Buat perusahaan, resign itu
adalah hal yang biasa ditemukan sebab menjadi salah satu cara untuk
meregenerasi perusahaan. Tapi, yang bisa menjadi masalah adalah kita yang
bertindak sebagai karyawan. Kebanyakan orang akan memilih resign karena
mendapat pekerjaan yang lebih baik, lebih dekat, atau terlihat lebih menjanjikan.
Sebenarnya, sudah belum sih kita
menghitung dengan benar untung ruginya kalau resign? Nah, kali ini, yuk kita
bahas mengenai apa-apa saja yang perlu kita pertimbangkan sebelum memutuskan untuk resign.
1 Jaminan kesehatan
Perkataan bahwa sehat itu mahal masih berlaku
sampai sekarang lho. Kenyataannya, kita bisa melihat ada banyak orang yang
mengalami kebangkrutan hanya karena ia mengeluarkan banyak uang untuk pengobatannya.
Inilah sebabnya jaminan kesehatan jadi penting
buat kita. Coba kembali di cek, apakah perusahaan yang baru tersebut memberikan
jaminan kesehatan? Seberapa besar jaminan kesehatan yang akan kita terima? Cari tahu dengan jelas, apakah keluarga juga akan menikmati jaminan kesehatan ini.
Apalagi, biasanya, perusahaan baru akan
memberikan jaminan kesehatan setelah kita diangkat menjadi karyawan tetap. Nah,
kalau posisi kita di perusahaan baru sudah tetap dan sudah mencakup jaminan
kesehatan sementara di perusahaan yang baru kita belum dapat jaminan kesehatan,
maka pastikan kalau kita sudah ikut tergabung dalam jaminan kesehatan lain di luar perusahaan, misalnya dengan ikut bpjs.
2. Tunjangan
Tunjangan seperti makanan,
transportasi, hari raya, atau gaji ke tiga belas juga bisa menjadi pertimbangan
kita saat memutuskan untuk resign. Ada banyak kok perusahaan yang tunjangannya justru lebih besar dibandingkan dengan gaji pokok.
Pokoknya, jangan sampai kita salah hitung.
Pertimbangkanlah biaya hidup kita dengan gaji yang akan di dapat nanti.
Pastikan kalau resign adalah cara kita untuk meningkatkan kapasitas dengan
karir yang lebih baik, bukan justru membuat kita semakin merugi dengan salah hitung pendapatan dengan biaya pengeluaran.
3. Dana pensiun
Hal yang paling jarang diperhatikan oleh orang
banyak, tetapi justru menjadi hal yang paling penting. Perihal keuangan, kita
nggak bisa hanya membuat perencanaan setahun atau dua tahun yang akan datang. Perencanaan keuangan yang baik biasanya cenderung berjangka panjang.
Apakah perusahaan tempat kita bekerja, atau
tempat baru nanti menyediakan dana pensiun? Jangan sampai kita pensiun nantinya
dengan tangan kosong, ya. Kita jelas dong, nggak mau menyusahkan anak cucu di hari tua kita nantinya?
Setelah pertimbangannya, ada satu hal lain yang perlu kita persiapkan, yaitu:
4. Dana darurat
Dana darurat merupakan uang yang kita kumpulkan
untuk dipakai pada saat-saat darurat, seperti handphone yang rusak atau
mendadak harus merenovasi rumah. Intinya, dana darurat ini adalah uang yang nggak boleh kita otak-atik kecuali pada saat-saat genting.
Buat jumlahnya, menurut CNBC, ada baiknya dana
darurat berjumlah 3 kali jumlah pengeluaran untuk kita yang tidak punya
tanggungan sama sekali. Sementara kalau buat kita yang punya tanggungan, kita
harus mempersiapkan setidaknya 6 kali jumlah pengeluaran.
Satu hal yang perlu kita ingat adalah, kita
resign untuk melebarkan sayap karir kita, bukan hanya sekedar jumlah yang akan
kita terima. Untuk resign, kita perlu mempertimbangkan dengan hitung-hitungan
pendapatan yang akan di terima. Jadi, gimana nih keputusanmu?