Negara Mayoritas Kristen Ini Dinilai Paling Sengsara Sedunia
Sumber: Istimewa

Internasional / 15 April 2016

Kalangan Sendiri

Negara Mayoritas Kristen Ini Dinilai Paling Sengsara Sedunia

daniel.tanamal Official Writer
16134
Sebuah data terbaru yang dikeluarkan oleh sebuah badan dari PBB atau Perserikatan Bangsa-Bangsa bernama SDSN (Sustainable Development Solutions Network) Rabu, 16 Maret 2016 kemarin di Roma, Italia, memperlihatkan sebuah data yang sangat mencengangkan. Dari 156 negara anggota PBB, dua negara yang mayoritas penduduknya adalah penganut Kristen berada di posisi teratas, dan.. posisi paling buncit. (Baca Juga: Miris, Aceh Hukum Cambuk Wanita Kristen Ini)

Denmark menjadi yang nomor satu sebagai negara paling bahagia, dan Burundi menjadi yang terbawah dan dinilai sebagai negara yang paling sengsara di dunia. Mengapa Burundi? Negara di timur Afrika yang 80-90 persen masyarakatnya memeluk agama Kristen, hingga saat ini tengah berjuang untuk keluar dari konflik bersenjata yang memporak-porandakan negara itu dan sudah memakan 400 korban jiwa. Perang saudara yang meletus sejak 1993-2005, membuat jutaan warga kelaparan dan ratusan ribu lainnya mengungsi ke negara tetangga.
(Baca Juga: Ternyata Kakek Pengemis Ini Adalah Donatur Terbesar Gereja)

Masalah lainnya timbul karena di pengungsian, merebak wabah kolera pada 22 Mei 2015 lalu di kamp pengungsian di Tanzania, di mana tiga ribu orang terinfeksi dan 31 di antaranya meninggal karenanya. “Saya ingin melupakan segala sesuatu tentang Burundi, bahkan nama saya sekalipun,” kata seorang pengungsi Burundi yang kini berada di Tanzania.
(Baca Juga: Setelah Bertobat dan Terima Yesus, Dokter Ini Rintis 50 Gereja)

Kini konflik berdarah tersebut kembali bangkit, dimulai tahun lalu ketika presiden yang flamboyan, Pierre Nkurunziza, mengumumkan bahwa ia mengabaikan konstitusi. Ia ingin maju lagi menjadi presiden untuk masa jabatan ketiga. Pengumuman itu memicu upaya kudeta, namun gagal. Kekerasan politik, yang mengarah kepada etnis, meningkat menjadi kekerasan permanen.
(Baca Juga: Pastor yang Dikabarkan Disalib ISIS ini Diduga masih Hidup!)

Setiap hari terjadi pembunuhan, menyebabkan ratusan ribu mengungsi. Kamp-kamp pengungsi penuh sesak dan kekurangan makanan. Bantuan sangat terbatas, penderitaan meningkat, korban tewas berjatuhan, dan penyakit mematikan juga menghantui pengungsi. Kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan mengatakan, tidak ada minat orang untuk membantu dana, memberikan sumbangan pangan, dan menyediakan tempat tinggal bagi korban. Warga Burundi di perantauan menyebut negaranya telah berubah menjadi sebuah neraka kemanusiaan.
(Baca Juga: Marah Terhadap ISIS, Ribuan Orang di Irak Pilih Ikut Kristus)

Banyaknya pemeluk Kristen disebuah negara tidak akan berpengaruh banyak jika mereka tidak memegang dan menjalankan Firman Tuhan setiap harinya. Mari luangkan waktu sejenak, untuk mendoakan Burundi.

Sumber : Berbagai Sumber | Daniel Tanamal
Halaman :
1

Ikuti Kami