Banyak wanita muda yang berlomba mendapatkan wajah putih dan
bersih. Karena itulah tren suntik whitening jadi pilihan, meskipun harganya terbilang cukup mahal.
Namun harga yang dikeluarkan untuk mendapatkan suntikan kecantikan
ini pun setara dengan khasiatnya. Dimana kandungan suntik whitening terdiri dari
vitamin C dan gluthatione atau kolagen yang kaya akan antioksidan dan berfungsi
untuk menghilangkan melanin atau bintik hitam di permukaan kulit. Saat kandungan
ini disuntikkan ke dalam tubuh, maka sistem imun akan bekerja melawan balik
proses penuaan dan memperbaiki jaringan kulit. Sehingga kulit akan tampak lebih cerah, kencang dan terhidrasi.
Tapi kalau ditanya, apakah penggunaan suntik whitening aman bagi kesehatan? Mari menyelidiki lebih jauh.
Meskipun sangat bermanfaat bagi peremajaan kulit, namun gak
bisa dipungkiri kalau di sisi lain penggunaan suntik whitening sendiri memiliki
efek samping yang cukup berbagai bagi kesehatan tubuh. Bahkan jika digunakan secara
berlebihan atau gak sesuai takaran pun bisa berujung pada beragam gangguan pada kulit dan juga organ dalam tubuh.
Apa saja efek sampingnya?
Beberapa penelitian yang dilakukan para ilmuwan menyimpulkan bahwa
suntik whitening mungkin berbahaya bagi manusia. Karena itu, saat digunakan tidak
sesuai dengan prosedur atau tidak ditangani oleh para prefesional, perawatan ini justru akan sangat berbahaya.
Beberapa efek samping suntik whitening bagi kesehatan adalah:
1. Membuat kulit lebih sensitif
Suntik whitening bisa membuat kulit lebih sensitif. Melanin
pada kulit bukan hanya bertugas untuk memberikan pigmen atau warna pada kulit, tapi berperan dalam regenerasi kulit.
Semakin berkurangnya pigmen kulit akan membuat kulit semakin sensitif dan dan bisa menyebabkan kerusakan pada kulit.
2. Gangguan pencernaan
Efek samping lainnya dari suntik whitening adalah terjadinya
gangguan pencernaan. Gejala yang dialami setiap wanita akan berbeda, ada yang akan merasakan mual, kembung sampai diare.
Efek samping ini terjadi karena tubuh seseorang gak bisa
menerima dosis vitamin C yang tinggi. Karena rata-rata dosis vitamin C dalam
suntikan whitening bisa mencapai 1000 mg. Jauh lebih tinggi dari dosis vitamin C yang dibutuhkan manusia setiap hari yang hanya 40 mg saja.
3. Keguguran sampai kelainan pada janin
Melakukan suntik whitening saat dalam kondisi hamil juga sangat
berisiko tinggi bagi janin. Selain bisa menyebabkan keguguran, janin juga bisa terjangkit penyakit tertentu akibat kandungan yang disuntikan ke dalam tubuh.
Untuk kondisi keguguran sendiri bisa terjadi karena dosis vitamin
C yang disuntikkan terlalu tinggi sehingga menghambat produksi progesteron dalam tubuh dan menyebabkan keguguran.
Sementara dampak lain bagi ibu hamil adalah kemungkinan kandungan
akan terkontaminasi ke dalam janin. Sehingga saat lahir, anak bisa mengidap
penyakit tertentu akibat kandungan suntik whitening selama hamil. Salah satu penyaki
langka yang diduga bisa terjadi akibat penggunaan suntik whitening saat hamil
adalah penyakit langka Kawasaki pada anak. Gejalanya penyakit ini bisa berupa demam,
kulit kemerahan, lidah dan bibir merah, nafsu makan turun. Penyakit ini juga bisa mengganggu kerja kelenjar getah bening dan fungsi jantung.
Baca Juga:
Bukan Hanya Cantik, Suntik Botox Berperan dalam Perawatan Kanker?
Telan Banyak Korban, Dokter Bedah Indonesia Tegaskan Bahaya Suntik Filler Sembarangan
4. Kerusakan pada ginjal
Penggunaan suntik whitening ini juga bisa menyebabkan kerusakan
pada ginjal. Hal ini terjadi karena kandungan vitamin C-nya akan diolah menjadi oksalat yang nantinya mengeras menjadi batu ginjal.
5. Bisa menyebabkan kanker
Kandungan gluthatione mengandung hydroquinone yang merupakan senyawa
karsinogenik. Jika digunakan dengan dosis yang salah maka karsinogenik ini akan
berubah menjadi kanker kulit.
Punya kulit yang putih, bersih dan terhidrasi memang dambaan semua
wanita muda. Tapi sebelum memutuskan untuk melakukan perawatan ini, cobalah untuk
berkonsultasi lebih dulu dengan ahlinya. Cari tahu apakah suntik whitening memang
cocok untuk tubuhmu atau gak. Kalau ternyata gak, pilihlah untuk tidak menggunakannya.
Apalagi bagi wanita yang sedang hamil. Pikirkanlah bahwa kesehatan dan
keselamatan janinmu jauh lebih penting daripada punya wajah yang bersih dan putih.