakukan riset lebih mendalam
tentang seberapa besar komunitas penyuka futsal itu, apa saja yang mereka
butuhkan, bagaimana kau bisa memberi nilai tambah untuk mereka, dll.
Jadi, jika
kamu memiliki komunitas yang spesifik, dengan jumlah orang yang cukup besar,
bisa jadi komunitas itu memberi peluang usaha untukmu.
Lalu
bagaimana caranya memulai komunitasmu sendiri?
Nah, kali
ini JC mau mengutip apa yang dibagikan oleh Denny Santoso, seorang digital
marketer melalui akun YouTube-nya nih. Semoga bisa menginspirasi kamu ya.
1# Mulai
dari ‘Big Idea’ atau tujuan besarnya
Apa yang
dimaksud dari ‘Big Idea’ disini? Yaitu tujuan besar dari komunitas yang kamu
ingin bangun.
"Sebagai
contoh keto diet, big idea-nya adalah kalau kamu makan lemak banyak kamu bisa
menurunkan berat badan," demikian ungkap Denny.
Jadi kalau
kamu mau buat komunitas orang yang mengikuti diet keto atau ingin mencoba diet
keto, itu adalah tujuan besarnya. Bagaimana melakukan diet keto dengan baik
sehingga tetap sehat dan berhasil menurunkan berat badan.
Sekarang, komunitas
apa yang ingin kamu bangun? Komunitas digital marketing, komunitas freelancer,
komunitas pengusaha muda Kristen, komunitas futsal, dan mungkin kamu punya ide komunitas
unik lainnya. Yang terpenting adalah kamu harus tahu tujuan utama dari komunitas
yang akan kamu bangun tersebut.
2# Apa
harapan ke depan yang ingin dicapai / future hope
Denny mengingatkan
bahwa, “Orang join ke tempat Anda bukan karena ingin membeli barang Anda.” Sebab
jika seseorang mau beli barang, dia akan mencarinya di ecommerce atau toko online
langsung.
Karena orang
bergabung dengan komunitas untuk mencari sesuatu yang ingin dicapai atau di dapatnya
ke depan nanti, yaitu ada harapan ke depan yang ingin ia capai atau ‘future
hope’ yang dia miliki.
Sebagai
contoh kalau komunitas digital marketing, ide besarnya adalah melakukan marketing
di dunia digital, sedangkan future hope-nya adalah meningkatkan penghasilannya
melalui digital marketing. Jadi, disanalah para ahli digital marketer bisa
menjual produknya seperti ebook, seminar, workshop, tools, dll.
Jadi,
setelah kamu menemukan big idea, kamu harus bisa menjawab pertanyaan, “Saat
orang bergabung dengan komunitasmu, apa harapan yang ingin mereka capai?”
Kalau kamu
sudah bisa menjawabnya, maka kamu sudah selangkah lagi membuat kemajuan.
3# Siapa yang
jadi pemimpin dan messenger dari komunitasmu
Menurut Denny,
komunitas itu mirip dengan agama, dimana ada seseorang yang menjadi nabi,
pemberi pesan atau messenger yang bisa memimpin komunitas itu bergerak bersama
untuk mencapai ‘future hope’ mereka.
Jadi,
setiap komunitas harus ada pemimpin yang menceritakan tentang visinya dan
menggerakan anggota komunitas untuk mencapai visi tersebut.
Bagaimana
dengan komunitasmu, siapakah yang akan menjadi pemimpin, atau orang yang berada
di depan untuk membawa komunitas itu mencapai tujuan bersama?
Itu
sebabnya Denny tidak terlalu suka dengan istilah “kolam ikan” dalam dunia
marketing, karena dalam kolam ikan tidak ada yang menjadi pemimpin komunitas tersebut.
4#
Identitas
Sebagai
contoh Fans klub sepakbola Persija, menyebut dirinya sebagai Jakmania. Mereka
memiliki yel-yel khusus, memakai kaos dan berbagai atribut Jakmania dengan
bangga.
Setiap komunitas
yang memiliki identitas tersendiri biasanya memiliki atribut tersendiri,
ciri-ciri, nilai-nilai dan keunikan yang membedakan mereka dan biasanya menjadi
sesuatu yang mereka banggakan.
Jika sebuah
komunitas sudah memiliki fanatisme, hal tersebut menjadi peluang bisnis dimana
kamu bisa menjual berbagai merchandise dan atribut. Sebab mereka akan bangga
saat menggunakannya.
Nah, itulah
info tentang membangun bisnis yang berkelanjutan dengan membangun komunitas
yang kuat. Semoga bisa menginspirasi ya, sebab penulis juga masih belajar
tentang hal ini nih, karena topiknya menarik dan bikin penasaran.
Bagaimana dengan JCers, apakah kamu sudah mencoba tips di atas? Yuk berbagi pengalaman lewat kolom komentar ya, biar kita bisa saling memberkati. God bless you.
Baca juga :
Kamu Seorang Digital Marketing? Istilah-istilah ini Wajib Kamu Pahami.
Suka Ikut Komunitas, Ini 3 Alasan Anak Muda Jaman Ini Lebih Suka Hidup Bersosial
Mendirikan Komunitas Yang Positif Dan Mendukung Pribadi, Yuk Lakukan 6 Langkah Ini