Biografi Jusuf Kalla
Sumber: Antaranews.com

Nasional / 31 May 2014

Kalangan Sendiri

Biografi Jusuf Kalla

Lois Official Writer
4955

Jusuf Kalla yang lahir di Watampone 15 Mei 1942 ini merupakan anak kedua dari 17 bersaudara. Sedari muda, Kalla sudah banyak menghabiskan waktunya di organisasi pemuda. Pada 1968, dia menjadi CEO NV Hadji Kalla perusahaan yang bergerak di bisnis ekspor impor, hotel, kontruksi penjualan kendaraan, kelapa sawit, perkapalan, real estate, transportasi, perternakan udang, dan telekomunikasi.

Dia memulai karir politiknya saat menjabat sebagai ketua Pelajar Islam Indonesia (PII) cabang Sulawesi Selatan pada tahun 1960-1964. Menjadi ketua HMI cabang Makasar tahun 1965-1966. Tahun 1967-1969 menjadi ketua Dewan Mahasiswa Universitas Hasanudin dan tahun 1967-1969 juga menjadi ketua Dewan Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI).

Tahun 1965-1968, Kalla terpilih juga menjadi ketua Pemuda Sekber Golkar Sulawesi Selatan dan Tenggara. Saat dia tengah menyelesaikan tugas akhir, diapun terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan periode 1965-1968. Tahun 1982-1987, dia langsung duduk menjadi anggota MPR mewakili Golkar dan pada tahun 1997-1999 mewakili daerah.

Tahun 1999-2000 Kalla menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI selama enam bulan. Pada masa kepemimpinan Megawati, Kalla menjadi Menteri Kesejahteraan Rakyat RI (Menko Kesra), di tengah jalan mengundurkan diri karena berniat maju sebagai Wakil Presiden mendampingi calon presiden SBY.

Tahun 2004, Kalla menjadi Ketua umum Partai Golkar dan 2009 dia terpilih bersama SBY untuk masa jabatan 2004-2009. Tahun 2009-2014, dia terpilih menjadi Ketua Palang Merah Indonesia, sebelum akhirnya menjadi calon wakil presiden berpasangan dengan Jokowi tahun 2014.

 

Baca juga :

Tips Pintar Cari Modal Awal Untuk Usaha

Berbagai Tantangan yang Bikin Hubungan Tambah Lengket

5 Kebutuhan Manusia yang Harus Dipenuhi

Saya Mengerti Bagaimana Caranya

Twitter Akan Ungkap Semua Tweet Pada Ilmuwan

<!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 </xml><![endif]-->

Jusuf Kalla yang lahir di Watampone 15 Mei 1942 ini merupakan anak kedua dari 17 bersaudara. Sedari muda, Kalla sudah banyak menghabiskan waktunya di organisasi pemuda. Pada 1968, dia menjadi CEO NV Hadji Kalla perusahaan yang bergerak di bisnis ekspor impor, hotel, kontruksi penjualan kendaraan, kelapa sawit, perkapalan, real estate, transportasi, perternakan udang, dan telekomunikasi.

Dia memulai karir politiknya saat menjabat sebagai ketua Pelajar Islam Indonesia (PII) cabang Sulawesi Selatan pada tahun 1960-1964. Menjadi ketua HMI cabang Makasar tahun 1965-1966. Tahun 1967-1969 menjadi ketua Dewan Mahasiswa Universitas Hasanudin dan tahun 1967-1969 juga menjadi ketua Dewan Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI).

Tahun 1965-1968, Kalla terpilih juga menjadi ketua Pemuda Sekber Golkar Sulawesi Selatan dan Tenggara. Saat dia tengah menyelesaikan tugas akhir, diapun terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan periode 1965-1968. Tahun 1982-1987, dia langsung duduk menjadi anggota MPR mewakili Golkar dan pada tahun 1997-1999 mewakili daerah.

Tahun 1999-2000 Kalla menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI selama enam bulan. Pada masa kepemimpinan Megawati, Kalla menjadi Menteri Kesejahteraan Rakyat RI (Menko Kesra), di tengah jalan mengundurkan diri karena berniat maju sebagai Wakil Presiden mendampingi calon presiden SBY. Tahun 2004, Kalla menjadi Ketua umum Partai Golkar dan 2009 dia terpilih bersama SBY untuk masa jabatan 2004-2009. Tahun 2009-2014, dia terpilih menjadi Ketua Palang Merah Indonesia, sebelum akhirnya menjadi calon wakil presiden berpasangan dengan Jokowi tahun 2014.<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <!-- /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} >

Jusuf Kalla yang lahir di Watampone 15 Mei 1942 ini merupakan anak kedua dari 17 bersaudara. Sedari muda, Kalla sudah banyak menghabiskan waktunya di organisasi pemuda. Pada 1968, dia menjadi CEO NV Hadji Kalla perusahaan yang bergerak di bisnis ekspor impor, hotel, kontruksi penjualan kendaraan, kelapa sawit, perkapalan, real estate, transportasi, perternakan udang, dan telekomunikasi.

 

Dia memulai karir politiknya saat menjabat sebagai ketua Pelajar Islam Indonesia (PII) cabang Sulawesi Selatan pada tahun 1960-1964. Menjadi ketua HMI cabang Makasar tahun 1965-1966. Tahun 1967-1969 menjadi ketua Dewan Mahasiswa Universitas Hasanudin dan tahun 1967-1969 juga menjadi ketua Dewan Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI).

Tahun 1965-1968, Kalla terpilih juga menjadi ketua Pemuda Sekber Golkar Sulawesi Selatan dan Tenggara. Saat dia tengah menyelesaikan tugas akhir, diapun terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan periode 1965-1968. Tahun 1982-1987, dia langsung duduk menjadi anggota MPR mewakili Golkar dan pada tahun 1997-1999 mewakili daerah.

Tahun 1999-2000 Kalla menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI selama enam bulan. Pada masa kepemimpinan Megawati, Kalla menjadi Menteri Kesejahteraan Rakyat RI (Menko Kesra), di tengah jalan mengundurkan diri karena berniat maju sebagai Wakil Presiden mendampingi calon presiden SBY. Tahun 2004, Kalla menjadi Ketua umum Partai Golkar dan 2009 dia terpilih bersama SBY untuk masa jabatan 2004-2009. Tahun 2009-2014, dia terpilih menjadi Ketua Palang Merah Indonesia, sebelum akhirnya menjadi calon wakil presiden berpasangan dengan Jokowi tahun 2014. <!--[endif] -->* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} --> <!--[endif] -->
Sumber : merdeka.com by lois ho/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami