Ratusan umat
lintas agama di berbagai tempat berdiri bersama panjatkan doa untuk korban serangan bom Surabaya. Adapun doa bersama ini dilakukan di tiga tempat ini:
1. Puja Mandala, Nusa Dua, Bali
Seperti halnya
yang dilakukan di Pulau Bali, dimana ratusan umat beragama berdoa di areal depan
kompleks peribadatan Puja Mandala, Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung pada Rabu, 16 Mei 2018.
Suasana doa
ini tampak begitu khidmat ketika pemimpin dari setiap agama bergantian berdoa.
Selain memberikan dukungan kepada para korban, mereka juga berdoa supaya Indonesia aman dari segala tindak terorisme.
Puja Mandala
menjadi tempat berkumpulnya umat lintas agama karena kawasan ini merupakan ikon
kerukunan umat beragama di Bali. “Di kawasan Puja Mandala ini berdiri pura, gereja,
wihara, maupun masjid yang merupakan simbol keberagaman. Hari ini kita berdoa agar
diberikan kekuatan lahir batin, agar teguh lahir batin, menjaga NKRI
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” kata Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Badung, Kompyang R Swandika.
Dia berharap
momen itu bisa kembali menumbuhkan kerukunan antarumat beragama di Bali dan juga di seluruh Indonesia.
2. Kanwil Kemenag, Sulawesi Barat
Sementara dari
Sulawesi Barat (Sulbar) kabarnya Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag)
Sulawesi Barat menggelar doa bersama untuk keselamatan bangsa dan negara. Mereka juga berdiri untuk mendeklarasikan penolakan terhadap terorisme.
Selain dihadiri
oleh Kakanwil Kemenag Sulbar Muhdin, juga turut hadir Kapolda Sulbar Brigjen Pol
Baharuddin Djafar, Danrem 142 Tatag Manuju Kolonel Inf Taufik Shobri, Sekretaris FKUB Sulbar Tasir Inwanto dan juga para tokoh agama.
“Doa bersama
untuk keselamatan bangsa dan negara ini untuk menciptakan kedamaian, karena
kedamaian adalah kebutuhan seluruh warga negara dalam melaksanakan ibadah, juga
menjadi kekuatan dalam mempertahankan keutuhan negara,” ucap Kakanwil Kemenag Sulbar Muhdin.
Di akhir doa, para tokoh agama bersama-sama menandatangani deklarasi penolakan terhadap terorisme.
Baca Juga :
Terkait Serangan Bom Gereja Surabaya, PGI Ingatkan Tokoh Agama dan Elit Politik Soal Ini..
Kisah Tragis Tiga Anak Korban Serangan Bom Gereja Surabaya, Dua Diantaranya Kakak Adik
3. Paguyuban Lintas Masyarakat (PaLM), Kediri
Doa bersama
di kota Kediri digelar oleh Paguyuban Lintas Masyarakat (PaLM) dan dihadiri sebanyak
500 orang dari berbagai agama pada Selasa (16/5) malam. Mereka terlebih dulu menghidupkan lilin bersama sebagai rasa duka atas kondisi yang menimpa Indonesia.
“Kita mengecam
secara kuat bahwa tindakan biadab itu harus kita cegah. Karena hal tersebut jelas-jelas
mengoyak nilai kemanusiaa, persaudaraan setanah air, dan nasionalisme kita.
Jangan sampai berlarut-larut dalam suasana teror yang mencekam,” kata Ketua PaLM Kediri M Taufiq Al Amin.
Walaupun dia
mengakui Kediri adalah kota yang damai. Namun dia berharap hal serupa juga akan
terjadi kepada kota-kota lain di Indonesia. Dia juga menyampaikan dukungan kepada
TNI dan Polri untuk memberantas paham-paham radikal dan terorisme di Indonesia.
Ya, kita
berharap bahwa dengan peristiwa teror bom Surabaya yang terjadi sepekan
belakangan ini umat beragama di Indonesia semakin bersatu. Kita juga berharap bahwa
terorisme di Indonesia diberantas sampai ke akar-akarnya.