Jabatan Gembala Diturunkan Kepada Anak, Megachurch di Korsel Ini Digugat Oleh Sinodenya
Sumber: Google

Internasional / 28 August 2019

Kalangan Sendiri

Jabatan Gembala Diturunkan Kepada Anak, Megachurch di Korsel Ini Digugat Oleh Sinodenya

Puji Astuti Official Writer
3872

Seorang gembala sidang megachurch di Korea Selatan pada tahun 2015 lalu memutuskan untuk pensiun dan menurunkan jabatannya kepada anak laki-lakinya, namun hal ini diprotes dan digugat oleh pihak sinode karena dianggap menyalahi aturan sinode.

Gembala dan pendiri Gereja Myungsung, Rev. Kim Sam-hwan dengan jemaat sekitar 100.000 orang melakukan suksesi kepemimpinan pada tahun 2017, kepemimpinan gereja tersebut diserahkan kepada putranya Rev. Kim Ha-na. Namun hal tersebut dianggap melanggar aturan konstitusi sinode Gereja Presbyterian Korea yang melarang gembala yang pensiun menurunkan jabatannya kepada pasangan, anak atau pasangan dari anaknya.

Dianggap melanggar aturan konstitusi sinode

Pihak sinode melakukan sidang sinode pada awal Agustus 2019 lalu atas masalah ini dan menyatakan suksesi tersebut tidak sah.

Sedangkan dari pihak Gereja Myungsung sendiri merasa hal itu tidak masalah, karena suksesi dilakukan dua tahun setelah gembala senior berhenti. Mereka menyatakan keberatan dengan sikap sinode, dan akan dalam waktu dekat ini akan memberikan pernyataan sikap.

Pengamat menyatakan bahwa ada beberapa kemungkinan yang akan terjadi, seperti Gereja Myungsung akan meminta pengadilan ulang, melakukan gugatan di pengadilan sipil, atau bahkan keluar dari Sinode Presbyterian Korea.

Kasus suksesi gereja ini menjadi perhatian masyarakat Kristen Korea Selatan karena banyak megachurch yang kaya dan besar pengaruhnya seringkali mengijinkan suksesi diantara keluarga pendeta. Hal itu dianggap memungkinkannya terjadi penyalahgunaan uang dan kekuasaan yang ada di gereja.

“Putusan terbaru menunjukkan bahwa upaya Gereja Myungsung untuk menghapus klausa yang melarang suksesi turun temurun jelas salah, dan membuka mata kami terhadap parahnya korupsinya, yang berusaha ditutup-tutupi melalui suksesi ilegal,” demikian pernyataan Rev. Pang In-sung, salah satu anggota depan  Coalition for Church Reformation kepada Yonhap News.

“Ini juga peringatan keras tentang bahayanya uang dan kekuasaan pada megachurch yang bisa merusak gereja-gereja di Korea,” demikian tambahnya.

Sidang pada tahun 2018 dimenangkan oleh Gereja Myungsung

Myungsung Church sendiri didirikan pada tahun 1980 oleh Rev. Kim Sam-hwan dengan hanya sekitar 20 jemaat saja saat itu. Namun gereja itu berkembang menjadi gereja terbesar di bawah sinode Gereja Presbyterian Korea.

Sebenarnya pada Agustus tahun 2018 lalu, sidang sinode sudah dilakukan dan memenangkan pihak Gereja Myungsung. Namun majelis umum sinode tidak puas dengan keputusan itu dan mengganti keseluruhan anggota dewan pengadilan sinode yang berjumlah 15 dan melakukan sidang ulang atas kasus ini pada tahun 2019 ini.

Regenerasi atau suksesi pemimpin gereja adalah sesuatu yang penting dan harus dipersiapkan sejak dini, sehingga gereja dapat terus berkembang dan efektif dalam menjalankan Amanat Agung serta melayani jemaat.

Suksesi dari ayah kepada anak, atau kepada pasangan dari pendeta itu sendiri adalah sesuatu yang umum terjadi di kalangan gereja, terutama gereja-gereja kalangan Pantekosta dan Karismatik. Namun untuk gereja-gereja Protestan dimana pendeta ditempatkan oleh pihak sinode, hal itu tentu memiliki aturan tersendiri.

Contoh suksesi yang berhasil di Alkitab

Beberapa contoh suksesi kepemimpinan di Perjanjian Lama adalah Musa yang meneruskan mandat kepemimpinan kepada Yosua, dan juga antara Elia kepada Elisa. Keempat tokoh tersebut tidak memiliki hubungan darah, atau keluarga, namun mereka bisa memiliki hubungan antara bapak rohani dan anak rohani yang kuat, dimana yang diturunkan bukan hanya jabatan saja, namun juga pengurapan dan otoritas kepemimpinan.

Proses persiapan Yosua maupun Elisa bukanlah waktu yang sebentar. Yosua selalu berada di dekat Musa saat dia memimpin bangsa Israel, bahkan saat Musa berada di kemah pertemuan atau Tabernakel. Musa menunjukkan keteladanan dalam berbagai hal, mulai dari hubungannya dengan Allah, cara kepemimpinannya dan bahkan keputusan-keputusannya setiap hari, pasti hal tersebut mempengaruhi Yosua dalam kepemimpinannya kemudian. Hal serupa juga dengan yang dialami oleh Elisa, yang mengikuti Elia, keduanya sepertinya sangat dekat sampai Elisa memanggilnya “Bapaku, bapaku,” saat Elia terangkat.

Tentu tidak ada yang salah jika jabatan diturunkan dari ayah kepada anak-anaknya, jika proses pelatihan yang sama untuk persiapan suksesi kepemimpinan dapat terjadi. 

Baca juga: 

Ibadah Sambil Ngopi, Begini Tren Gereja Kafe di Korea Selatan

Pemimpin Gereja Terbesar Korea Selatan Dipenjara

Sumber : Berbagai Sumber | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami