Tahun berganti tahun, tentulah semua orang ingin menjadi lebih
baik dari tahun sebelumnya. Baik itu secara karir, keuangan , hubungan dan juga sikap secara pribadi.
Siapa sih yang pengen melempem dan terus berada di zona yang
sama? Siapa sih yang pengen jatuh bangun di dalam dosa yang sama? Siapa sih yang pengen terjerat dalam kelamnya dunia dan meninggal masuk neraka?
Tentu saja tidak ada bukan? Semua orang ingin menjadi yang
terbaik, ingin dikenal sebagai orang baik, meski pada kenyataannya itu tidak mudah. Meski pada kenyataannya, itu tidak gampang, sebab daging penurut.
Tetapi, tidak ada yang mustahil kan? Untuk maju bersama Tuhan,
kita itu harus berani menyambut sebuah perubahan. Dalam Yesaya 43:18-19,
Alkitab berkata, " "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan
janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak
membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu
mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara."
Ketika Tuhan membawa sebuah promosi dalam hidup kita, maka hal itu kerap sekali di dahului dengan sebuah proses persiapan. Nah, proses itu diperlukan untuk membantu kita melepaskan apa yang sudah dilakukan Allah sehingga kita bisa merangkul apa yang ingin Dia lakukan selanjutnya dalam hidup kita.
Perubahan yang diinisiasi Tuhan itu sangatlah tidak mudah,
tapi selalu berguna untuk pertumbuhan dan kedewasaan kita secara rohani dan juga karakter.
Sering sekali, kita menolak sebuah perubahan karena memang hal itu mempengaruhi tingkat kenyamanan kita. Nah, itu ebabnya, pertanyaan yang banyak yang digeluti oleh orang adalah, mengapa butuh waktu yang sulit untuk berubah dan membawa sebuah perubahan?
Sebagai manusia, kita tentu saja seorang mahluk yang terbiasa dengan mengatur semuanya dengan cara kita. Mulai dari gaya hidup kita, sikap kita dan pekerjaan kita. Dan ketika kita ingin melangkah keluar dari sana untuk sebuah perubahan lebih baik, tentu saja sulit dan nggak nyaman untuk menyesuaikannya.
Namun nih, kalau kita memang ingin melangkah ke dalam
kepenuhan dari apa yang sudah Allah rencanakan bagi kita, maka kita harus rela meninggalkan zona nyaman kita dan mengejar jalan yang dipimpin oleh Roh Allah.
Dan jalan itu sangar tidak enak tentunya, seperti hutan belantara. Tapi, justru disinilah Tuhan ingin membuat sebuah kehidupan baru muncul, sebuah perubahan yang baru dan semua hal yang baru dan baik.
Seperti hal kecil, tadinya kamu adalah wanita atau pria yang
sudah mempermainkan orang lain. Kemudian di tahun yang baru, kamu ingin serius menemukan pasangan yang
tepat. Lalu kamu meminta ampun kepada Tuhan, kamu diampuni dan kamu dijanjikanNya akan bertemu wanita atau pria yang tepat.
Tapi, dalam prosesnya itu sangatlah tidak mudah dilalui. Berbagai godaan dari wanita tidak benar atau pria yang kaya tapi tidak kenal Tuhan mulai mendatangimu, lalu kamu harus menolaknya. Kemudian kamu harus menjauhi lingkup pergaulan burukmu dan mengalami kesepian untuk sekian tahun sampai akhirnya kamu bertemu komunitas dan suka sama satu orang kemudian kamu dipermainkan, kamu harus mengampuni dan banyak lika-liku lainnya yang akhirnya membuat kamu mengerti bahwa ada harga yang harus dibayar untuk kita bisa berubah dan meninggalkan zona nyaman kita.
Sebelum John Bevere (penulis terkenal di Amerika) dipakai
Tuhan untuk menjadi pembicara ke seluruh dunia, dia hanyalah seorang pendeta di sebuah gereja lokal di Orlando, Florida.
Kemudian, suatu hari Allah memberinya sebuah janji bahwa dia akan dikirim oleh Tuhan ke gereja-gereja dan konferensi di kota-kota dari pantai Timur hingga ke pantai barat Amerika, dari perbatasan Kanada hingga ke perbatasan Meksiko, dari Alaska hingga ke Hawaii.
Kemudian, apa yang dia dengar dari Tuhan tersebut, dia ceritakan kepada istrinya, Lisa tanpa satupun yang tahu.
Selama setahun masa penantian, John dan Lisa terus berdoa
namun tidak menghasilkan apa pun. Justu visi orisinal dia untuk melayani anak muda jadi memudar.
Dia mengalami cobaan baik secara internal dan eksternal yang belum pernah dia dan istrinya alami sebelumnya.
Dikira karena penuh dosa, John mulai mengakui dosa-dosa yang dia ingat dan pernah dia lakukan dan dia meminta pembebasan dari Tuhan akan dosanya. Hingga suatu hari, Tuhan berkata bahwa dia tidak di padang gurun karena dosa, namun Tuhan sedang mempersiapkan perubahan untuk dia dan sekarang, John dan Lisa Tuhan pakai dengan hebat sesuai dengan janji Tuhan. Mereka menjadi pembicara dan menulis buku dan memberkati bangsa-bangsa.
Demikian dengan kamu. Jika kamu mengalami sulitnya berubah dan
banyaknya cobaan ketika berubah, percayalah bahwa Allah memberimu kekuatan
untuk mengerjakannya.
Ketika kamu mengalami kesulitan sekalipun saat ini, maka
percayalah bahwa Dia sedang mempersiapkan perubahan atas hidupmu.