Di sebuah
acara sirkus televisi, sang pelatih harimau mulai masuk ke kandang yang berisi
beberapa harimau di dalamnya. Salah satu diantara harimau Bengal itu melakukan
aksinya di depan ribuan orang. Dia mengarahkan harimau-harimau itu untuk melakukan pertunjukan seperti biasanya.
Pintu
kandang tertutup. Lampu-lampu diarahkan menyorot kandang, sementara kamera
televisi terus bergerak mendekat menangkap apa yang akan dilakukan oleh sang
pelatih dan harimau-harimaunya. Sementara para penonton mulai menunjukkan perasaan tegang saat pelatih mulai mengarahkan harimau-harimau itu sesuai dengan posisinya.
Di tengah
pertunjukan, tiba-tiba ketegangan paling mengerikan terjadi. Semua orang seolah
tak percaya bahwa semua lampu mati. Selama tiga puluh detik, si pelatih terkunci
bersama dengan harimau itu di tengah kegelapan. Tentunya harimau itu bisa melihat
sang pelatih sekalipun di tengah kegelapan, tapi dia belum tentu bisa melihat mereka.
Meski begitu, dia punya perlengkapan keselamatan di tangannya, sebuah cambuk dan
kursi dapur kecil. Saat lampu-lampu kembali menyala, sang pelatih tampak baik-baik saja. Dengan tenang, dia menyelesaikan pertunjukan itu.
Setelah
acara itu, sang pelatih pun diwawancarai dan ditanyai soal kejadian menegangkan
yang dialaminya saat mati lampu. Dengan jujur, pelatih mengaku sangat ketakutan
pada awalnya. Tapi dia bersyukur bahwa para harimau itu tertipu dengan apa yang
dilakukannya di dalam kandang sekalipun dia sama sekali tak bisa melihat mereka.
“Aku terus
menerus memainkan cambukku dan terus mengajak mereka berkomunikasi sampai
lampunya kembali hidup. Dan mereka tak pernah tahu kalau aku sebenarnya tak bisa melihat mereka seperti mereka bisa melihatku di dalam kegelapan,” terangnya.
Seperti yang
dialami sang pelatih, apakah kita pernah terjebak di dalam sebuah kandang yang
berisi harimau-harimau buas? Mungkin itu adalah kondisi buruk, masalah yang tiba-tiba datang atau pergumulan lainnya. Tentu saja kita pernah ada di sana.
Apa yang biasanya kita lakukan untuk lolos dari jebakan itu? Sebagai orang percaya kita tahu bahwa sumber dari kelegaan kita adalah Tuhan sendiri. Menyerahkan semua keadaan kita dihadapan-Nya adalah kunci bagi kita untuk dikuatkan kembali. Karena itulah kita harus terus membaca firman Tuhan setiap hari. Karena dari firman-Nya itu adalah senjata peperangan kita.
Baca Juga :
Pertolongan Tuhan Ada Bagi yang Berseru KepadaNya
Berseru Saat Dalam Kesesakan & Teror
Daud melakukan
hal ini ketika dia dikejar-kejar oleh pasukannya Raja Saul. Tapi di dalam kesesakannya, Daud terus berseru kepada Tuhan.
“Dalam kesesakan aku telah berseru kepada
TUHAN. TUHAN telah menjawab aku dengan memberi kelegaan. TUHAN di pihakku. Aku
tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku? TUHAN di
pihakku, menolong aku; aku akan memandang rendah mereka yang membenci aku.” (Mazmur 118: 5-7)
Kita semua
tahu kalau di akhir kisah pelarian Daud, dia mendapat kemenangan besar dari
Tuhan. Seruannya kepada Tuhan dijawab dan dia pada akhirnya beroleh keselamatan
dan ketenangan batin. Inilah cara yang harus kita lakukan ketika harimau-harimau dalam hidup kita mungkin siap untuk menerkam kita hidup-hidup.
Sama
seperti sang pelatih, dia tak segera ketakutan dan meronta. Sebaliknya, dengan penuh
kepercayaan diri dia memakai alat yang ada ditangannya sebagai senjata untuk mengelabui harimau-harimau itu.
Apabila kamu
sedang merasa dikepung oleh banyak hal hari-hari ini, mari tenangkan dirimu dan
minta pertolongan dari Tuhan. Kamu juga bisa mengikuti doa ini kalau dibutuhkan.
“Ya, Tuhan terima kasih bahwa hidupku ada di tanganmu
dan bahwa Engkau selalu bersama denganku di hari-hari keputusasaanku yang gelap
sama seperti kehadiranMu di tengah hari-hariku yang penuh sukacita. Terima
kasih atas janjiMu yang mengatakan bahwa Engkau tak akan pernah meninggalkanku.
Bantu aku untuk selalu mengingat dan percaya bahwa hidupku ada di dalam
tanganMu, dan aku mau menghadapinya semua kondisiku, mengubah apa yang bisa aku
ubah, dan belajar untuk menerima dengan sukacita apa yang tidak bisa aku ubah.
Terima kasih sudah mendengar dan menjawab doaku. Didalam nama yesus, aku
berdoa. Amin”