Di usia
mudanya, dia sudah diangkat sebagai Ratu di kerajaan Persia Ahasyweros. Tentu saja
selain karena parasnya yang sangat cantik, dia juga adalah tipe gadis yang sangat lemah lembut. Dialah Ratu Ester.
Kamu bisa membaca keseluruhan kisahnya di kitab Ester.
Di sana disebutkan
kalau Ester adalah, istri dari Raja Persia Ahasyweros. Dia adalah gadis keturunan
Yahudi yang dibesarkan oleh sepupunya Mordekai. Dia dikenal sebagai Hadassah sebelum
akhirnya namanya diganti jadi Ester. Dia jadi ratu menggantikan istri raja bernama Vanshti dan Ester sangat dicintai sang raja.
Posisi Ester sebagai ratu bukanlah secara kebetulan. Mordekai melihat bahwa Ester bisa menyelamatkan bangsanya dari rencana jahat seorang pria bernama Haman.
Baca Juga :
Mordekai melihat
bahwa Tuhan akan menyertai Ester, memilihnya untuk berdiri dan memenuhi rencana Allah atas hidupnya.
“Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja,
hanya engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi. Sebab sekalipun
engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga
pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu
akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu.” (Ester 4: 13-14)
Sebagai ratu, Ester pun meminta orang-orang Yahudi untuk berpuasa dengannya saat dia bekerja di istana melakukan bagiannya (baca Ester 4: 15; 5: 8; 7: 1; 9: 17).
Baca Juga :
Lewat sosok Ester, kita sebagai pria dan wanita Kristen bisa belajar tiga hal ini:
1. Mencari nasihat bijak
Dia
dibesarkan oleh Mordekai, yang adalah pelayan di dalam gerbang raja (baca Ester
2: 19). Dari Mordekai lah Ester belajar untuk mendapatkan nasihat yang baik dan memenuhi rencana hidupnya sesuai dengan kehendak Tuhan.
Sementara di
istana, Ester juga sangat dekat dengan seorang wanita bernama Hegai, yang merupakan sida-sida raja dan bertanggung jawab mengurus keperluan para wanita di istana. Lewat nasihat Hegai lah Ester berhasil bertemu dengan raja diwaktu yang tepat.
“Ketika Ester--anak Abihail, yakni saudara ayah
Mordekhai yang mengangkat Ester sebagai anak--mendapat giliran untuk masuk
menghadap raja, maka ia tidak menghendaki sesuatu apapun selain dari pada yang
dianjurkan oleh Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan. Maka Ester dapat menimbulkan kasih sayang pada semua orang yang melihat dia.” (Ester 2: 15)
2. Lakukan hal yang benar tanpa rasa takut
Ester berada di posisi untuk melawan Haman.Tapi saat itu dia sedang berada diposisi yang sangat tepat untuk menghancurkan pria itu. Meskipun risikonya dia juga bisa dibunuh kalau saja dia memberitahukan rencana jahat Haman begitu saja kepada raja tanpa sekehendak raja (Ester 4: 11).
Tapi dia tahu siapa dirinya. Dia tahu melalui kata-kata Mordekai, kalau dia harus melakukan sesuatu untuk menyelamatkan orang-orang Yahudi (Ester 4: 13-14).
Terlepas dari
ketakutannya, dia melakukan apa yang harus dilakukan. Dia mencari wajah Tuhan dan kemudian meminta kemurahan sang raja (baca Ester 4: 15; 5:3).
Tindakan Ester
menunjukkan keberanian yang luar biasa. Demi orang-orang sebangsanya, Ester melakukan yang benar dimata Tuhan.
3. Bertindak untuk tujuan kebaikan
Dalam sejarah
kitab Ester menunjukkan kepada kita bahwa musuh-musuh Tuhan harus dibasmi.
Supaya umat-Nya bisa diselamatkan. Ini memberi kita kesejajaran rohani yang
sangat kuat. Bahwa kita semua harus bertindak untuk tujuan menyelamatkan orang lain dari kematian.
Banyak dari
kita orang Kristen, khususnya kaum muda, justru bersikap egois dan nggak mau
tahu akan hidup orang lain. Padahal, Allah jelas-jelas menyampaikan supaya kita
berjuang untuk saudara-saudara kita karena mereka adalah orang-orang yang dikasihi Tuhan (1 Timotius 2: 4).
Upaya Ester
dan Mordekai untuk menyelamatkan orang Yahudi harus jadi inspirasi kita orang Kristen untuk mengerjakan pelayanan keselamatan semua orang.
Upaya mereka
untuk menggagalkan rencana jahat si musuh harus memotivasi kita untuk terus
berdoa dan mengobarkan peperangan rohani dami kebaikan umat Kristen dan semua orang
di seluruh dunia.
Kita semua harus
berusaha untuk mengikuti Kristus, memberitakan Injil keselamatan bagi semua
orang dari lumpur dosa dan kematian kekal.