Semakin bertambahnya usia, semakin meningkat pula rasa khawatir kita terhadap kecantikan wajah. Munculnya garis-garis halus dan keriput di sekitar wajah jadi penghambat rasa percaya diri wanita pada umumnya. Tapi berkat kecanggihan teknologi, apapun bisa dilakukan untuk menyamarkan bahkan menghilangkan keriput-keriput tersebut.
Suntik filler pun jadi salah satu pilihan untuk
mencegah masalah penuaan ini. Suntikan ini berguna untuk mengisi kembali
bagian-bagian wajah yang keriput dan bergaris hanya dalam kurun waktu 30 menit saja. Hasil ini bisa bertahan sampai empat bulan sampai satu tahun lamanya.
Beda dengan
suntuk Botox yang berfungsi untuk mengendurkan otot, suntik filler berguna untuk
mengisi garis-garis kerutan dan menyamarkannya. Sehingga bagian-bagian yang mengerut kembali kencang.
Lantaran hasilnya
yang dinilai maksimal mempercantik wajah, suntik filler pun semakin digemari baik
wanita maupun pria. Suntik kecantikan yang satu ini malah dijadikan bisnis tersendiri
saja. Nggak sedikit orang yang bukan dari kalangan dokter ahli bedah
profesional berani memberikan praktik ini. Akibatnya, mereka yang mendapatkan suntik filler yang jadi korban mal praktik dan menyebabkan jaringan kulitnya rusak.
Penyanyi Tompi,
yang juga berprofesi sebagai dokter bedah plastik pun mengaku prihatin dengan kasus
mal praktik suntuk filler ini. Dia mengaku sering kali smenangani sekitar 15
sampai 20 kasus suntik filler setiap bulannya. Para korban yang ditanganinya rata-rata mengalami masalah setelah suntik filler dan juga tanam benang abal-abal.
“Banyak dapet pasien yang ngeluh malah hidungnya jadi gendut lebih tebel dan lebar,” ucap Tompi.
Menurutnya, suntik filler bukanlah praktik yang diharamkan dalam dunia medis. Tapi dia mengaku prihatin karena penggunaannya yang salah. “Kita tidak mengatakan benag atau filler itu barang terlarang. No. Itu barang yang secara medis ada, tapi penggunaannya yang misuse (salah),” terangnya.
Baca Juga :
Selain itu, praktik tanam benang satau suntik hidung yang dilakukan dengan prosedur yang tidak tepat bisa sangat membahayakan pasien. Salah satunya bisa menyebabkan putusnya pembuluh darah dan menyebabkan kerusakan pada hidung atau bentuk wajah. Yang paling parahnya adalah membusuknya hidung.
Meningkatkan
korban suntik filler ini membuat Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi
dan Estetik Indonesia (PERAPI) menyampaikan himbauan supaya suntik filler dilakukan
dengan prosedur dan pada tempat yang tepat. Karena kerusakan yang bisa diakibatkan
oleh praktik ini bisa jadi akan sulit ditangani. Untuk itu, mereka menghimbau supaya mereka yang mau melakukan suntik filler lebih dulu konsultasi dengan PERAPI.
Selain itu,
untuk meminimalisir risiko yang akan ditimbulkan akibat suntik filler, pasien diharapkan bisa melakukan hal ini lebih dulu:
1. Jangan tergiur dengan harga yang ditawarkan
Harga yang
ditawarkan jauh lebih murah dari perawatan pada umumnya (standarnya),
hati-hatilah bisa jadi mereka justru memberikan pelayanan dengan kualitas yang paling
rendah. Hal serupa juga berlaku dengan penawaran harga mahal. Kita percaya saya
kalau ada harga ada kualitas. Tapi belum tentu juga semua barang mahal punya kualitas yang baik loh.
2. Jangan mau tawar menawar kalau menyangkut wajahmu
Prosedur yang
tepat adalah kunci aman dari hasil yang baik. Karena itu, jangan sampai melakukan
praktik tawar menawar lebih kalau memang dokter atau mereka yang menangani sudah punya prosedur tertentu dalam melakukan suntik filler.
3. Pilih tempat yang terjangkau dan terjamin untuk mendapatkan suntik filler
Jangan sekali-kali
menerima tawaran suntik filler dari instansi atau tempat yang belum diketahui
kualitasnya. Kalau perlu, berkonsultasilah dengan PERAPI lebih dulu atau dokter
bedah di rumah sakit untuk mengetahui lebih banyak informasi soal suntik filler ini.
Kalau sampai
instansi yang menawarimu praktik ini tak mau memberitahukan informasi lengkap soal apa yang perlu kamu tahu tentang suntik filler, kamu perlu menaruh curiga.
4. Setelah suntik lakukan perawatan sendiri
Pakailah
tabir surya setiap hari. untuk membantu menjaga dan melindungi bagian wajah yang
baru mendapat suntikan.
Seperti
yang disampaikan Tompi, praktik suntik filler maupun tanam benang merupakan salah
satu hal yang diijinkan secara medis. Tapi perlu diketahui, sebelum memakainya tanyakan
lebih dulu ke dirimu sendiri, apakah hal ini sudah jadi kebutuhan seiring
dengan bertambahnya usia. Atau malah hanya memakainya untuk motivasi yang kurang
tepat saja. Jadi, sebelum memutuskan hal ini ada baiknya untuk memikirkan risiko
dan kebutuhanmu secara pribadi.