Siapa pernah berkunjung ke Ethiopia?
Ethiopia adalah salah satu negara yang terletak di wilayah Afrika.
Alkitab bahkan menyebutkan nama bangsa ini karena kaitannya yang erat dengan sejarah kekristenan.
Sebagai informasi, penduduk Ethiopia mayoritas menganut agama
Kristen Ortodoks. Gereja Tewahido Orthodoks Ethiopia menjadi pusat kehidupan Kristen.
Uniknya, hampir 50 juta anggotanya tinggal menetap di tengah
hutan rindang, yang merupakan satu-satunya paru-paru udara bagi Ethiopia. Pepohonan
yang tumbuh di sekitarnya bahkan jadi dinding yang menutupi Gereja Tewahido Orthodoks Ethiopia.
Saat berada di sekitar gereja, mereka mengaku merasa seperti berada
di surga. Suara kicau burung dan suasana hijau sekitar menawarkan ketenangan yang mendalam.
Para penduduknya mengaku bahwa hutan tempat dimana gereja tua
itu berdiri adalah satu-satunya ruang hijau dan sejuk. Karena sejak berabad-abad
sebelumnya, hampir semua hutan asli di sekitar provinsi South Gonder habis ditebang untuk menjadikannya lahan pertanian.
Dan hutan dimana gereja ortodoks ini berada jadi satu-satunya hutan yang dilindungi oleh pihak gereja.
Sejarah Gereja Tewahido Orthodoks Ethiopia
Gereja di tengah hutan ini sudah berdiri sejak abad ke-4 Masehi. Diperkirakan usianya sudah mencapai 1500 tahun.
Nama Tewahedo sendiri adalah kata G’ez yang berarti ‘menjadi
satu’ atau ‘dipersatukan’. Kata ini merujuk kepada kepercayaan Ortodoks Oriental mengenai keesaan hakikat Kristus.
Gereja Tewahedo Ortodoks ini sendiri mengaku berasal dari seorang sida-sida pembesar dari tanah Ethiopia yang pernah dibaptis oleh Filipus (Kisah Para Rasul 8: 26-27).
Baca Juga:
Ditemukan Kitab Injil Kuno Asal Etiopia
Kota Kristen di Etiopia Tempat Tabut Perjanjian, Tolak Muslim Bangun Tempat Ibadah
Gereja ini sendiri berbentuk bulat bercat warna putih dan berdiri
tepat di tengah-tengah hutan yang luasnya hanya lima kali ukuran lapangan
sepakbola. Di puncaknya berdiri sebuah salib dengan warna yang terdiri dari merah, kuning dan hijau.
Uniknya, gereja ini dibangun dengan tembok sejauh 40 panjang lengan malaikat. Gereja juga diklaim menyimpan replika tabut perjanjian Allah yang asli.
Mereka percaya bahwa kesucian tabut Allah akan terpancar keluar. Karena itulah semakin mendekati gereja, tempat itu dianggap semakin suci.
Kehadiran gereja ini mengingatkan kita pada komunitas Kristen
Ortodoks Ethiopia di Lalibela, Addis Ababa. Bedanya, sebanyak 11 gereja
ortodoks tua di sana berada di dalam lereng gunung. Salah satunya adalah Gereja
Santo Giorgis yang dibangun pada abad ke-12.
Jejak gereja tua di Ethiopia ini membuktikan kepada kita bahwa
catatan Alkitab tentang bangsa Ethiopia dianggap valid (baca Mazmur 87: 4;
Yesaya 11: 11)