Kisah cinta
Stefanus Masae (50) dan Martha Djumani (Bing Bing) (54) harus kandas karena serangan
bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), Minggu,
13 Mei 2018. Kandasnya kisah cinta keduanya terjadi bukan karena putus cinta, tapi karena Bing Bing telah menghembuskan napas terakhirnya pasca ledakan bom.
Kondisi luka
parah yang dialami Bing Bing membuatnya tak lagi sanggup bertahan hidup.
Padahal sehari sebelumnya, Stefanus dan Bing Bing rupanya baru saja menggelar proses lamaran dengan bertukar cincin pertunangan.
Kematian Bing Bing membuat Stefanus terpukul. Apalagi keduanya sudah berencana akan segera menikah pada September 2018 mendatang.
Baca Juga :
Pesan Istri Korban Bom ke Anak, "Papamu di Surga dengan Allah Bapa Karena Jadi Martir"
Kisah Tragis Tiga Anak Korban Serangan Bom Gereja Surabaya, Dua Diantaranya Kakak Adik
Saat kejadian,
Stefanus menuturkan kalau dirinya saat itu sedang bertugas di gereja yang
berbeda. Sementara Bing Bing ketepatan bertugas sebagai penerima tamu di GPPS, Jalan
Arjuno, Surabaya. “Pada minggunya saya dapat ada ledakan di GPPS Arjuno. Sedangkan posisi saya di Gereja Benowo memimpin ibadah,” ucap Stefanus.
Sesaat setelah mendengar kabar ledakan baik dari media dan teman-temannya, Stefanus segera mencari keberadaan Bing Bing ke rumah sakit. “Saya langsung mencarinya ke RS William Booth lalu ke RKZ kemudian ternyata sudah di RSUD Dr. Soetomo. Saya sangat sedih, rencana menikah dengan dia September nanti,” katanya dengan mimic wajah yang masih diliputi kesedihan.
Seperti dituturkan
oleh Stefanus, dia dan Bing Bing bertemu sejak tahun 2000 ketika dirinya bekerja
sebagai staf di GPPS. Sementara calon istrinya itu sudah lebih dulu bekerja di sana.
Bing Bing adalah
perempuan single. Sementara Stefanus seorang pria duda yang ditinggal meninggal
oleh istrinya beberapa tahun lalu. Mereka mulai menjalin hubungan sejak Februari 2018 lalu, lalu mulai serius untuk menikah.
Saat ini, Stefanus masih berusaha untuk menerima kenyataan bahwa orang yang akan diajaknya mengucapkan janji suci di depan altar itu sudah tiada. Duka dan air mata pun mengiringi momen perpisahannya dengan Bing Bing untuk terakhir kalinya. Mungkin hanya keikhlasan yang dibutuhkan Stefanus dan berharap waktu bisa menyembuhkan dukanya.
Namun sebagai
wanita yang sangat dicintainya, Stefanus dengan jujur menuturkan kekagumannya kepada
Bing Bing. Katanya, “Jika harus berbicara
tentang kepribadian Martha tentu akan sangat panjang sekali. Saya mengenal Bing
Bing sudah lama, sejak tahun 2000-an, karena kami sama-sama merupakan staf di
gereja. Dia sudah puluhan tahun bekerja di gereja karena memang merupakan alumni dari sekolah di gereja itu.
Sejak dulu saya selalu melihat sosok Bing Bing sebagai
perempuan yang setia, taat, patuh, tekun, serta tidak kenal rasa lelah. Apapun tugas yang diberikan padanya di kantor selalu dikerjakan tanpa mengeluh.
Bing Bing juga merupakan sosok dengan kepedulian
sosial yang tinggi. Ia tidak suka melihat orang lain susah, baik orang tua
maupun anak-anak. Apalagi, salah satu kualitas utama dari dalam diri Bing Bing
adalah kecintaannya pada anak-anak, terutama karena dia adalah pengajar Sekolah
Minggu. Anak-anak juga sangat lengket dengan Bing Bing. Setiap Rabu, ia selalu menjemput anak-anak untuk datang ke gereja.
Meskipun sudah lama kenal, kami baru mulai menjalin
hubungan asmara pada Februari. Sebelumnya, saya sudah pernah menikah dan sudah
memiliki dua orang anak serta satu orang cucu. Istri saya pun sudah meninggal
beberapa tahun lalu. Saya sangat menyukai sosok Bing Bing dan merasa dia adalah
orang yang cocok untuk saya. Saya pun langsung mengajaknya untuk serius berumah tangga.
Ada banyak sekali kenangan bersama Bing Bing yang
pasti akan sulit saya lupakan. Tetapi yang paling mengingatkan saya tentang
sosoknya adalah perhatiannya pada hal-hal kecil, terutama pada kesehatan saya.
Setiap saya akan pergi tugas dari kantor, Bing Bing selalu membantu menyiapkan
obat-obatan. Setiap saya akan berpergian jauh, dia sudah menyiapkan makanan dan
snack agar saya tidak kelaparan selama perjalanan.”
Selamat jalan
Bing Bing. Kematianmu akan selalu dikenang oleh semua orang-orang beriman. Tuhan
jugalah yang akan segera menyembuhkan luka dan duka dari hati seluruh keluarga dan
juga orang-orang terkasihmu.