Nikahi Pendeta, Empat Hal Ini yang Perlu Diketahui Semua Ibu Gembala Baru
Sumber: www.websta.org/Ps. Juan Mogi

Marriage / 11 September 2019

Kalangan Sendiri

Nikahi Pendeta, Empat Hal Ini yang Perlu Diketahui Semua Ibu Gembala Baru

Lori Official Writer
8579

Apakah kamu adalah salah satu dari wanita yang baru saja menikahi seorang pendeta muda?

Di satu sisi kamu ada rasa deg-degan saat mengemban gelar baru ini. Apalagi mengingat kalau sejak menikahinya kamu patut selalu ada mendampinginya dalam tugas penggembalaan di gereja.

Tentu saja menjadi tanggung jawab seorang istri pendeta untuk hidup jadi teladan atau role model bagi jemaatnya. Misalnya harus membiasakan diri tepat waktu ke gereja, berpakaian yang sopan dan rapih, ramah dan aktif dalam berbagai kegiatan yang diadakan gereja.

Tentu untuk melakukan beberapa hal di atas dibutuhkan latihan ekstra bukan?

Jadi istri seorang pendeta sebenarnya bukan cuma melakukan itu saja loh. Istri pendeta baru atau ibu gembala juga perlu tahu empat hal lain yang lebih penting dari sekadar menjaga sikap dan tindakan di depan jemaat, diantaranya:

1. Rela mengorbankan kesenangan demi pelayanan

Bagi kebanyakan orang, hari Sabtu biasanya digunakan untuk berlibur, belanja bersama keluarga atau paling tidak istirahat di rumah. Tapi hal ini sama sekali tak berlaku bagi keluarga pendeta.

Kenapa? Sabtu adalah waktu dimana seorang pendeta sibuk mempersiapka pelayanan untuk Minggu pagi. Dia bahkan tak hanya mempersiapkan khotbah untuk dibawakan keesokan harinya tapi juga memastikan semua kebutuhan untuk ibadah besok benar-benar siap.

Sebagai istri pendeta, sudah jadi tanggung jawab untuk membantu suami dalam mengorganisir semua hal yang dibutuhkan untuk ibadah. Alih-alih menuntut suami untuk nonton atau jalan-jalan ke mall, istri pendeta harus mendukung persiapan suami membereskan semua hal yang diperlukan untuk ibadah gereja.

Meski begitu, bukan berarti keluarga pendeta gak bisa menikmati liburan sama seperti keluarga lain. Bila perlu gantilah hari Sabtu dengan salah satu hari sepanjang minggu yang bisa kalian nikmati bersama.

2. Berikan pendapat di waktu yang tepat

Satu-satunya orang yang mengenal seorang pendeta adalah pasangannya (suami atau istrinya). Jadi, saat dia berdiri di atas mimbar dan menyampaikan khotbah yang tidak sesuai dengan kehidupannya, orang pertama yang akan mengkritiknya adalah pasangannya sendiri.

Tapi alih-alih mengkritik secara langsung, akan lebih baik untuk menyampaikan apa yang kamu tidak sepakati dengan dia di waktu yang tepat.

Waktu yang tepat bagi seorang istri pendeta bisa setelah pulang ibadah, saat makan malam atau sebelum tidur. Jadi, jangan sekalipun mempermalukan pasanganmu di depan jemaat maupun orang lain secara terbuka.

Baca Juga : Kelebihannya Memang Banyak, Tapi Ini Satu Tantangan Utama Jadi Istri Pendeta

3. Jadi pendukung terbaiknya

Jadi pendeta bukanlah pekerjaan yang gampang. Karena mereka berhadapan dengan manusia secara langsung.

Ada kalanya seorang pendeta akan menghadapi masa-masa sulit ketika jemaatnya keluar dari gereja, menghadapi kritikan karena ulah pelayan gereja atau bahkan masalah finansial gereja yang cukup rumit. Jadi, sebagai istri pendeta adalah tugasnya untuk menjadi pendukung bagi pasangannya.

4. Pakailah karuniamu untuk memberkati orang lain

Selain menjadi role model bagi jemaat, hal terpenting bagi istri pendeta adalah memakai karunia yang Tuhan berikan untuk memberkati orang lain.

Terlibat dalam pelayanan memang bukan sesuatu yang mudah. Apalagi kamu dituntut untuk punya kehidupan rohani yang setara dengan suami. Karena itulah penting untuk membangun diri setiap hari, menggali firman Tuhan dan mengandalkan Roh Kudus untuk menunjukkan potensi yang bisa kamu kembangkan sebagai ibu gembala di gereja.

Bisa saja kamu Tuhan minta untuk membangun komunitas doa khusus wanita-wanita yang sudah menikah. Atau mulai mendorong anak-anak muda untuk terlibat dalam pelayanan sosial maupun ibadah.

Intinya, jadi istri pendeta itu gak akan gampang. Ada masa-masa dimana kamu akan merasa frustrasi. Tapi bagaimanapun sejak kamu mengambil komitmen untuk menikahi seorang pendeta, itu artinya kamu sudah menyerahkan dirimu untuk terlibat dalam pelayanan bersama dengan pasanganmu.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami