Ratusan pemuda
yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Membaca Kitab Suci (GPMKS) menyambangi kota
Serang sebagai kota tujuan ke-26 untuk menyebarkan agenda toleransi dan
persatuan di Indonesia. Para pemuda ini tidak cuma berasal dari satu agama, uniknya
mereka dari 6 agama yang berbeda yaitu Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu.
Kali ini, para
pemuda yang berasal dari 34 provinsi Indonesia tersebut menggelarbaca kitab
suci bersama di Kota Serang, Banten. Setelah dari kota Serang, rencananya mereka
akan ke DKI Jakarta dan Jawa Barat untuk mengajak pemuda lainnya untuk menyebarkan agenda toleransi dan persatuan lewat baca kitab suci.
“Perjalanan
kami sudah dua bulan, tujuannya adalah mempersatukan dan silaturahmi untuk toleransi,” ucap salah satu peserta bernama Iqbal.
Baca Juga : Jelang HUT RI ke-72, Sudahkah Umat Beragama Indonesia Terbiasa Dengan Toleransi Semacam Ini?
Sebelumnya,
GPMKS digelar di Mianggas, pulau terluar dekat perbatasan Filipina. Sedang
sebagian pemuda juga menyusuri wilayah Timur dan memulai perjalanan dari Rote, Nusa Tenggara Timur.
Gerakan ini
nyatanya digagas oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Kegiatan ini
menjadi langkah awal pemerintah dalam meningkatkan partisipasi kaum muda dalam kegiatan keagamaan.
“GMKS ini menjadi langkah awal Kemenpora meningkatkan partisipasi kaum muda dalam kegiatan keagamaan. Di saat bersamaan, ada momen Kirab Pemuda 2017, di mana para pemuda dari 34 provinsi dengan latar belakang keyakinan agama yang berbeda-beda sedang berkumpul menyuarakan semangat berani bersatu di tengah kebhinekaan,” ucap Esa Sukmawijaya, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, seperti dilansir Tribunnews.com, Selasa (21/11).
Baca Juga :
Esa meyakini saat ini adalah waktu yang tepat untuk menumbuhkan semangat saling menghormati di tengah perbedaan keyakinan yang ada di Indonesia.
Sementara perhelatan
GPMKS yang digelar di Serang ini diikuti oleh sekitar 500 pemuda dari 6 agama berbeda.
Setiap agama juga menghadirkan para pemukanya dan membuka doa sesuai dengan keyakinan
masing-masing. Mereka berharap akan tercipta kedamaian, persatuan dan toleransi
umat beragama di Indonesia.