Kasih Tuhan Dalam Sepotong Apel, Apakah Kamu Mau?
Kalangan Sendiri

Kasih Tuhan Dalam Sepotong Apel, Apakah Kamu Mau?

Puji Astuti Official Writer
      3705

Yohanes 13:34-35

Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi

Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 123; Yudas 1; Yeremia 48-49

"Apakah kamu ingin sepotong apel?" Tanya Angela.

"Tentu," jawab saya, ternyata dia diam-diam bertanya kepada orang lain yang duduk di meja makan konfrensi, pertanyaan yang sama.

Angela membagi apel menjadi beberapa bagian yang sama - dengan hati-hati, dengan sangat tepat - hingga pada dua irisan terakhir. Dia potong sangat tipis dan diberikannya kepada suaminya Victor dan dirinya sendiri. Seandainya saya tahu dia akan membagikan seluruh apel dengan begitu banyak peserta konferensi, saya pasti akan menolak sehingga dia dan Victor bisa mendapatkan potongan yang lebih besar. Tapi itu bukan cara Angela. Dia sangat menikmati melayani umat Tuhan. Saya tidak tahu ini, karena itu adalah hari pertama saya bertemu dengannya.

Berapa banyak orang yang makan apel dari Angela? Lima? Mungkin enam? Saya pikir bahkan lebih dari tujuh orang. Saya tidak ingat detail ini tetapi saya ingat betul tindakan kemurahan hati Angela yang lembut dan kesenangan yang ia miliki ketika berbagi dengan kami. Ketika saya mengenalnya, saya menyadari bahwa dia membagikan apa pun yang diberikan Tuhan kepadanya, apakah itu sebuah apel atau miliknya yang lain, dan dia melayani orang-orang dengan cara yang selembut mungkin.

Apakah itu bekerja di konseling center melalui telephone untuk berdoa dengan orang-orang, pelayanan mimbar, atau memotong apel saat makan siang, tindakannya itu berbicara tentang prioritasnya - Yesus harus menjadi yang pertama, dan dia juga harus memprioritaskan melayani orang lain di atas dirinya sendiri.

Angela tidak mendapatkan banyak potongan apel pada saat saya bertemu dengannya, tetapi dia sangat puas karena sesuatu yang lebih berharga. Dia dipenuhi dengan kehadiran Tuhan. Galatia 5: 22-23a berbunyi,

“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.”

Angela unggul dalam kelemahlembutan dan banyak buah roh lainnya. Dia memiliki keaslian tentang dirinya bahwa setiap orang yang bertemu dengannya tahu itu nyata. Itu berasal dari hubungannya dengan Tuhan Yesus.

Teladan teman saya itu mengajari saya bagaimana kita mengekspresikan kasih Kristus dalam kehidupan sehari-hari berbicara lebih kuat daripada pertunjukan yang mulia. Beberapa mencoba menyembunyikan tindakan yang tidak baik; Angela berusaha menyembunyikan perbuatan baiknya sehingga Yesus dapat dilihat melaluinya. 1 Timotius 5: 25 berkata,

"Demikianpun perbuatan baik itu segera nyata dan kalau tidak demikian, ia tidak dapat terus tinggal tersembunyi. "

Ini melambangkan Angela. Meskipun dia berusaha untuk tidak diperhatikan, kerendahan hatinya, kelembutannya, dan kedermawanannya membuatnya menonjol seperti permata yang berkilau.

Melalui contoh Angela, saya belajar bahwa membagikan kasih Tuhan tidaklah rumit. Alih-alih, itu dimulai dengan menghabiskan waktu di hadirat-Nya, dan kemudian dari hubungan vital ini, itu berlanjut melalui ekspresi sehari-hari dari kehidupan biasa. Angela memiliki kemampuan bawaan untuk menjadikan cinta kasihYesus itu menjadi nyata, melalui tindakan sederhana, seperti memotong-motong apel.

Sobat, mari kita menghabiskan waktu bersama Yesus dan kemudian mulai mengiris beberapa apel.

Allah Bapa, bantulah kami setiap hari melayani umat-Mu melalui tindakan kasih yang tulus.

Hak Cipta © 2019 Diane Virginia, digunakan dengan izin.

Ikuti Kami