Duh! 3 Pemimpin Gereja Filipina Terlibat Imigrasi Ilegal & Penggalangan Dana Palsu
Sumber: https://www.nytimes.com/

Internasional / 30 January 2020

Kalangan Sendiri

Duh! 3 Pemimpin Gereja Filipina Terlibat Imigrasi Ilegal & Penggalangan Dana Palsu

Lori Official Writer
3273

FBI menangkap tiga pemimpin gereja yang berbasis di Filipina, California dan Virginia. Mereka diduga terlibat praktik imigrasi ilegal berkedok pelayanan penggalangan dana selama bertahun-tahun.

Pihak FBI mengidentifikasi ketiganya terdiri dari Guia Cabactulan (59), Marissa Duenas (41) dan Amanda Estopare (48) yang bekerja di gereja Kingdom of Jesus Christ, The Name Above Every Name.

FBI sendiri menangkap Cabactulan dan Duenas di Van Nuys, California dan Estopare di Virginia pada hari yang sama Rabu, 29 Januari 2020. Penangkapan ketiganya bertepatan dengan penggerebekan di kompleks Gereja Kingdom of Jesus Christ, The Name Above Every Name di Van Nuys, California.

Ketiganya diketahui menjanjikan kemudahan untuk tinggal di Amerika dengan mengatur pernikahan palsu. Setelah itu korban dibawa ke Amerika dan di sana mereka malah dipaksa bekerja dengan kedok penggalangan dana untuk mendukung anak-anak miskin di Filipina melalui badan amal Children’s Joy Foundation di Amerika.


Baca Juga: Dibaptis, Pesepakbola Liverpool Ini Sebut Yesus Cinta dan Gelar Terbaiknya


Sayangnya, uang hasil penggalangan dana tersebut digunakan untuk mendukung operasi gereja dan gaya hidup mewah pemimpin gerejanya, Apollo Quiboloy.

Cabactula menjadi pelaksana praktik ilegal tersebut dengan bantuan kerjasama dari para pemimpin gereja di Filipina. Duenas berperan mengurus surat-surat keberangkatan pekerja ke Amerika. Sementara Estopare berperan sebagai pengawas dimana para pekerja diberikan target penggalangan dana. Sadisnya, pekerja yang tidak mencapai target akan diperlakukan dengan kasar.

Seperti dilaporkan oleh pihak FBI, dana yang terkumpul di rekening bank telah mencapai 20 juta dolar dalam bentuk setoran tunai dari tahun 2014 sampai pertengahan tahun 2019. Tapi uang itu kembali ke kas gereja dan digunakan untuk membeli barang-barang mewah para pemimpin gereja serta properti gereja yang berada di Calabasas, California.

Mantan pekerja yang melarikan diri dari gereja mengatakan kepada pihak berwenang bahwa mereka harus meminta sejumlah uang tunai dari pihak keluarga untuk kembali ke Filipina.

Kasus ini sendiri dalam penyelidikan FBI setelah mewawancarai sejumlah korban yang berada di Los Angeles dan Hawaii pada tahun 2015 silam.

Sumber : Nytimes.com | Staradvertiser.com
Halaman :
1

Ikuti Kami