Belakangan ini Indonesia diterpa polemik soal konsep wisata halal.
Pemerintah daerah bahkan masyarakat di berbagai provinsi menyampaikan sikap jika penerapan wisata halal sama sekali tidak pantas.
Karena itulah persoalan ini perlu dipikirkan kembali secara jernih.
Bukan hanya memandang dari satu sisi, tapi melihat dari berbagai sisi. Diantaranya bagaimana dampak wisata halal terhadap perkembangan wisata suatu daerah.
Adalah penting untuk membandingkan bagaimana penerapan wisata
halal ini di beberapa negara di Asia Tenggara. Diantaranya bagaimana wisata halal tetap diterima oleh masyarakat di empat negara non-Muslim ini.
1. Jepang
Kita tahu kalau Jepang adalah salah satu negara dengan
penganut mayoritas agama Shinto. Sementara Kristen dan Muslim bisa dibilang paling minoritas di negara Sakura ini.
Wisatapun menjadi salah satu fokus pemerintahannya. Dan untuk
mengundang lebih banyak wisatawan dari berbagai belahan negara, pemerintah pun menawarkan
kenyamanan dengan menyediakan fasilitas pendukung bagi seluruh umat beragama. Salah satunya adalah dengan menyediakan rumah ibadah bagi agama lain.
Selain menyediakan rumah ibadah, Jepang juga menyediakan restoran-restoran yang halal bagi wisatawan.
2. Korea Selatan
Korea Selatan dikenal sebagai negara Kristen terbesar di
Asia. Jadi wajar bagi wisatawan yang datang ke sana menemukan makanan non-halal seperti babi dan juga begitu banyak gereja.
Meski begitu, bukan berarti negara ini menolak keras wisatawan
non-Kristen. Justru pemerintah negara ini tengah fokus mengembangkan wisatanya.
Salah satu keunggulan wisata yang ditawarkan oleh Korea Selatan adalah menyediakan
fasilitas-fasilitas yang mendukung kebutuhan seluruh wisatawan dari beragam latar belakang suku dan agama.
Korea Selatan juga menggencarkan sertifikasi halal di
kalangan pelaku usaha restoran dan memperbanyak tempat untuk melakukan ibadah.
Hal inipun mendukung peningkatan kunjungan wisata Muslim ke negara tersebut tahun demi tahun.
Baca Juga: Berang Wilayahnya Dijadikan Wisata Halal, Gubernur NTT Ancam Usir Pihak Pendatang
3. Thailand
Sebagai negara mayoritas Buddha, Thailand menunjukkan peningkatan dalam wisata halalnya.
Bukan hanya menyediakan rumah ibadah bagi wisatawan dari
agama lain, pemerintah Thailand juga menyediakan beragam fasilitas yang nyaman bagi para wisatawan, baik rumah makan, hotel dan juga fasilitas umum.
4. Hong Kong
Hong Kong adalah salah satu destinasi wisata Asia Tenggara yang
sangat dipopulerkan. Sebagai pusat pasar
dunia, Hong Kong menjadi tempat persinggahan. Karena itulah Hong Kong membenahi
diri untuk semakin terbuka dengan pendatang yang berasal dari berbagai negara, suku dan agama.
Sama seperti negara-negara sebelumnya, Hong Kong menjadi destinasi
wisata yang memanjakan pendatangnya dengan berbagai fasilitas. Mulai dari fasilitas
transportasi yang canggih, tempat-tempat makan halal dan juga ruang-ruang ibadah yang tersedia.
Gak heran kalau wisatawan non-Kristen yang datang ke negara-negara
ini mengaku puas dengan pelayanan di tempat-tempat wisatanya.
Tentu saja gak menutup kemungkinan jika hal serupa diterapkan
di Indonesia. Tapi perlu diingat bahwa konsep wisata halal ini sepatutnya dilakukan
tanpa mengurangi atau bahkan mengubah kebiasaan masyarakat di daerah wisata. Sehingga
pemerintah dan masyarakat bisa saling bekerja sama untuk menawarkan kenyamanan kepada
para wisatawan yang hadir.