Jenazah korban
serangan bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) Aloysius Bayu
Rendra Wardhana (Bayu) akhirnya diserahkan kepada keluarga. Sebelum dimakamkan,
jenazah Bayu dihantarkan ke gereja SMTB untuk menjalani prosesi misa perpisahan pada Rabu, 23 Mei 2018.
Ratusan pelayat
pun berdatangan memenuhi ruang gereja sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada pria penghadang bom itu.
Menariknya, dalam serangkaian misa ini, beredar selebaran berisi gambar Bayu beserta keluarga kecilnya. Di dalam selebaran bagian belakang, tertulis sebuah pesan yang dikutip dari ucapan Bayu yang disampaikan lewat Whatsapp beberapa waktu lalu kepada pemuda gereja.
Baca Juga:
Pesan Istri Korban Bom ke Anak, "Papamu di Surga dengan Allah Bapa Karena Jadi Martir"
Istri Bayu Korban Bom Surabaya Mengaku Sudah Ampuni Pelaku, dan Ini Doa Dia
Pesan tersebut
berbunyi, “Perlu diingat ya adik-adik kita bukan tukang parkir, tapi kita petugas
yang melayani umat dan gereja di lingkup parkir. Di mana kita seharusnya bangga
bisa melayani Tuhan dengan situasi yang berat berjam-jam, panas kepanasan, hujan kehujanan, dan lain-lainnya yang banyak lagi.”
Pesan ini disampaikan Bayu karena dirinya memang sudah menggeluti tugas sebagai relawan keamanan di gereja sejak duduk di bangku sekolah dasar. Saat kejadian serangan bom, dirinya kebetulan bertugas sebagai koordinator relawan keamanan yang berjaga di sekitar gereja.
Menurutnya menjaga
parkir juga merupakan pekerjaan melayani Tuhan. Karena itu dia berpesan supaya anak-anak
muda jangan pernah minder untuk menjalankan tugas penjaga parkir setiap minggunya.
“Jadi adik-adik
jangan minder kalau membantu di parkir. Jadilah OMK yang handal apapun bidangnya
pelayanannya karena kalian lah pilar-pilar gereja. Dan tidak semua orang
bersedia dan terpanggil melayani Tuhan di lingkup parkir. Semangat ya. Terima kasih. Kalian lah yang terbaik,” demikian Bayu menutup pesannya.
Kita tentu
saja kehilangan sosok yang begitu tulus melayani dan mencintai Tuhan , seperti sosok
Bayu. Di akhir kematiannya dia harus meninggalkan seorang istri dan kedua anak-anaknya.
Namun, kita percaya apa yang dilakukannya semasa hidup untuk Tuhan bukanlah hal
yang sia-sia, melainkan akan diperhitungkan oleh Tuhan.
Selamat jalan
Bayu. Terima kasih atas hatimu yang besar untuk melayani Tuhan dan semoga pesanmu
akan selalu diingat oleh semua anak muda yang melayani di rumah Tuhan.