Sepekan pasca
serangan teror bom, ibadah minggu di sejumlah gereja Surabaya mulai dijaga ketat
pihak kepolisian. Bekerja sama dengan Banser, TNI dan ormas-ormas setempat, terdapat
sekitar 850 pasukan pengaman yang dilengkapi dengan senjata disebar ke seluruh gereja di Sidoarjo, Surabaya pada Minggu (20/5).
Tak hanya berjaga
di sekitar gerbang gereja, pasukan keamanan ini juga melakukan pemeriksaan ketat
kepada setiap orang yang hendak masuk gereja untuk mencegah pelaku teroris menyusup masuk.
“Tujuannya supaya
pelaksanaan ibadah di Hari Minggu ini berjalan aman, nyaman dan baik. Dalam
kegiatan ini Polisi juga mendapat support
pasukan dari TNI, Ansor dan Baladika,” ucap Kapolresta Sidoarjo Kombespol Himawan Bayu Aji, seperti dilansir Tribunnews.com, Minggu (20/5).
Patut disyukuri karena dari sepanjang pengamanan yang berlangsung kemarin, ibadah minggu berjalan dengan lancar dan aman. “Sejauh ini kondisi aman dan kondusif. Tidak ada hal-hal yang perlu diwaspadai. Meski demikian, kami tetap memerintahkan semua anggota untuk selalu waspada dan terus menjaga koordinasi yang baik di semua lini,” terang Himawan.
Baca Juga :
Belum Tahu Dua Anaknya Meninggal, Tangis Weni Meledak Saat Tiba di Rumah Duka
Terkait Serangan Bom Gereja Surabaya, PGI Ingatkan Tokoh Agama dan Elit Politik Soal Ini..
Pasca peristiwa bom pekan lalu, Gereja Pantekosta
Pusat Surabaya (GPPS) tetap menggelar ibadah seperti sedia kala. Yang berbeda, jemaat
gereja ini harus menggelar ibadah di tenda darurat yang berada di belakang gereja karena kerusakan di bagian depan gereja masih belum diperbaiki.
Sementara ibadah
misa di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela (SMTB) juga berjalan dengan aman
dan kondusif. Sejumlah pasukan bersenjata juga tampak mengawasi di sekitar gereja
sepanjang ibadah berlangsung.
Semoga kejadian
bom di tiga gereja minggu lalu tak membuat jemaat gereja urung beribadah. Kita juga
berharap supaya setiap gereja mendapat pengamanan dari pihak kepolisian dan TNI
secara konsisten.