Mengenal Penyakit Autoimun yang Buat Ibu Mikha Tambayong Meninggal, Ini Sebab & Jenisnya
Sumber: Tribunnews.com

Health / 6 March 2019

Kalangan Sendiri

Mengenal Penyakit Autoimun yang Buat Ibu Mikha Tambayong Meninggal, Ini Sebab & Jenisnya

Lori Official Writer
3041

Deva Sheila Malaihollo, ibu Mikha Tambayong dikabarkan meninggal dunia pada Minggu, 3 Maret 2019. Dia menghembuskan nafas terakhir setelah menjalani perawatan selama satu tahun belakangan.

Sebagaimana disampaikan, Deva meninggal setelah menderita penyakit autoimun. Kakak sepupu Mikha Tambayong, Putri Cahyadie menuturkan sang tante juga mengalami komplikasi penyakit seperti peradangan pada saluran pencernaan dan infeksi paru.

Untuk lebih tahu soal autoimun, mari baca penjelasan di bawah ini.

Apa Itu Autoimun?

Autoimun adalah gangguan sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan aktivitas rendah atau berlebihan pada sistem kekebalan tubuh. Dalam kasus ini, sistem kekebalan tubuh akan menyerang dan merusak jaringan sehat di dalam tubuh.

Kalau biasanya sistem kekebalan tubuh normal berfungsi untuk melindungi tubuh dari kuman seperti virus dan bakteri. Maka saat mengalami gangguan, sistem kekebalan tubuh ini justru akan menyerang sel yang dianggap merusak tubuh. Biasanya sistem kekebalan tubuh yang terganggu ini akan menyerang bagian tubuh yang dianggap benda asing dengan melepaskan protein yang disebut autoantibodi yang akan menyerang sel-sel sehat.

Penyakit autoimun seperti Diabetes tipe 1 biasanya hanya akan menargetkan satu organ yaitu merusak fungsi pankreas. Sementara penyakit lain seperti Lupus bisa bisa menyebabkan komplikasi.

Penyebab Penyakit Autoimun

Belum diketahui pasti apa yang menyebabkan penyakit ini. Tapi ada beberapa faktor yang dianggap jadi penyebab utama penyakit mematikan ini.

Seperti faktor gender. Dimana kaum perempuan ditemukan menderita autoimun jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kaum laki-laki. Penyakit ini sangat rentan terjadi pada wanita di usia subur yaitu antara usia 14-44 tahun.

Selain itu, autoimun juga ditemukan banyak terjadi pada kelompok etnis tertentu. Contohnya, etnis Afrika-Amerika dan Hispanik yang lebih banyak mengidap penyakit ini dibandingkan etnis Kaukasia.

Faktor genetik juga sangat berperan besar dalam penularan penyakit ini. Penyakit autoimun seperti multiple sclerosis dan lupus bisa diwariskan dari keluarga yang punya riwayat penyakit yang sama.

Peningkatan penyakit autoimun belakangan ini juga dipastikan bisa terjadi karena paparan lingkungan yang terkontaminasi dengan bahan kimia dan infeksi. Makanan juga dinilai sangat mempengaruhi timbulnya penyakit ini, seperti kebiasaan makan makanan berlemak, gula tinggi dan makanan olahan.

Baca Juga :

Nggak Cuma Lupus, Yuk Kenalan Sama Sindrom Autoimun Ini!

Waktu Lagi Stress dan Gak Tahu Harus Gimana, Ambil Waktu Doakan Tiga Hal Iniā€¦

Meski begitu, beberapa faktor di atas masih terus dikaji kebenarannya oleh para peneliti.

Terdapat 14 Penyakit Autoimun yang Umum Terjadi

Walaupun jenis penyakit autoimun ada lebih dari 80, tapi terdapat 14 penyakit yang paling umum terjadi.

1. Diabetes tipe 1

Pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh akan menyerang dang menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin di dalam pankreas. Selain itu, diabetes yang terjadi akibat gula darah tinggi ini kemudian akan merusak pembuluh darah dan organ seperti jantung, ginjal, mata dan saraf.

2. Rheumatoid Arthritis (RA)

Rematik ini akan membuat sistem kekebalan tubuh menyerang sendi. Serangan ini menyebabkan gangguan pada sendi seperti kemerahan, hangat, nyeri dan kaku. RA sendiri bisa menyerang seseorang di usia 30-an tahun.

