Sebuah penelitian
yang dilakukan Harvard University melaporkan bahwa konsumsi daging rupanya berkaitan
dengan peningkatan kematian. Laporan tersebut menyatakan bahwa, “Berpantangan dari
daging dapat mengurangi kematian dini di Amerika Serikat sampai sepertiga dari populasi setiap tahunnya.”
Mereka menilai,
pola makan nabati adalah solusi untuk menyelamatkan setidaknya 200 ribu jiwa setiap tahun.
“Kami baru
saja melakukan beberapa perhitungan dengan melihat pertanyaan tentang seberapa banyak
kami bisa mengurangi mortalitas yang beralih ke pola makan nabati yang lebih
sehat, belum tentu sepenuhnya vegan, dan perkiraan kami sekitar sepertiga kematian
bisa dicegah,” terang dr. Walter Willett, seorang profesor epidemologi dan nutrisi di Harvard Medical School.
Dia menegaskan,
solusi pencegahan itu masih belum termasuk dengan gaya hidup yang sehat seperti kebiasaan olahraga dan tidak merokok.
Baru-baru ini,
dia dan rekan-rekannya menemukan kesimpulan bahwa menjalani pola makan yang
sehat sangat berkaitan dengan penurunan risiko masalah kesehatan. “Mungkin tak terlalu
mengejutkan karena semua yang ada di dalam tubuh terhubung oleh proses dasar yang sama,” ucapnya.
Sementara untuk mencegah masalah kematian akibat pola makan daging, Profesor David Jenkins dari Universitas Toronto merekomendasikan sebuah diet sehat yang disebut ‘Simian’. Diet ini merupakan salah satu pola makan yang mirip seperti yang dilakukan oleh gorilla dataran rendah dimana mereka lebih suka makan batang, daun, buah-buahan dan anggur. Diet ini bisa dijadikan sebagai pengganti diet ‘paleo’ atau gua yang memungkinkan para gorilla memakan daging dan mengurangi konsumsi karbohidrat.
Baca Juga:
Kamu Pasti Nggak Bakal Nyangka, Konsumsi Daging Babi Ternyata Sebabkan 7 Penyakit Ini Lho!
7 Fakta Kesehatan Dibalik Mengkonsumsi Daging Ayam Broiler
Para
peneliti ini juga mempelajari kebiasaan makan gorilla di The Bronx Zoo sebelum meguji subjek manusia.
Saat manusia
mencoba pola makan sebanyak 63 porsi buah dan syuran setiap hari, kolesterol mereka turun 35 persen hanya dalam waktu dua minggu.
Peneliti Jenkins,
yang merupakan pengembang indeks glikemik yang menjelaskan bagaimana karbohidrat
mempengaruhi gula darah, mengatakan bahwa penurunan kolesterol mirip dengan efek
yang ditimbulkan oleh obat statin yang digunakan sebagai pencegah penyakit jantung.
Sementara penelitian
yang menyarankan pengurangan konsumsi daging membuktikan bahwa diet vegetarian berpotensi
menurunkan risiko penyakit kronis. Karena mereka yang biasa mengurangi konsumsi
daging cenderung lebih sedikit mengkonsumsi lemak jenuh dan kolesterol yang merupakan sumber penyakit jantung dan masalah kesehatan lain.
Tentu saja penelitian
ini masih dianggap kurang penting bagi sebagian besar masyarakat. Hal ini terjadi
karena masyarakat sulit mengubah kebiasaan makan yang buruk. Padahal kalau disadari
betul, pola makan nabati atau vegan yang rendah lemak bisa mencegah kiat dari efek diabetes dan penyakit radang seperti rematik.
Efek
positif dari kebiasaan makan vegan bukan hanya bisa mengurangi kolesterol saja.
Tapi juga karena kandungan nutrisi yang terkandung dalam sayuran dan
buah-buahan sangat bagus bagi kesehatan.
Jadi, dari hasil
penelitian ini apakah kamu tertarik mengubah pola makanmu? Tak mudah memang langsung
menyingkirkan daging dari pola makan, tapi setidaknya kita bisa memulainya dengan
mengontrol konsumsi daging dan memperbanyak konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan
setiap harinya.