Tahu nggak sih
kalau kota Surabaya, Jawa Timur kini menghadirkan satu hal baru yang bakal
bikin semua umat beragama di tanah air menarik nafas lega dan bahagia. Seperti dikabarkan,
pemerintah kota Surabaya tengah membangun sebuah kompleks dimana enam rumah ibadah
berbeda saling berdampingan, seperti rumah ibadah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu.
Sampai saat
ini, pembangunan rumah ibadah ini masih terus menjalani proses perampungan. Masing-masing
rumah ibadah mendapat satu kavling tanah dengan luas sekitar 360 meter persegi.
Pembangunan ini pun dilakukan dengan kerja sama kelompok agama dana masyarakat setempat.
“Desain bangunan dan target kapan akan beroperasi, kami serahkan ke masyarakat dan pihak terkait. Ini murni swadaya masyarakat,” ucap Chief Marketing Officer Royal Residence Triyoga Agung.
Baca Juga : Hagia Sophia, Persinggahan Rumah Ibadah Dua Agama Turki
Seperti disampaikannya,
area rumah ibadah enam agama ini adalah fasilitas umum yang dibangun di luar klaster
perumahan. Karena itu, masyarakat bisa menggunakan fasilitas ini untuk keperluan
beribadah. Tak hanya itu, kehadiran bangunan ini juga diharapkan bisa jadi potensi
wisata baru di Surabaya. Penghuni perumahan juga tak perlu cemas karena keamanan akan tetap terjaga.
Pembangunan
rumah ibadah di kompleks Royal Ressidence, Sumber Welut, Lakarsantri, Surabaya ini
pun mendapat pujian dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Lewat pembangunan
kompleks rumah ibadah ini diharapkan kerukunan umat beragama di Surabaya akan semakin kuat.
Selain mneciptakan kerukunan lewat pembangunan rumah ibadah itu, ketua FKUB Chalimi juga mengaku pihaknya telah melakukan beberapa hal lain yang bisa meningkatkan kerukunan umat beragama di Surabaya. Diantaranya, mengadakan kegiatan seminar dan kegiatan kemah pemuda lintas agama.
Baca Juga : Ketika Tiga Agama Dalam Satu Atap Rumah Ibadah
Untuk kegiatan
anak muda, Chalimi menyarankan untuk membuat perkumpulan anak muda dari
berbagai agama dan di sana mereka bisa membahas soal pentingnya pemahaman akan
kebhinekaan. “Berbeda tidak harus bermusuhan, tetapi berbeda merupakan sebuah
mozaik kehidupan berbangsa, bernegara dan beragama,” ucapnya.
Semoga Surabaya
bisa makin meningkatkan kerukunan umat beragamanya ya. Supaya masalah intoleransi
yang sering kita alami selama ini bukan lagi momok menakutkan yang dihadapi masyarakat,
khususnya kaum minoritas.