Beberapa waktu lalu,
hujan badai melanda beberapa daerah. Hujan disertai angin kencang menerjang
hingga merobohkan pepohonan, tiang-tiang listrik dan baliho bahkan menerbangkan atap
beberapa bangunan. Selepas badai itu, walau cuaca kembali cerah, namun keadaan
terlihat porak poranda dan banyak kerusakan terjadi.
Hal serupa itu juga
terjadi saat badai kehidupan menerpa sebuah pernikahan. Namun itu adalah bagian
dari kehidupan, jangan melarikan diri saat badai menerpa rumah tanggamu.
Hadapilah bersama Tuhan.
Kunci agar tetap kuat menghadapi kuatnya terpaan
badai
Seperti kejadian
beberapa waktu lalu, kekuatan angin badai bisa membuat sebuah pohon tumbang
hingga ke akar-akarnya. Namun tidak semua pohon mengalaminya, ada beberapa
pohon yang memiliki akar yang kuat dan dalam tidak tergoyahkan saat badai
terjadi. Mungkin beberapa dahannya patah, tetapi kerusakannya tidak sehebat
pohon-pohon lain.
Demikian juga dengan
sebuah pernikahan, jika dasar atau akar dari sebuah pernikahan tidak kuat, maka
akan mudah dihancurkan dan diporak-porandakan. Tapi jika dasar-dasar mereka
kuat, badai tersebut mungkin tetap mengalami beberapa kerusakan, tapi tidak
separah mereka yang dasar pernikahan dan kehidupannya tidak kuat.
Hal ini seperti
perumpaan yang diberikan oleh Tuhan Yesus berikut :
“Setiap orang yang
datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya--Aku akan
menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan--, ia sama dengan seorang
yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya
di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu
tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.
Akan tetapi
barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan
seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir
melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya." ~ Lukas
6:47-48
Dasar pernikahan yang
kuat bukan hanya cinta kepada pasangan, namun seperti yang Yesus katakan di
atas, bahwa dasar kehidupan dan juga pernikahan adalah “datang kepada Tuhan,
dan mendengarkan perkataan-Nya serta melakukannya.”
Ya, jika kamu ingin
pernikahanmu kuat dan tidak tergoncangkan oleh badai sebesar apapun maka kita
harus menjadikan iman dan cinta kita kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai dasar
pernikahan, karena Dialah batu karang yang teguh itu. Dialah batu yang tidak
akan tergoncangkan oleh badai sebesar apapun di dalam dunia ini.
Bersyukurlah, badai
adalah sarana mendekatkan dirimu dan keluargamu kepada Tuhan
Saat badai melanda
dalam pernikahan, mungkin itu masalah kesehatan, masalah keuangan atau bahkan
pengkhianatan, tetaplah percaya dan bersyukur kepada Tuhan. Dialah yang
memegang kendali atas alam semesta, Dia juga memegang kendali atas kehidupanmu
dan keluargamua. Jadi jangan panik atau takut.
Sama seperti sewaktu
Yesus menyelamatkan murid-murid-Nya yang terobang-ambing oleh gelombang angin
sakal, Yesus juga akan menyelamatkan keluargamu dan berkata kepadamu, “Tenanglah!
Aku ini, jangan takut!" (Matius 14:27).
Saat menghadapi badai,
jangan takut, Yesus ada di sana. Sekalipun keadaan kacau dan seperti tidak ada
jalan keluar, jangan takut, karena Dia dapat meredakan badai itu (Markus 4:39).
Saat kamu menaruh
harapmu kepada Tuhan, apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Dia,
sebab bagi Tuhan tidak ada yang mustahil (Lukas 1:37). Jadi jangan putus asa kepada pasanganmu atau
bagi anak-anakmu.
Terus mengandalkan
Tuhan
Kehidupan ini tidak
dirancang untuk selalu indah dan mulus, demikian juga kehidupan pernikahan, ada
kalanya sukacita mewarnai hubunganmu dengan pasangan, namun ada juga musimnya
dimana kesulitan dan kesukaran harus kalian lalui. Namun semua kesukaran dan
kesulitan itu tidak dirancang untuk menghancurkan atau membunuh hubungan
kalian, sebaliknya hal itu dirancang untuk membuat kalian semakin kuat dan semakin
saling mengasihi.
Dan bukan hanya itu
saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa
kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan
tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena
kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah
dikaruniakan kepada kita. ~ Roma 5:3-5
Dikatakan di ayat di
atas bahwa kesengsaraan yang kita alami menimbulkan ketekunan dan tahan uji.
Bicara tentang tekun berarti kita tidak boleh mudah menyerah saat menghadapi
kesulitan. Kita harus tetap teguh, dan percaya kepada kuasa Tuhan, bahwa
seburuk apapun situasi yang terlihat oleh mata jasmani kita saat ini, namun
Tuhan bisa mengubahkannya untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi
Dia (Roma 8:28).
Ijinkan Roh Kudus
untuk menjamah hidupmu, pasanganmu dan anak-anakmu. Biarkan kuasa Roh Kudus
memulihkan dan menguatkan pribadi demi pribadi. Tidak perlu banyak bicara
kepada pasanganmu apa lagi sampai adu mulut, sebaliknya luangkan waktu lebih
banyak berdoa, untuk berbicara kepada Tuhan, dan ijinkan Dia yang bekerja.
Ingatlah untuk tidak
mengandalkan logika kita sendiri, apa lagi mengandalkan manusia untuk
memberikan pertolongan (Yeremia 17:5), sebaliknya terus mengandalkan Tuhan
dalam situasi yang mustahil sekalipun (Yeremia 17:7).
Badai apapun yang saat
ini melanda pernikahanmu, tetaplah pegang tangan Yesus, percayalah kamu dan
keluargamu pasti bisa melaluinya dengan baik bahkan mendapatkan kemenangan.
Karena firman Tuhan berkata, “Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu
tidak akan hilang.” (Amsal 23:18).
Jika kamu adalah seseorang yang saat ini sedang mengalami hal ini, yuk hubungi SAHABAT24 kami siap untuk mendukung dan mendoakanmu. Kamu bisa curhat kepada kami dengan menghubungi SMS/WA 081703005566 atau telp di 1-500-224 dan 0811 9914 240 bisa juga email ke [email protected] atau lewat Live Chat dengan KLIK DISINI.
Baca juga :
Saat Situasinya Terasa Mustahil, Apakah Kamu Masih Mengandalkan Tuhan?
Saat Badai Pencobaan Datang Menerpa Pernikahanmu, Renungkanlah 10 Ayat Alkitab Ini