Merasa Direndahkan dan Dikasari, Mungkin Ini Tanda Istrimu Seorang Pembully
Sumber: Google

Marriage / 26 August 2019

Kalangan Sendiri

Merasa Direndahkan dan Dikasari, Mungkin Ini Tanda Istrimu Seorang Pembully

Lori Official Writer
7642

Apakah kamu suami yang mengalami perlakuan yang menyenangkan dari istrimu? Sering direndahkan, dianggap gak becus dan kerap menyerangmu dengan kata-kata kasar?

Semua suami yang mencintai pasangannya sepenuhnya pasti gak akan bisa berbuat banyak saat diperlakukan demikian. Bahkan sebagian besarnya memilih menerima tanpa perlawanan. Meski di sisi lain, mereka akan mulai merasa terintimidasi, menjadi lebih pendiam dan rapuh. Paling buruknya, suami yang tak diperlakukan dengan seharusnya di rumah akan memilih untuk mencari cinta yang baru di luar. Tentu saja hal ini berbahaya bagi pernikahan.

Konsep Dasar Pernikahan

Orang Kristen pasti sudah tahu kalau pernikahan ini harus dibangun dari rasa saling menghormati dan membangun komunikasi yang sehat. Saat salah satu pihak mulai mendominasi dan terbiasa memojokkan pihak lain, bersikeras untuk selalu didengarkan dan bahkan diperlakukan kasar, saat itulah rasa hormat terhadap pasangan hilang.

Adakah dari antara kalian para suami pernah mengalaminya? Apa kamu merasa tertekan karena gak lagi dihargai oleh istrimu?

Bisa jadi, tanpa sadar kamu sedang berhadapan dengan seorang istri pembully, cenderung memperlakukan orang lain dengan kasar. Bagaimana memastikan jika pasanganmu berubah jadi sosok demikian?

1. Istri lebih memegang kuasa dalam urusan rumah tangga

Gak mungkin seorang istri bisa memperlakukan suaminya lebih rendah kalau dia gak merasa jadi penguasa. Istri demikian cenderung lebih dominan dalam mengatur segala urusan rumah tangga.

Dia bahkan gak memberikan kesempatan sedikitpun untuk suaminya memutuskan atau mengurus sesuatu yang penting bagi rumah tangga.

Biasanya istri tipe ini suka berperilaku kasar pada pasangannya secara verbal.

2. Istri terlalu egois sama diri sendiri

Yang disebut istri pembully akan cenderung lebih egois. Mereka menganggap diri mereka lebih penting dari apapun. Sehingga terus menerus mendesak suaminya untuk mengikuti apa yang dia mau dan inginkan.

Istri tipe ini juga akan sering menganggap diri lebih benar dari pasangan.

3. Istri lebih agresif baik dalam hal bertindak dan bersikap

Apakah istrimu tipe yang gak bisa mengelola emosi? Apa kamu suka sakit hati karena perkataannya yang menyakitkan? Ini pertanda kamu sedang dikuasai oleh istri pembully.

4. Gak punya rasa prihatin dan sulit mengakui kesalahan

Seseorang yang cenderung tumbuh dengan sifat pembully gak lagi punya rasa prihatin atau empati ke orang lain. Karena itulah dengan teganya memperlakukan suami bahkan anak-anaknya dengan kasar. Bukan cuma itu, perasaan jadi orang yang paling benar dan ego membuat istri sulit untuk mengakui kesalahan.

Baca Juga:

Ini Alasan Pentingnya Peran Gereja Dalam Pernikahan

Di Pernikahanmu, Apa Kamu Jadi ‘Tukang Kebun’ Atau Jadi ‘Konsumen’?

Saat seorang suami jadi korban bully atau pelecehan istri, biasanya mereka akan mulai merasa malu dan kehilangan harga dirinya. Masalah ini sama beratnya dengan pelecehan yang juga dialami istri oleh suaminya.

Bagaimana cara untuk keluar dari perlakuan yang tak menyenangkan ini?

Pertama, bagi suami yang menghadapi istri yang suka menggertak atau berkata kasar, cobalah untuk bersikap tegas. Tetapkan batas perilaku istri. Saat dia sudah mulai melampaui batas, utarakanlah dengan tegas apa yang sedang kamu alami. Beritahu dia bahwa perilakunya bisa merusak pernikahan dan selama dia tak berubah, pernikahan akan tetap dalam ancaman yang begitu berbahaya.

Alternatif lain untuk mengubah tipe istri demikian adalah dengan mencari tahu akarnya. Bisa jadi istri memang mengalami bekas luka emosional di masa lalu. Satu-satunya cara untuk memulihkannya adalah dengan mencari konseling dan bantuan medis.

Kedua, istri yang suka berbuat kasar secara fisik terhadap suami. Dalam hal ini, suami perlu mengakuinya kepada orang lain. Jangan biarkan harga dirimu sebagai pria membuatmu harus hidup selama puluhan tahun dalam luka yang tak disembuhkan.

Pelecehan fisik yang dilakukan seorang istri kepada suami jadi pertanda kalau pernikahan hanya akan bisa diselamatkan dengan bantuan dari pihak lain, entah itu keluarga maupun pembimbing rohani yang kamu percayai.

Ketiga, istri yang bertindak kasar secara verbal bisa jadi justru membekaskan luka yang lebih dalam bagi suami. Saat istri mulai menyampaikan kata-kata kasar dan merendahkan, membicarakannya dengan terus terang akan jauh lebih baik. Sampaikanlah, “Kata-katamu benar-benar melukaiku. Selama kamu masih memperlakukanku dengan rendah seperti ini, maka kamu sedang menghancurkan pernikahan kita perlahan-lahan.”

Dan saat dia tidak merasa menyesal dengan tindakannya, maka jasa konseling akan jadi solusi terbaik.

Keempat, cari tahu apakah istrimu sedang kecanduan sesuatu. Karena efek dari kecanduan sesuatu bisa mengubah sikap seseorang menjadi lebih agresif dan emosi yang tak terkontrol. Saat itulah kamu butuh bantuan dari pihak lain.

Kita perlu mengapresiasi setiap suami yang mengalami bully atau pelecehan dari istrinya tapi masih tetap memilih untuk tidak melawan. Karena hal itu membuktikan bahwa mereka dewasa secara karakter. Tapi bukan berarti mendiamkannya selamanya ya. Yang seorang suami berhak untuk tegas. Mengingat bahwa posisimu adalah seorang kepala keluarga dan jadi kewajiban seorang istri untuk tunduk dan hormat kepada suami.

“Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh...Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman...” (Efesus 5: 22-23 & 25-26)

Sumber : Berbagai Sumber | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami