Kaki pincang, hidup di
jalan dan tak punya harapan begitulah gambaran hidup Michael Manik. Sejak kelas
2 SD dirinya sudah ditinggal oleh ayahnya. Pada saat itu ayahnya bekerja
sebagai nelayan yang harus bekerja pagi hari dan pulang siang hari. Namun,
ketika siang hari ayahnya belum pulang juga, keluarganya khawatir kalau ada
apa-apa dengan ayahnya. Lalu mereka sekeluarga menemunkan bahwa ayahnya sudah
meninggal.
Setelah ayahnya
meninggal, Michael diajak ke Siantar
oleh ibunya. Namun, saat itulah perjuangan hidup harus di alami Michael karena
ibunya meninggalkannya di rumah keluarga. Michael yang masih kecil saat itu
tidak dapat berbuat apa-apa.
Beranjak dewasa,
Michael menjadi anak jalanan. Rasanya hidup dijalan sudah dirasakannya. Tak
punya tempat tinggal, susahnya makan bahkan tidak pernah mandi dilewatinya
sebagai proses hidup. Bahkan, saat itu dia sering kali melakukan perbuatan yang
merugikan orang lain. Tidak bayar setelah makan, bahkan merampoknya pun
dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan perutnya.
Namun, suatu hari dia
teringat bahwa dia masih memiliki ibu. Mendapatkan informasi dari kakaknya
bahwa ibunya berada di Siantar, akhirnya mendorong Michael untuk pergi
mendapati ibunya. Sesampainya di Siantar, Michael bertemu dengan adiknya yang
kini sudah besar. Hatinya begitu hancur
ketika bertemu dengan ibunya. Karena Kenyataan bahwa ibunya sudah menikah lagi
harus diterimanya.
Lalu Michael pun
tinggal bersama dengan ibu, adik dan ayah tirinya. Namun, dia sering melihat
bahwa ibu dan ayah tirinya sering bertengkar. Akhirnya, Michael pun merantau ke
Pekan Baru, dimana opungnya tinggal disana. Selama kurang lebih 2 tahun dia pun
beternak untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Kehampaan mulai dirasakan
Michael kalla itu. Namun, Tuhan mengirimkan sepupunya yang menawarkan untuk
bermain musik di gereja. Akhirnya,
Michael pun menerima tawaran menjadi pemain musik, walaupun dia menyadari sudah
lama sekali tidak bermain musik.
Melihat bakat yang
dimiliki Michael sangat baik, maka pihak gereja pun menyekolahkannya di sekolah
musik yang berada di Bandung. Setelah menyelesaikan sekolah musiknya, maka
Michael melayani di gereja selam 4 tahun. Dia beryukur bahwa dia bisa melayani
Tuhan. Namun, suatu saat Michael merasa bahwa pelayanannya begitu-begitu saja,
tidak maksimal dan merasa hampa. Ketika itu, Michael pun bingung apa penyebab
yang membuatnya tidak merasakan kebebasan. Akhirnya, lewat acara penyembuhan di
gereja, Michael pun mendapat penyembuhan luka-luka hatinya. Dia merasa bahwa
dirinya sudah mengampuni ibunya. Namun, sesungguhnya dia masih menyimpan
kepahitan. “Tuhan, saya mengampuni mama
saya”, ungkap Michael saat acara penyembuhan. Ketika dia berkata seperti itu, dia merasa bahwa jiwanya dipulihkan, hidupnya terasa
ringan.
Saat itu juga, Michael
akhirnya menelpon ibunya. Pengampunan pun terjadi. Hubungan Michael dan
keluarganya pun dipulihkan Tuhan. Bahkan, baru –baru ini Michael mengajak
ibunya untuk tinggal bersamanya selama 3 bulan di Jakarta.
Kini hidup Michael
menjadi baru, Tuhan sudah membalut luka-luka di hatinya. Kini Michael menyerahkan
hidupnya untuk melayani Tuhan melalui mengajar vokal di salah satu gereja. Bahkan
Tuhan mempercayakan kepadanya untuk mengungkapkan kebaikan Tuhan lewat albumnya
yang berjudul “ KasihMu Mengejar Hidupku”
“
Dulu saya merasa adalah produk gagal, namun ada Pribadi yang luar biasa menerima saya”
kata Michael menutup kesaksiannya.
Yeremia 29 : 11 “Sebab
Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu,
demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.