Didesak Nikah Muda? Berikut Pandangan Kristen Soal Kapan Menikah yang Tepat
Sumber: Tribunnews.com

Single / 16 March 2018

Kalangan Sendiri

Didesak Nikah Muda? Berikut Pandangan Kristen Soal Kapan Menikah yang Tepat

Lori Official Writer
17359

"Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (Kejadian 2: 18). Ayat ini sering kali kita pakai sebagai patokan bahwa semua orang memang harus mendapatkan pasangan dan menikah. Bagi pernikahan itu sendiri, banyak orang yang memandang baik jika memilih menikah di usia muda. Apakah hal ini benar?

Ada banyak alasan yang melatarbelakangi kenapa banyak institusi Kristen yang mencetuskan lelucon soal menikah muda ini. Terlebih lagi, semua orang tahu, salah satunya bisa dilatarbelakangi pemahaman untuk menjaga kekudusan sebelum pernikahan. Gereja memang menjunjung tinggi pernikahan kudus. Dalam artian, hubungan seks di luar nikah itu sama sekali tidak dibenarkan. Karena itulah solusi paling mudah yang bisa dilakukan, sebagaimana mengikuti ucapan Paulus yang berkata, “Tetapi kalau mereka tidak dapat menguasai diri, baiklah mereka kawin. Sebab lebih baik kawin dari pada hangus karena hawa nafsu.” (1 Korintus 7: 9).


Mungkin kita lupa dengan beberapa ayat sebelumnya, dimana Paulus mengajak kita untuk hidup sama seperti dia, yang memilih untuk tidak menikah. Fokus pandangan kita pun hanya mengarah pada persoalan menikah dan yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan seks. Yang paling buruk lagi, kita mengidolakan pernikahan ini di atas dari hal-hal lain yang lebih penting di dunia. Intinya, semua keinginan kita, hal-hal yangkita anggap paling penting dan mampu memuaskan hidup kita adalah dengan menemukan seseorang yang kita cintai dan menikah dengannya.

Baca Juga : 9 Doa yang Menguatkan Para Lajang Sebelum Menikah (Part 2)

Sebagai orang Kristen, panggilan utama kita bukanlah untuk memuaskan hasrat seksual kita terlebih dahulu dan yang paling utama. Tapi yang terutama harusnya untuk memuliakan Tuhan, menikmati hidup bersama-Nya selamanya dan membawa orang lain mengalami berkat yang sama. Pasangan-pasangan muda Kristen yang kehilangan tujuan utama ini kebanyakan justru merugikan pekerjaan gereja daripada menjadi berkat.


Selain kehilangan tujuan, dorongan menikah muda juga sangat dipengaruhi oleh budaya kita masing-masing. Misalkan saja seperti budaya di Indonesia, yang terdiri dari beragam suku bangsa dan beragam aturan yang ada. Banyak diantaranya yang membuat standar pernikahan bagi orang-orang muda sesuai dengan usia. Bahkan mereka yang menikah di bawah umur pun dianggap tidak masalah. Karena mereka percaya bahwa pernikahan adalah tujuan hidup yang paling utama.

Bagaimanapun setiap orang pasti membutuhkan sosok pendamping hidup, kecuali bagi mereka yang mendapatkan panggilan khusus untuk hidup selibat. Kita berharap bisa bertemu dengan seorang pria impian suatu hari nanti dan kemudian menikah. Banyak orang yang memilih untuk menikah di usia muda, tapi pertanyaannya apakah memang kedua pasangan siap untuk mempersembahkan pernikahan itu untuk kemuliaan Tuhan?

Baca Juga : Apa Untungnya Menikah di Usia Muda?

Pernikahan bukan cuma sekadar euforia cinta di masa muda saja. Tapi pernikahan harusnya menjadi sebuah alat Tuhan untuk membentuk dua pribadi untuk melayani-Nya melalui pernikahan dan juga keluarganya.

Sama seperti yang disampaikan Paulus bahwa dia tidak menyebutkan batas usia seseorang menikah. Tapi baiklah mereka yang tidak dapat menguasai diri menikah. Karena lebih baik menikah daripada hangus karena hawa nafsu.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami