Aku segera berlari
ke bilik restoran di samping putriku, Ashley. Nilai kuliah semester pertamanya sudah
keluar. Tapi dia keberatan untuk melihatnya. Kami pun memutuskan untuk melihatnya bersama-sama di salah satu restoran favorit kami.
Melakukan suatu hal bersama adalah cara terbaik untuk mengurangi tekanan yang kita alami.
Ya, sekolah
tak bukan hal yang mudah buat putriku Ashley. Saat dia di kelas delapan,
gurunya pernah memanggil kami untuk datang bertemu dengan dia. Kami terkejut dengan berita bahwa ternyata dia gagal di semua mata pelajaran.
Kegagalan ini
terjadi bukan karena dia malas belajar. Tapi Ashley memang adalah anak yang butuh bimbingan khusus saat belajar.
Aku memang mulai
menyadari kalau memasukkan dia ke sekolah biasa memang tak akan berhasil,
begitu juga dengan gurunya. Jadi, mereka menawarkan untuk membantu kami memindahkan dia ke sekolah khusus.
Tentu saja hal
ini bukan bentuk penolakan dari sekolah terhadapnya. Tapi hal itu dilakukan untuk kebaikan Ashley sendiri.
Di sekolah barunya,
Ashley pelan-pelan sudah bisa mengikuti pelajaran sehingga dia mulai percaya diri.
Di akhir tahun pertamanya, dia mendapat nilai teratas. Saat masuk SMA, dia juga mendapat nilai bagus dan bahkan lulus dengan nilai yang sangat memuaskan.
Di
perguruan tinggi, Ashley memilih jurusan akademis yang ketat. Dia menjalaninya.
Tapi ujiannya sangat membebani nilai keseluruhannya dan dia sama sekali tak
yakin bagaimana mungkin dia bisa menyelesaikannya. Dan meskipun penolakan di kelas
delapan itu sangat jauh berbeda dari yang dia alami saat ini, rasa takut di dalam dirinya masih tetap ada.
Ya, si
iblis suka memanfaatkan penolakan yang kita alami dan menjadikannya sebagai ancaman
ketakutan, dan membuat kita tak percaya bahwa Tuhan benar-benar tidak punya rencana yang baik atas hidup kita.
Ketakutan jenis
ini adalah sesuatu yang sangat merusak. Karena dia hanya akan memutarbalikkan kebenaran
yang sudah kita percayai dengan kebohongan yang tanpa harapan. Si iblis tahu persis
apa yang membuat kita lemah. Karena itu, semakin kita merasa tertolak semakin dia akan mengendalikan emosi, pikiran dan tindakan kita.
Jadi,
supaya kita tak jadi sasaran si iblis saat sedang mengalami penolakan, kita harus
mengambil kendali atas apa yang kita alami. Ada tiga hal yang harus kita ingat saat kita mengalami penolakan, yaitu:
1. Penolakan saat ini bukan proyek kegagalan di masa depan
Adalah baik
untuk menagkui rasa sakit, tapi tidak melihatnya sebagai penghalang besar. Jangan
biarkan penolakan mematikan semangatmu untuk terus maju. Jangan biarkan penolakan saat ini menghalangimu untuk mencapai masa depan yang lebih baik di depan.
Tinggalkan kata-kata
negatif yang bisa menghalangimu, dan gantilah hal itu dengan pujian untuk Tuhan.
2. Ditolak bukan berarti buruk
Seperti pelangi sehabis hujan. Penolakan yang
kita alami saat ini bisa jadi adalah sesuatu yang Tuhan ijinkan untuk menyatakan
rencanaNya yang lebih baik. Sama seperti yang dialami Ashley, anjuran dari pihak
sekolah untuk memindahkannya ke sekolah yang lebih tepat pada akhirnya membawanya menjadi pribadi yang lebih baik.
Tuhan bisa mengubah penderitaan kita menjadi sukacita. Asal kita bisa meresponinya dengan tepat.
Baca Juga :
42: Penolakan Bukan Alasan untuk Berhenti Berjuang
Empat Pelajaran Saat Terima Penolakan
3. Ditolak memang sakit tapi perasaan itu tak akan bertahan lama
Rasa sakit yang
kita alami hari ini pasti akan semakin berkurang di hari berikutnya. Rasa sakit
itu akan sembuh seiring waktu. Tapi kesembuhan hanya akan terjadi kalau kita membiarkan penolakan itu sebagai jalan untuk memperbaiki diri.
Saat aku
dan Ashley duduk di restoran itu dan mendorongnya untuk berani menghadapi apapun
yang terjadi, saat itulah dia mulai berani menghadapi kenyataan baik atau buruk dan bersandar sepenuhnya dalam Tuhan.
Saat membuka
nilainya, rasa bahagia terpancar di wajahnya. Dia lulus! Dia bahkan mulai menangis terharu.
Aku
bersyukur karena air matanya penuh dengan sukacita. Tapi aku tetap menyadari
kalau hari-hari ke depan, penolakan lain bisa jadi akan dihadapinya. Tapi aku percaya
kalau Tuhan akan membebaskan kita dari bebagai masalah yang kita hadapi. Ayat kunci
dalam Mazmur 34: 19 memberi tahu kita bahwa Dia akan membebaskan kita dari segala keadaan!
“Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN
melepaskan dia dari semuanya itu..” (Mazmur 34: 19)
Dan semoga kita
semua bisa meng-Amin-kan ayat ini.