Pernah gak kamu terpikir bakal jadi istri seorang polisi? Tak
jauh beda dengan menjadi istri seorang angkatan laut, udara atau bahkan tentara. Mereka yang memilih untuk menjalani profesi ini hidup bukan tanpa risiko loh.
Sebagaimana orang-orang pada umumnya, mereka juga memilih
untuk menikah dan membangun keluarga. Sekalipun pekerjaan mereka begitu sibuk.
Sekalipun mereka terbilang begitu jarang ada di rumah, tapi cinta mereka kepada keluarga teramat besar.
Begitu pula dengan pasangannya. Bayangkan bagaimana rasanya menjadi
istri seorang polisi. Bayangkan bagaimana rasanya harus melepaskan suaminya setiap
hari bertugas di jalanan dan daerah-daerah rawan yang begitu berisiko? Risiko tewas
dalam tugas rentan dialami oleh pasukan keamanan ini. Tapi bukankah kita patut mengapresiasi para wanita yang memilih menikah dengan seorang polisi?
Mungkin bukan kamu yang mengalaminya. Tapi ada seorang wanita
yang merupakan istri polisi yang dengan terbuka mengakui bagaimana rasanya menjadi istri perwira polisi.
Dalam sebuah surat terbuka, dia menuturkan isi hatinya kepada masyarakat. Dia menuturkan perasaan dan ketakutannya ketika suaminya harus bertugas di lapangan setiap hari. Bukan soal waktu kumpul keluarga yang begitu sempit, tapi soal keselamatan suami di lapangan pun jadi salah satu kecemasan besar seorang istri polisi.
Baca Juga :
4 Pelajaran Hidup dan Cinta yang Bisa Kita Dapat dari Istri Seorang Tentara
5 Alasan Kenapa Gereja Itu Berperan Penting Bagi Kehidupan Pernikahan
Bagaimana isi suratnya? Berikut surat lengkapnya:
Kepada masyarakat sekalian,
Aku menikah
dengan seorang anggota polisi, yang tugasnya berada di garis bahaya ketika
orang lain membutuhkan perlindungan, yang selalu rindu bisa menyaksikan anak-anaknya
bisa berjalan untuk pertama kalinya karena dia sendiri sibuk melindungi anak-anak
lain dari perbuatan kejam orangtuanya. Yang kerap kali menyaksikan adegan
mengerikan, termasuk kematian. Tapi saat pulang ke rumah, dia hanya ingin
tersenyum dan tertawa bersama anak-anaknya. Ada banyak alasan bagiku merasa
bangga menjadi bagian dari hidup seorang anggota polisi. Tapi ada banyak alasan kenapa menjadi istri seorang polisi itu sama sekali tidak mudah.
Saat memeluk
dan menyampaikan ‘sampai jumpa’ kepadanya sebelum dia berangkat kerja, aku benar-benar
merasa ketakutan kalau itu adalah hari terakhir bisa melihatnya. Tapi aku sama
sekali tak ingin memikirkan hal itu, karena hanya akan membuatku selalu cemas. Tapi
aku hanyalah manusia biasa, kadang pikiran itu pun akan muncul sekali-kali. Aku
tahu dia juga pasti berpikir demikian. Memutuskan menjadi seorang anggota
kepolisian membutuhkan keberanian besar, dan sulit menjadi orang yang dipersalahkan karena benar-benar sudah menjalankan tugas untuk melindungi masyarakat.
Aku sama
sekali tak tahan menyaksikan bagaimana banyak orang malah melayangkan sumpah
serapah kepada para polisi. Aku malah mengaku berterima kasih kepada mereka karena
sudah membantu mencegah situasi yang buruk terjadi di tengah lingkungan masyarakat
kita. Aku tak sanggup menonton berita demonstrasi anti-polisi besar-besaran sembari
menyerukan kalimat ‘Bunuh Polisi!’ Karena rasanya mereka tidak menaruh rasa
hormat atas apa yang sudah dilakukan polisi. Aku tahu ada saja polisi yang
jahat, sama seperti kehadiran orang-orang jahat di tengah-tengah kehidupan kita,
tapi sebagian besar dari mereka adalah orang-orang baik dan mereka perlu dihargai.
Mereka berkerja untuk melindungi masyarakat, menangkap pencuri, mengamankan pengemudi
mabuk di jalan raya, dan membantu orang-orang yang tersesat kembali ke rumahnya.
Mereka melakukan hal-hal yang mungkin tak bisa dilakukan orang lain. Mereka adalah pahlawan.
Bertugas selama
24 jam, pekerjaannya penuh risiko dan mereka dicekoki stigma bahwa profesi mereka
membuat hidup pasangan mereka menjadi tidak mudah. Saat aku memutuskan untuk
menjadi Santa dan mulai menyiapkan hadiah di bawah pohon Natal, suamiku malah harus
berpatroli di suatu daerah yang dicurigai rentan terhadap aksi kriminalitas.
Semantara aku terjaga sepanjang malam, sendirian, mengurus bayiku yang baru
lahir, di luar sana suamiku sedang mengurus seorang pengemudi yang ugal-ugalan.
Sementara aku mempersiapkan putriku ke sekolah, suamiku melakukan pengawalan di jalanan penyeberangan sekolah untuk memastikan keselamatan para siswa sekolah.
Mereka juga
kadang mengingatkan para pengemudi untuk selalu mengenakn sabuk pengaman. Saat terjadi
kecelakaan di jalan raya, polisi akan segera datang memeriksa dan membuat kita merasa
aman. Dan ingatlah mereka bahkan punya keluarga di rumah, yang mereka harap
bisa menghabiskan waktu bersama. Setiap polisi punya orang-orang yang mereka sayangi
begitu sebaliknya. Jadi berterima kasihlah atas pekerjaan mereka dan kirimkanlah
doa bagi mereka supaya mereka tetap bisa pulang ke rumah dengan selamat dan berkumpul dengan keluarganya.
Salam hormat,
Seorang istri polisi
Bagi kamu yang mungkin ada di posisi ini, tetaplah kuat dan serahkan
pasanganmu ke dalam tangan Tuhan. Dan untuk kita semua, mari mendukung setiap keluarga
anggota kepolisian supaya Tuhan kiranya memelihara dan menjagai mereka dalam naungan
sayapNya.