Seorang perempuan
asal Sumatera Utara bertanya ke seorang pendeta. Katanya, “Pak pendeta, aku
berasal dari sebuah kota kecil di sana, tapi sekarang aku tinggal di Jakarta. Dalam
waktu dekat aku akan menikah. Kalau aku sih maunya pemberkatan nikahnya dilakukan
di taman dan bukan di gereja. Tapi masalahnya, karena aku berasal dari kota
kecil yang mayoritas masih menunjung tradisi pemberkatan nikah di gereja. Jadi aku
bingung apakah akan memungkinkan kalau tetap melakukan pemberkatan dengan cara modern
di taman atau harus diberkati di gereja dan mengikuti ritual pemberkatan nikah yang
ada? Atau kalau saja kami akan diberkati di taman, apakah pernikahan kami tetap dianggap sah?”
Belakangan ini, ada banyak warga kota besar yang memilih untuk melangsungkan pernikahan di luar gereja, seperti menyewa satu gedung dan mengundang pendeta satu gereja untuk memberkati mereka di sana. Atau yang lainnya ada juga yang melakukannya di ruang terbuka, di tepi pantai atau di taman. Inilah ritual pemberkatan nikah yang kita kenal dengan cara modern.
Baca Juga :
Pacaran Sebentar Langsung Menikah, Apa Sih yang Tuhan Rancangkan Soal Pernikahan?
Apa Untungnya Menikah di Usia Muda?
Sementara
bagi masyarakat yang tinggal di kota-kota kecil memang masih merasa kurang
pantas melakukan pemberkatan nikah semacam ini. Dengan mempertimbangkan tradisi
dan nilai-nilai kekristenan sebagian masyarakat tetap mempertahankan tata cara pemberkatan di gereja.
Jadi kalau
dipikir-pikir muncul pertanyaan serius. ‘Jadi pemberkatan yang mana seharusnya dilakukan
orang Kristen? Apakah pemberkatan di luar ruang (seperti di taman atau gedung) salah?’
Tak ada
ayat yang membahas soal tempat pemberkatan nikah yang spesifik di Alkitab. Atau
tradisi dan budaya pernikahan yang bagaimana yang harus diikuti oleh orang Kristen.
Tapi satu hal yang diingatkan di dalam Alkitab bahwa sebuah pernikahan harus mendapat
pengakuan dari publik. Pengakuan inilah yang nantinya menentukan status pria
dan wanita yang sudah diikat dalam perjanjian pernikahan di tengah masyarakat. Pernikahan
yang sah harus dilakukan oleh sosok yang mewakili Tuhan untuk menyatukan ikatan
antar pria dan wanita. Dan biasanya itu adalah seorang hamba Tuhan atau pendeta gereja tertentu.
Memilih pemberkatan
nikah di taman atau di gereja sama saja. Asal, hal ini dilakukan secara terbuka
dan dihadiri oleh publik. Selain itu, pernikahan yang sah juga harus dilakukan dengan
pengakuan dan kesepakatan dari kedua belah mempelai untuk diikat menjadi satu daging dalam pernikahan yang suci.
Tuhan sama sekali
tidak melihat tempat dimana kamu akan melangsungkan pernikahan. Tapi Dia terlebih
ingin menyaksikan perjanjian yang disepakati oleh pria dan wanita di
hadapanNya. Seperti kita tahu, tidak gak dibatasi oleh tempat tapi Tuhan itu hadir dimana saja asal kita mengundangNya untuk hadir.
Jadi, kita bisa
simpulkan kalau pemberkatan pernikahan dalam Kristen gak harus selalu dilakukan
di gereja. Tapi meski begitu, sang mempelai juga harus memikirkan matang-matang
apakah pilihan menikah di luar ruangan bisa diterima oleh orang-orang di
lingkungan masyarakat? Kalau memang kamu berasal dari latar belakang sosial masyarakat
yang masih kental dengan tradisi, mungkin akan lebih bijaksana untuk tetap menikah di gereja.
Berbeda halnya
kalau kamu berasal dari keluarga modern yang sudah lama tinggal di kota. Pastinya menikah di taman atau di sebuah gedung bukan hal yang dianggap jadi masalah.
Jadi, pilihan
itu tetap ada di tangan pengantin dan juga seluruh keluarga besar. Mungkin kamu
memang memimpikan pernikahan ala taman yang indah, tapi kalau keluarga besar malah
keberatan, tentu saja kamu harus memilih untuk mengalah bukan?
“Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya
dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu
daging.” Kejadian 2: 24