Apa kamu mendapati anak-anakmu berantem? Atau mereka mulai bersaing
gak sehat? Bisa jadi hal itu muncul karena rasa cemburu kepada saudaranya yang punya atau mencapai sesuatu lebih dari dia.
Misalnya, kakaknya dapat nilai A di kelas. Keberhasilan ini secara
gak langsung akan membuat orangtua menempatkan standar yang lebih tinggi bagi anak-anak yang lain.
Dengan standar inilah, persaingan anak akan mulai tumbuh. Perjuangan
mereka untuk tak mau kalah dengan kakak atau adiknya membuat mereka kehilangan hubungan baik. Saat hubungan gak akur, maka anak-anak akan kerap kali berantem.
Anak laki-laki akan cenderung menanggapi persaingan secara
fisik seperti kekerasan. Anak laki-laki biasanya memilih untuk berkelahi dengan orang yang sama sekali tak disukainya.
Tapi persaingan sesama saudara ini hanya akan berakhir seiring
dengan semakin dewasanya anak dan juga bagaimana orangtua menanggapi masalah yang mereka hadapi.
Dan cara terbaik untuk menyelesaikan masalah mereka adalah dengan
menghabiskan banyak waktu bersama anak-anak, membangun komunikasi yang baik dan
sehat dengan semua anak seperti makan malam keluarga setiap malam atau meluangkan waktu liburan bersama.
Tapis elain itu, Alkitab juga sangat berguna untuk membantu
anak mengatasi sifat persaingan dalam dirinya. Ada 12 ayat Alkitab yang bisa diajarkan orangtua kepada anak.
1. Jangan Saling Membenci
“Setiap orang
yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa
tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.” (1 Yohanes 3: 15)
2. Saling Membantu
“Barangsiapa
mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup
pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?” (1 Yohanes 3: 17)
3. Kasih Itu Diatas Dari Sengalanya
“Kasih itu
sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan
tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan
diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia
tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.” (1 Korintus 13: 4-6)
4. Hormatilah Semua Orang
“Hormatilah
semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!” (1 Petrus 2: 17)
5. Selalu Tenang Dalam Segala Situasi
“Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.” (Amsal 15: 1)
Baca Juga :
Saat Merasa Takut, Ajarlah Anak Soal Kebenaran Ini…
10 Ayat Alkitab yang Kembali Kuatkan Anak Saat Sedang Hilang Harapan
6. Lakukan Kebaikan Kepada Orang Lain
“Tetapi Aku
berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum;
siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama
dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.” (Matius 5: 22)
7. Cari Tahu Akar Dari Masalah
“Dari
manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?” (Yakobus 4: 1)
8. Jangan Menilai Sesama Saudaramu
“Saudara-saudara,
janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.” (Yakobus 5: 9)
9. Berbuat Baiklah Kepada Semua Orang
“Tetapi
hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling
mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” (Efesus 4: 32)
10. Bicarakan Masalah Dengan Baik
“Sebab itu,
jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat
akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah
persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan
saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.” (Matius 5: 23-24)
11. Masing-masing Orang Punya Talenta Sendiri
“Layanilah
seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.” (1 Petrus 4: 10)
12. Tetaplah
Jadi Orang yang Rendah Hati
“…dengan
tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya
hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari
pada dirinya sendiri;dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan
kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.” (Filipi 2: 3-4)