Supaya hidup
lebih sehat, banyak orang untuk melakukan berbagai cara diantaranya mulai diet sehat, olahraga, atau minum banyak air.
Semua cara ini
memang sangat baik untuk menjaga kesehatan tubuh. Tapi tahukah kamu, selain menjaga
kesehatan fisik ternyata menjaga kesehatan sosial juga sama pentingnya bagi kesehatan tubuh.
Sebuah studi
terbaru yang diterbitkan di jurnal PLOS ONE menemukan bahwa lingkungan sosial seseorang
memiliki kekuatan untuk mencegah beragam masalah kesehatan diantaranya stress, depresi, kesepian.
Aktivitas sosial dianggap sangat mendukung kesehatan tubuh seseorang.
“Siapa saya,
apa kegiatan saya, jaringan sosial saya..gaya hidup saya, hobi saya, semua ini adalah
penentu kuat kesejahteraan saya,” kata penulis studi Nitesh Chawla, seorang prefesor ilmi komputer dan teknik dari Universtas Notre Dame.
Penelitian ini
juga didukung oleh banyak penelitian serupa. Dimana dukungan sosial, baik dari
teman, anggota keluarga, atau pasangan sangat terkait dengan kesehatan mental dan fisik yang lebih baik.
Kehidupan sosial yang kuat, menurut studi ini, bisa:
- menurunkan tingkat stress
- meningkatkan mood
- mendorong perilaku kesehatan yang positif
- menjaga kesehatan jantung
- meningkatkan proses pemulihan penyakit, serta
- membantu hampir semua kondisi kesehatan
Sebaliknya, seseorang yang antisosial sangat rentan membuat seseorang mengalami penyakit kronis dan terserang gangguan mental. Lebih parahnya, sikap antisosial membuat seseorang kemungkinan mengalami peradangan kronis dan menurunkan sistem imun.
Baca Juga:
Supaya Tidurmu Lebih Nyenyak, Mandilah Air Hangat di Waktu Ini...
Kenapa Kanker Bisa Menghilang Tiba-tiba Seperti yang Dialami Joni Tada?
Salah satu risiko
antisosial adalah kesepian. Seseorang yang mengalami kesepian ditemukan bisa membuat seseorang mengalami efek yang sama dengan menghisap 15 batang rokok sehari.
Sebuah studi
oleh perusahaan asuransi kesehatan Cigna, yang diterbitkan dalam American Journal
of Health Promotion menemukan bahwa penyebab tingginya kesepian adalah kehadiran
media sosial yang mencuri waktu semua orang dari interaksi sosial dengan orang lain.
Karena
itulah, menghidupkan kembali kehidupan sosial yang semakin menurun bisa dilakukan
dengan mencari dukungan dari teman, pasangan atau orang lain. Carilah teman untuk
berolahraga bersama, ikut dalam sebuah program relawan, atau melakukan aksi sosia lain.
“Waktu yang
ril, tatap muka dengan orang-orang dan bagian dari akivitas itu membuat hal itu
menyenangkan dan memberi orang alasan untuk berkumpul,” kata Dr. Stuart Lustig, salah satu penulis studi Cigna.
Selain itu,
penggunaan sosial media juga perlu dilakukan dengan bijaksana dan strategis. Habiskan
waktu bahkan untuk membangun kehidupan sosial yang bahkan paling sederhana yaitu menyapa dan berbicara dengan orang lain.
Penulis studi
ini menyampaikan bahwa melalui percakapan sederhana pun, seseorang bisa menumbuhkan
interaksi yang lebih mendalam menjadi hubungan persahabatan yang lebih
bermakna.
“Orang-orang
harus mengambil kesempatan (berkomunikasi) dimana saja mereka bisa, karena kita
semua, secara bawaan, terhubung sejak lahir,” terangnya.