Bumi adalah
benda rapuh yang bisa hancur dengan sendirinya. Karena itulah Paus Fransiskus
menyampaikan kepada para astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional supaya melihat planet ini dari ‘Kaca Mata Tuhan’.
Paus menghabiskan
waktu sekitar 20 menit berdiskusi lewat video call bersama enam anggota awak
stasiun luar angkasa tersebut pada Kamis, 26 Oktober 2017 kemarin. Dia pun mengajukan
beberapa pertanyaan, termasuk pertanyaan sederhana seperti biasa ditanyakan anak sekolah.
“Halo ESA
(European Space Agency) di Vatikan. Ini adalah Stasiun Luar Angkasa. Kami mendengar
suara Anda dengan jelas,” demikian sapaan dari awak stasiun luar angkasa tersebut.
Paus lalu membalas
dengan sapaan ‘Selamat Pagi dan Selamat Malam’. Dia memastikan apakah di luar
angkasa pagi atau malam. Lalu dia mulai mengomentari ucapan komandan Komando Randy
Bresnik, salah satu dari tiga awak stasiun luar angkasa asal Amerika. Dia mengaku
bahwa kebahagiaan terbesar berada di sana adalah bisa menyaksikan ciptaan Tuhan dengan sedikit sudut pandangnya sendiri.
“Orang tak bisa datang ke mari dan menyaksikan keindahan bumi yang tak terlukiskan dan tak tersentuh di dalam jiwa mereka. Tidak ada semacam perbatasan (antar negara), tidak ada konflik. Di sini hanya ada damai,” ucap Bresnik.
Baca Juga :
Mendengar komentar
tersebut, Paus mengatakan bahwa Bresnik sudah berhasil memahami bahwa bumi terlalu rapuh dan mungkin bisa lenyap.
“Bumi
adalah benda yang sangat rapuh, suhunya tipis, sehingga bisa membahayakan, menghancurkan
dirinya sendiri. Dan Anda sudah melihatnya dari sudut pandang Tuhan sendiri,” ucap Paus.
Astronom Italia
Paolo Nespoli, yang bertugas sebagai penerjemah untuk rekannya orang-orang Rusia
dan Amerika pun menyampaikan terima kasih kepada Paus atas sapaan dan perbincangan
tersebut. Tak lama kemudian terdengar suara dari mesin kontrol. “Stasiun: Kami sekarang
melanjutkan komunikasi operasional normal.”
Ini adalah kali kedua Vatikan melakukan perbincangan langsung dengan Stasiun Luar Angkasa. Untuk pertama kali dilakukan oleh Paus Benediktus pada tahun 2011 lalu. Saat itu paus juga melayangkan beberapa permohonan kepada para astronot, salah satunya permohonan untuk melindungi alam di bumi.
Baca Juga :