5 Cara Ampuh Agar Anak Mendengarkan Anda
daniel.tanamal Official Writer
Parents, apakah Anda pernah merasakan bahwa anak Anda tidak benar-benar mendengarkan
saat Anda memberi nasehat atau perintah kepada mereka? Padahal Anda sedang
memberikan nasehat yang bijaksana tapi anak Anda sepertinya sedang memikirkan hal yang lain.
Anda mengenali tanda-tandanya: matanya tidak terfokus,
anggukan kepala sesekali pada saat yang tidak tepat, jawaban "ya"
atau "he eh" yang seadanya, atau mungkin hembusan nafas
ketidaksabaran yang menyiratkan pesan "Sampai kapan pembicaraan ini
berlangsung?" Mengajar anak untuk mendengarkan nasehat atau perintah
adalah hal yang sangat penting bagi perkembangan karakter mereka. Salomo
mengingatkan pentingnya memperhatikan perintah atau nasehat dalam Amsal 19:20,
"Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak
di masa depan." Semua orang tua ingin anak-anaknya mendengarkan dan
memperhatikan kata-kata mereka, tapi banyak orang tua frustasi karena anak-anak
mereka tidak memperhatikan.
Akar masalahnya ada bukan hanya pada ketidakmampuan
anak untuk mendengarkan tapi juga pada ketidakmampuan orang tua untuk
berkomunikasi secara efektif. Dalam usaha untuk membuat anak Anda mendengarkan
Anda, perhatikan beberapa tips berikut ini:
Mengerti seni dari komunikasi
Sebagai orang tua, kita sering berpikir bahwa kalau kita mampu untuk
mengungkapkan pikiran dan perasaan kita secara verbal kepada anak-anak kita,
maka kita adalah komunikator yang bagus. Tapi komunikasi yang efektif juga
melibatkan aktivitas mendengarkan sebanyak aktivitas berbicara. Seni dari
komunikasi yang sukses membutuhkan bukan hanya mengekspresikan piiran dan
perasaan kita, tapi juga menarik keluar atau mendengarkan pikiran dan perasaan
anak kita. Dalam Amsal 20:5 Salomo mengatakan, "Rancangan di dalam hati
manusia itu seperti air yang dalam, tetapi orang yang pandai tahu
menimbanya." Selain berbicara kepada anak kita, kita harus belajar untuk
berbicara dengan anak kita. Komunikasi bukanlah satu arah, tapi sebuah dialog
dua arah.
Tentukan apa dan berapa banyak yang dikomunikasikan
Hindari membahas lebih dari satu isu dalam sekali waktu dengan anak Anda. Untuk
perintah yang efektif, fokuskan koreksi Anda pada hal yang paling penting dan
yang membutuhkan tindak lanjut yang sesegera mungkin. Hindari godaan untuk
membahas banyak hal dalam satu waktu, dahulukan isu yang paling penting atau
paling mendesak, dan carilah kesempatan lain untuk membicarakan sisanya.
Jadilah sensitif saat apa yang dikatakan sudah cukup. Jangan terus menerus
mengungkapkan frustasi kepada anak Anda. Dan ijinkan Roh Kudus bekerja.
Tataplah matanya
Anak-anak kecil sangat mudah tertarik pada aktivitas-aktivitas yang ada di
sekitar mereka. Orang tua perlu mengarahkan perhatian anak-anak pada mereka
lebih dulu sebelum mulai berbicara. Memberi perintah dari jauh bisa menyebabkan
anak bertanya-tanya atau ragu. Kontak mata akan mengurangi kebingungan apakah
anak Anda mendengarkan perintah Anda atau tidak. Kontak mata juga berhasil bagi
anak-anak yang berusia lebih tua. Waktu yang Anda ambil untuk menghentikan apa
yang sedang Anda lakukan untuk berkomunikasi dengan anak Anda akan berbicara
keras dalam hatinya. Berhenti sejenak dari apa yang sedang Anda lakukan saat
ada kesempatan untuk berbicara dengan anak Anda dan tataplah matanya.
Memberikan perhatian Anda secara penuh mengkomunikasikan kepadnya bahwa dia
penting bagi Anda.
Pilihlah waktu dan tempat yang tepat
Menegur anak di depan orang lain adalah tindakan yang tidak tepat. Matius 18:15
mengatakan, "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah 4 mata.
Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali."
Anak-anak akan lebih memperhatikan teguran jika mereka tidak dipermalukan
dengan ditegur di depan orang lain, terutama teman-temannya. Seorang anak yang
pernah ditegur di depan orang lain akan lebih memikirkan aspek dipermalukannya
daripada dosa atau kesalahan yang dia lakukan. Lagipula teguran bukan bertujuan
untuk mempemalukan atau menghina, tapi untuk mendorong hubungan yang benar
dengan Tuhan melalui pertobatan dari dosa atau kesalahannya. Jika ada orang
lain di sekitarnya, hargai perasaan anak Anda dengan mengajaknya ke tempat sepi
sebelum menegurnya. Atau jika itu tidak memungkinkan, tegurlah dia dengan
berbisik di telinganya.
Pilihlah kata-kata yang tepat
Gunakan prinsip-prinsip firman Tuhan untuk mengajar, menegur, dan mendidik anak
Anda dalam kebenaran. Jangan menyamarkan atau melembutkan sebuah dosa, nyatakanlah suatu hal sama seperti Tuhan menyatakannya. "Ayah
seorang yang benar akan bersorak-sorak; yang memperanakkan orang-orang yang bijak akan bersukacita karena dia." (Amsal 23:24).
Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
1