Melalui Film, Anak Belajar untuk Atasi Ketakutan

Nasional / 13 September 2013

Kalangan Sendiri

Melalui Film, Anak Belajar untuk Atasi Ketakutan

Yenny Kartika Official Writer
3429

Rasa takut telah membelenggu manusia, bahkan semenjak dirinya lahir ke dunia. Semuanyai berawal saat manusia mula-mula, Adam dan Hawa, memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat di Taman Eden. Rasa takut menyeruak dalam jiwa pasangan ini ketika mereka memakan buah terlarang itu. Mereka takut bertemu dengan Allah.

Apakah Tuhan menghendaki manusia hidup dalam ketakutan? Jelas tidak. Firman Tuhan dalam [kitab]iitim1:7[/kitab] mengatakan bahwa roh ketakutan tidak berasal dari-Nya. Ketakutan juga pertanda bahwa seseorang tidak sempurna di dalam kasih ([kitab]iyoha4:18[/kitab]).

Ketakutan adalah bagian integral (bagian yang tak terpisahkan) sebagai akibat manusia jatuh ke dalam dosa. Sudah lazim kalau kita mendengar ada orang yang takut gelap, takut setan, takut sendirian, dan lain-lain. Dan tahukah Anda bahwa minder atau rendah diri juga merupakan ekspresi ketakutan seorang anak?

Namun kini para orangtua bisa bernapas lebih lega karena anak mereka dapat belajar mengatasi ketakutan melalui tontonan Superbook. Salah satu episode dalam serial Superbook yang berjudul “Petualangan Melawan Raksasa” terbukti mendorong anak-anak untuk tidak takut lagi. Pasalnya, mereka terinspirasi dari Daud yang bisa menang dalam pertarungan melawan Goliat yang merupakan inti kisah episode tersebut.

“Dari Daud, aku belajar jadi orang pemberani,” ungkap David (9), salah satu anak yang hadir dalam launching Superbook di Mall of Indonesia, Jakarta, Sabtu (7/9). Mengenai alasan mengapa ia senang dengan tayangan Superbook, David menjelaskan, “Aku suka karena di situ ada film-film Alkitab.”

Agnes (8) yang datang bersama temannya, Kezia (10) juga terinspirasi untuk menjadi anak yang lebih berani setelah menonton Superbook. “Aku belajar bahwa walaupun kita kecil, kita bisa melawan yang lebih besar dari kita. Di kehidupan sehari-hari, aku jadi tidak malu, harus berani, dan tidak takut terhadap apapun,” kata Agnes.

Sementara itu, Daniel Joshua (9) tidak kalah antusias pasca dirinya menonton kisah Daud di Superbook. Kepada tim peliput CBN Indonesia, Daniel menceritakan kembali bagian yang menurutnya paling menarik dalam film. “Waktu Daud disuruh Saul memakai baju perang, Daud menolak karena Tuhan adalah perisainya. Jadi dia tidak akan takut dengan orang tinggi maupun kecil.” kata Daniel.

Daniel belajar banyak hal dari Daud, terutama soal keminderan. “Kita belajar untuk tidak menjadi minder. Kalau kita minder itu d-o-s-a, dosa. Kalau kita berdosa, berarti kita sudah dibisiki setan untuk dibuat menjadi minder. Dulu aku orangnya minder, tetapi sekarang waktu saya nonton ini, saya menjadi tidak minder, tetapi maju terus, pantang mundur,” ungkap Daniel.

Di era media seperti sekarang, sebuah tayangan televisi berdurasi beberapa detik sekalipun dapat mempengaruhi penontonnya, contohnya adalah iklan-iklan. Bayangkan, apa yang dapat dilakukan sebuah tayangan atraktif dan edukatif berdurasi 30 menit seperti Superbook? Bukankah luar biasa jika sifat keberanian seorang anak bisa dibentuk melalui tayangan bermuatkan pesan Firman Tuhan? Karena itu, jangan lewatkan Superbook setiap hari Sabtu pukul 06.30 WIB di MNC TV.

Jika Anda tergerak untuk melihat lebih banyak lagi anak-anak yang diberkati melalui Superbook, Anda bisa mendukung pelayanan CBN. Caranya adalah dengan menjadi Mitra CBN. Silakan klik di sini untuk keterangan selengkapnya.

 

BACA JUGA:

Keberanian Identik dengan Kesempurnaan Kasih

Para Orangtua Dambakan Kartun non-Kekerasan untuk Anak

PLANES, Mengejar Mimpi dan Hadapi Ketakutan

Ketaatan Dimulai dari Rumah

Berita Foto: Kemeriahan Launching Superbook di MOI Kelapa Gading

Superbook Indonesia Dipastikan Lebih Kontekstual

Sumber : CBN Indonesia | Jawaban.com | yk
Halaman :
1

Ikuti Kami