Kerusuhan yang pecah sejak Selasa (21/5) malam di Jakarta, membuat
beberapa negara harus mengeluarkan travel advice kepada semua warganya yang berada di Indonesia atau berencana untuk berlibur di sana.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata Guntur Sakti menyampaikan bahwa
sampai saat ini ada 8 negara yang sudah melayangkan travel advice untuk Indonesia.
Diantaranya, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan Australia. Sementara empat lainnya adalah negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina.
Peringatan ini dilayangkan pertama kali oleh Amerika. Lalu menyusul Australia dengan memposting peringatan secara langsung di situs resminya.
“Hindari kerusuhan, demonstrasi dan tempat saksi unjuk rasa,
karena hal ini bisa jadi kekerasan tanpa peringatan. Pantau media lokal untuk
informasi terbaru tentang kegiatan unjuk rasa,” tulis pemerintah Australia di laman resminya Smarttraveller.
Sementara Malaysia menyampaikan imbauan kepada warganya supaya
tak berada di area sekitar kawasan Jakarta Pusat, pusat kerusuhan. Di sisi
lain, pemerintah Filipina meminta warganya untuk menunda rencana keberangkatan
ke Indonesia kecuali dalam keadaan mendadak dan diharuskan melapor kepada pihak kedutaan.
Sementara travel advice ini dinilai hanya sekadar himbauan yang
wajar oleh pemerintah suatu negara. Peringatan ini sendiri sama sekali tak akan berpengaruh pada iklim wisata Indonesia.
Peringatan ini biasanya dirilis untuk meresponi sebuah kejadian yang bisa berisiko membahayakan warga negaranya di suatu tempat. Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan warganya. Pemerintah negara asal sendiri tidak akan melarang warganya mengunjungi lokasi-lokasi wisata tertentu. Meski begitu warganya diminta untuk tetap meningkatkan kewaspadaan.
Baca Juga:
Berang Wilayahnya Dijadikan Wisata Halal, Gubernur NTT Ancam Usir Pihak Pendatang
Nggak Cuma Bali, Sulawesi Utara Juga Punya ‘Tugu Toleransi’ Jadi Wisata Religi Andalan
Berbeda halnya dengan travel warning dimana suatu pemerintah akan
memberikan larangan perjalanan kepada warganya di tengah kondisi negara tujuan benar-benar
sedang dalam level siaga seperti dalam konflik perang, serangan teroris dan bencana alam besar.
Dalam kondisi ini, pemerintah suatu negara akan mengeluarkan larangan
bepergian selama situasi belum aman.
Nah, rusuh bukan saja merugikan warga negara sendiri loh. Tapi
juga berdampak secara luas ke berbagai bidang, termasuk jalannya pariwisata Indonesia.
Dan semoga kondisi ini gak terjadi terlalu lama ya. Karena kita juga pengen Indonesia
bisa jadi tujuan wisata yang disenangi masyarakat dunia.