Majelis Pekerja Harian
Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (MPH-PGI) melakukan kunjungan ke
Cilangkap, Jakarta Timur dan bertemu dengan Panglima TNI Marsekal Hadi
Tjahjanto pada Kamis (21/3) lalu. Dalam
pertemuan tersebut PGI menyampaikan apresiasi terhadap TNI dalam menjaga
tegaknya Pancasila dan UUD 45, serta netralitas TNI dalam pengamanan menuju
PEMILU 2019.
Hal ini direspon baik oleh Panglima TNI, “Untuk ini TNI hadir untuk memberikan jaminan rasa aman.? ?
Dalam
kesempatan tersebut Marsekal Hadi juga mengajak warga untuk tidak golpul hanya
karena dipengaruhi berita hoaks atau menjadi takut. Ia menyatakan bahwa TNI akan menindak tegas pihak-pihak yang ingin menghancurkan NKRI.
“Hanya
karena kepentingan sesaat, kita dipecah-pecah melalui penyebaran hoaks dan ujaran kebencian. Saya sudah perintahkan untuk hadapi ini dengan tegas”, demikian jelas Marsekal
Hadi di depan MPH-PGI yang dipimpin langsung oleh Ketua PGI, Pdt.Dr Henriette Lebang.
Dalam kesempatan yang sama, Pdt Henriette Lebang juga menyampaikan beberapa pokok pikiran PGI tentang masalah Papua, hal ini merupakan aspirasi masyarakat setelah kunjungan pastoral PGI ke Papua pada Januari 2019 lalu. Salah satu pokok pikiran tersebut adalah perlunya memperhatikan dan menghargai harkat diri masyarakat asli Papua.
Baca juga:
Lakukan Sosialisasi Pemilu Secara Masif, di Rumah Ibadah Boleh Tapi Tak Boleh Kampanye!
Tersiar Kabar Pengrusakan Rumah Salah Satu Warga Koya, Kapolda Papua Sampaikan Ini…
“Dari
aspirasi yang kami serap ada perasaan diabaikan dalam pembangunan Papua selama
ini. Bahkan ada yang mengatakan, ‘tanah kami sudah habis diambil, yang tersisa
hanya adat dan agama kami, dan ini pun sekarang sedang dipbok-obok’. Oleh
karenanya, masyarakat Papua sangat gembira bila orang atau kelompok yang membawa kerisauan di Papua bisa diamankan”, demikian pernyataan Pdt Henriette yang dirilis pada laman PGI.or.id.
Ia
pun menyampaikan harapannya perlunya penyelesaian luka-luka masa lalu yang
dialami masyarakat Papua, yaitu berkaitan dengan pelanggaran HAM dan kekerasan yang pernah terjadi.
Menanggapi
masukan tersebut, Panglima TNI berjanji akan menindaklanjuti setiap aspirasi yang diberikan.
Selain
hal-hal di atas, menurut Pdt.Gomar Gultom, Sekum PGI, ada tiga hal penting
lainnya yang dibicarakan saat itu, yaitu tentang kerjasama TNI dan
gereja-gereja dalam pembinaan mental prajurit TNI, kedua tentang rekrutmen dan
pengadaan pendeta di tubuh TNI dan ketiga adalah penyelarasan pengaturan
pelayanan dan organisasi Persekutuan Oikumene (POUK) di kompleks TNI. Hal itu
akan menjadi agenda penting kerjasama antara PGI dan TNI ke depan.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Panglima didampingi oleh Aster TNI, Mayjen George Elnadus Supit,
dan Kepala Pusat Pembinaan Mental (Kapusbintal) TNI, Laksma Budi Siswanto.
Sementara rombongan MPH terdiri dari Pdt. Henriette Lebang, Pdt. Bambang
Wijaya, Pdt. Albertus Patty, Pdt. Gomar Gultom, Pdt. Krise Gosal, Pdt. Julianus
Mojau, Beril Huliselan dan Herman Agustinus Limbantoruan.