Rusuh Wamena Paksa Persekutuan Gereja Papua Beri Himbauan dan Pengawalan Rumah Ibadah
Sumber: Inews.com

Nasional / 23 September 2019

Kalangan Sendiri

Rusuh Wamena Paksa Persekutuan Gereja Papua Beri Himbauan dan Pengawalan Rumah Ibadah

Lori Official Writer
2794

Kerusuhan di Provinsi Papua tak urung usai.

Hari ini, Senin (23/9), sejumlah massa memadati jalan besar Jayawijaya dan membakar beberapa rumah, supermarket dan juga kantor Bupati.

Kerusuhan ini sendiri diyakini muncul karena isu rasis. Seperti disampaikan oleh Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Rodja massa termakan isu bahwa seorang guru di salah satu SMA di Wamena mengucapkan kata-kata rasis kepada siswanya.

Namun setelah melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap sang guru, Rodja menyampaikan bahwa dirinya tak sekalipun menyampaikan kata-kata rasis tersebut.

“Guru tersebut sudah kami konfirmasi bahwa dia tidak pernah mengeluarkan kata-kata rasis. Jadi kami berharap masyarakat Wamena dan Papua tidak mudah terprovokasi oleh berita-berita hoaks yang belum tentu kebenarannya, kata Rodja.

Atas kejadian ini, Sekretaris Persekutuan Gereja-gereja di Tanah Papua Marthin Aryobaba angkat bicara. Dia mengaku prihatin atas tindakan massa dan menghimbau kepada semua umat beragama untuk tidak mudah terpancing dengan isu provokatif. Namun saling bergandengan tangan menjaga kedamaian dan toleransi di tanah Papua.

“Kami menghimbau kepada umat di tanah Papua agar kita sama-sama menjaga keamanan di lingkungan masing-masing serta menjaga toleransi dem terciptanya keharmonisan dan kedamaian di Papua,” katanya.

Tak lupa, dia juga meminta kepada semua pemimpin umat beragama untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat soal pentingnya menjaga solidaritas berbangsa.

Baca Juga:

Tragis! 4 Fakta Ini yang Ternyata Bikin Manokwari Rusuh Besar

Pasca Manokwari, Kota Jayapura Ikut Memanas. Pemimpin Agama & Presiden Jokowi Kasih Respon

Himbauan ini juga ditujukan kepada pemerintah, pasukan keamanan yang ditugaskan di Papua untuk sama-sama bekerja menciptakan kedamaian tanpa terpengaruh dengan isu yang memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Selebihnya, Marthin mengingatkan kembali kepada para pelajar asal Papua untuk tidak mudah menanggapi berbagai kabar yang muncul di media supaya tetap menjalankan pendidikan dengan baik.

Pesan damai dari Persekutuan Gereja-gereja di Tanah Papua ini menekankan supaya masyarakat tidak mudah terhasut oleh berita yang tersebar. Dan tentunya untuk mengharapkan masyarakat bersikap bijak dalam menyikapi berita yang tersebar perlu edukasi yang terus menerus.

Belakangan ini, kondisi Papua terus memanas. Hal ini dipicu sejak konflik rasis warga dan aparat terhadap mahasiswa Papua di Malang, Jawa Timur sehari sebelum perayaan 17 Agustus. Kasus ini berbuntut pada kerusuhan besar di Manokwari pada Senin (19/8) lalu. Masyarakat Papua menjadi begitu sensitif dengan ucapan rasis yang ditujukan kepada mereka. Sehingga saat mendengar isu seorang guru mengucapkan kata-kata tersebut, mereka marah besar dan menuntut keadilan kepada pemerintah.

Kondisi menegangkan ini mendesak aparat keamanan akhirnya menurunkan anggotanya untuk mengamankan rumah-rumah ibadah di kota Jayapura, Papua belakangan ini. Kemarin, Polsek Jayapura Selatan telah mengamankan beberapa gereja seperti Gereja Sion, Gereja Maranatha dan Gereja Emanuel.

Pengamanan ini dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat yang menjalankan ibadah.

Seperti diketahui, selama puluhan tahun masyarakat Papua memang terus dirundung isu kekerasan, pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan eksploitasi sumber daya alam. Karena itulah mereka menuntut keadilan atas hak-hak mereka yang sudah direbut oleh pihak-pihak tertentu. Namun sebagai sebuah negara, pemerintah diharap bisa melakukan yang terbaik untuk membantu Papua mendapatkan hak mereka sebagai sesama warga negara Indonesia.

Kita berharap lewat masa-masa sulit ini, Papua mengalami restorasi sepenuhnya.

Sumber : Berbagai Sumber | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami