Berdua Lebih Baik Dari Pada Seorang Diri
Sumber: google

Marriage / 10 September 2014

Kalangan Sendiri

Berdua Lebih Baik Dari Pada Seorang Diri

Puji Astuti Official Writer
13956

Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya! (Pengkotbah 4:9-10 TB)

Pada awalnya Tuhan menciptakan seorang penolong bagi Adam karena Tuhan melihat tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Oleh karena itu Tuhan menciptakan seorang penolong baginya, yang sepadan dengan dia (Kejadian 2:18). Adam memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup (Kejadian 3:20). Jadi konsep pernikahan itu dimulai oleh Tuhan ditaman Eden agar kedua manusia yang hidup sebagai suami dan isteri tersebut dapat hidup saling melengkapi, saling membantu, saling berbagi dan saling membahagiakan.

Pada saat dua orang berjanji untuk menikah untuk membangun sebuah rumah tangga, pusat perhatian berubah dari diri sendiri pada saat masih lajang menjadi perhatian yang ditujukan kepada pasangan hidup dan anak-anak dimasa yang akan datang. Sudah menjadi kewajiban pasangan hidup untuk mengangkat teman hidupnya pada saat teman hidupnya jatuh; memberikan dorongan pada saat kandas; menghibur pada saat sedih; memberikan masukan pada saat alam pikiran sedang kusut, dan seterusnya.

Hidup pernikahan dapat menjadi sangat indah jika kedua pasangan siap saling berbagi kasih; berbagi solusi pada saat masalah timbul dalam mengarungi bahtera kehidupan seperti kata pepatah berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Kehidupan berumah tangga tidak pernah akan membosankan jika masing-masing pasangan hidup dapat memainkan peran sertanya sebagai suami atau isteri, seperti sebuah warna yang memberikan kesegaran pada mata yang memandangnya, seperti alunan musik yang menyejukkan hati bagi telinga yang mendengarkannya, dan seperti sebuah pelangi yang membawa pengharapan setelah hujan berlalu.

Pada saat Anda melihat pasangan hidup Anda yang berbaring disamping Anda disaat Anda membuka mata dipagi hari dan mendengar tangisan bayi dimalam hari, apakah Anda merasa terganggu atau kebahagiaankah yang muncul dipikiran Anda? Pada saat Anda pulang kerumah dipetang hari setelah bekerja sepanjang hari, apakah Anda merasa berbahagia karena Anda tahu ada orang yang Anda kasihi sedang menunggu dan merindukan kehadiran Anda dirumah setelah berpisah sepanjang hari? Firman Tuhan dalam Amsal 18:22 (TB) berkata, "Siapa mendapat isteri, mendapat sesuatu yang baik, dan ia dikenan TUHAN". Sebaliknya siapa yang mendapat suami juga mendapat sesuatu yang baik, dan ia juga dikenan Tuhan.

Sadar bahwa Anda menikah dengan orang pilihan Anda sendiri, sesungguhnya Anda adalah orang yang paling berbahagia karena Anda mendapat sesuatu yang baik dan Anda dikenan Tuhan. Karena menikah itu merupakan pilihan yang Anda ambil, tidak seharusnya Anda merasa jengkel, kesal atau marah terhadap pasangan hidup Anda karena sesungguhnya Anda telah mengenal pasangan hidup Anda, sebagian besar dari karakter dan kebiasaan-kebiasaannya juga Anda kenal jauh sebelum Anda menikah. Jika Anda tidak suka dengan kebiasaannya merokok, berjudi atau nonton hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai kehidupan Anda, kebiasaannya yang selalu marah sekalipun terhadap hal-hal yang sepele, Anda tidak perlu menikah dengannya. Tidak ada satu orangpun yang dapat memaksa Anda menikah dengan orang yang Anda tahu karakter, sikap dan perilakunya tidak sesuai dengan nilai-nilai kehidupan Anda.

Jika memilih teman hidup didasarkan pada penampilan luar, kekayaan, kedudukan sosial dalam masyarakat dengan mengabaikan karakter, maka penyesalan akan muncul dikemudian hari. Jika Anda terlanjur membuat kesalahan, penulis menganjurkan Anda untuk proaktif dalam mencari solusi dengan menghubungi konselor pernikahan dengan mengajak pasangan hidup Anda untuk turut berperan serta.

Penulis yakin air laut tidak dapat menenggelamkan kapal yang berlayar kecuali air laut tersebut masuk memenuhi kapal tersebut, jika ada kebocoran pada kapal yang ditemukan saat berlayar, kebocoran tersebut harus segera diperbaiki. Demikian juga dengan bahtera pernikahan yang Anda berdua arungi, jika ada masalah yang muncul, maka masalah tersebut harus segera diatasi tanpa menunggu sampai masalah tersebut menjadi besar dan menenggelamkan bahtera pernikahan Anda. Semoga bermanfaat dan boleh menjadi berkat.

Penulis

Rev.Dr. Harry Lee, MD.,PsyD

Gembala Restoration Christian Church di Los Angeles - California

www.rccla.org

Sumber : Rev. Dr. Harry Lee, MD.,PsyD
Halaman :
1

Ikuti Kami