3. Radang sendi psoriatik

Sel-sel kulit biasanya tumbuh dan luruh saat mereka tidak lagi dibutuhkan. Psoriatik malah menyebabkan sel-sel kulit berkembang biak terlalu cepat. Sel-sel ini kemudian membentuk bercak merah bersisik yang disebut plak pada kulit. Sekitar 30% penderita penyakit ini mengalami pembengkakan, kekakuan dan nyeri pada persendian mereka.

4. Multiple Sclerosis

Multiple Sclerosis bisa merusak selubung myelin atau lapisan pelindung yang mengelilingi sel-sel saraf. Kerusakan pada selubung myelin bisa menyebabkan gangguan penyampaikan pesan antara otak dan tubuh.

Gejala penyakit ini bisa ditandai dengan mati rasa, lemas, linglung, dan kesulitan berjalan.

5 Lupus

Walaupun dokter menyebutkan kalau lupus adalah penyakit kulit berupa ruam. Tapi penyakit ini sebenarnya mempengaruhi organ dalam tubuh seperti persendian, ginjal, otak dan jantung. Nyeri sendi, kelelahan, dan ruam adalah gejala yang paling umum.

6. Radang Usus

Inflammatory Bowel Disease (IBD) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi yang menyebabkan peradangan pada lapisan usus. Setiap jenis IBD mempengaruhi bagian saluran pencernaan. Salah satu jenis penyakit radang usus adalah penyakit Crohn. Penyakit ini bisa menyebabkan masalah kompleks dari mulut ke saluran pembuangan.

7. Penyakit Addison

Penderita penyakit Addison biasanya akan mengalami masalah pada kelenjar adrenal, yang berfungsi menghasilkan hormon kortisol dan aldosteron. Saat produksi hormon ini menurun maka tubuh akan mengalami gangguan dalam menyimpan karbohidrat dan gula dalam tubuh.

8. Penyakit Graves

Penyakit ini menyerang kelenjar tiroid di leher, yang menyebabkan produksi hormon yang terlalu banyak. Saat produksi hormon terlalu banyak, maka aktivitas tubu akan terganggu. Beberapa gejala diantaranya adalah mengalami gugup, detak jantung yang meningkat, intoleransi pada panas , dan penurunan berat badan yang drastis.

9. Sindrom Sjogren

Kondisi ini menyerang persendian, serta kelenjar yang memberikan pelumasan pada mata dan mulut. Gejala utama sindrom Sjogren adalah nyeri sendi, mata kering dan mulut kering.

10. Tiroiditis Hashimoto

Penyakit ini menyebabkan produksi hormon tiroid melambat. Gejalanya bisa ditandai oleh kenaikan berat badan, kepekaan terhadap dingin, mudah lelah, rambut rontok, dan pembengkakan pada tiroid (gondok).

11. Myasthenia Gravis

Miasthenia Gravis sendiri adalah sel saraf yang membantu otak mengendalikan otot. Saat bagian ini terganggu, maka sinyal dari otak ke otot akan terganggu sehingga pesan yang diantar otak tidak sampai.

Gejala paling umum dari penyakit ini adalah kelemahan pada otot saat melakukan aktivitas. Tapi akan membaik saat mendapatkan banyak istirahat.

12. Vasculitis

Vaskulitis terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyerang pembuluh darah. Peradangan yang terjadi mempersempit pembuluh darah dan arteri, sehingga peredaran darah terhambat ke seluruh tubuh.

13. Amemia Pernisiosa

Kondisi ini mempengaruhi protein yang disebut faktor intrinsic yang membantu usus menyerap vitamin B-12 dari makanan. Tanpa vitamin ini, tubuh tidak akan bisa memproduksi lebih banyak sel darah merah.

14. Penyakit Seliaka

Seseorang dengan penyakit ini intoleran dengan makanan yang mengandung gluten dan protein yang ada pada gandum dan biji-bijian lainnya. Saat penderita ini mengkonsumsi makanan yang mengandung gluten maka sistem kekebalan tubuh akan menyerangnya dan menyebabkan peradangan pada usus.

Nah, dengan mengetahui informasi seputar penyakit autoimun ini kamu bisa lebih waspada ya dengan kondisi tubuh kamu. Kalau salah satu gejala seperti di atas terjadi, segera periksakan diri ke dokter.

Sumber : Webmd.com/Healthline.com
Halaman :
1

Ikuti Kami