Belanda Berikan Ganti Rugi Terhadap Keluarga Korban Westerling

Nasional / 13 August 2013

Kalangan Sendiri

Belanda Berikan Ganti Rugi Terhadap Keluarga Korban Westerling

daniel.tanamal Official Writer
5219

Tragedi pembantaian yang dilakukan tentara kerajaan Belanda di Sulawesi Selatan, Indonesia pada periode pendudukan antara 1946-1947 atau dikenal dengan sebutan “Pembantaian Westerling” kembali terangkat ke permukaan setelah pemerintah Belanda memberikan ganti rugi terhadap keluarga korban pembantaian.

Selain itu dalam pernyataannya pada Kamis (8/8) waktu setempat, Pemerintah Belanda juga menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas kejahatan yang dilakukan oleh tentaranya di masa itu. "Duta Besar Belanda di Indonesia yang mewakili negara ini akan menyampaikan permintaan maaf," bunyi pernyataan tersebut.

Menurut Ketua Yayasan Komite Utang Kehormatan Belanda (KUKB), Jeffry Pondaag, ada sepuluh janda korban penembakan yang akan menerima ganti rugi sebesar 27.000 dollar AS atau Rp 277,6 juta per orang. "Jumlah nilai ganti ruginya sama dengan yang diberikan kepada keluarga korban peristiwa Rawagede. Secepatnya akan kami transfer dana ini kepada para janda, mungkin pertengahan atau akhir Agustus nanti," kata Jeffry kepada BBC Indonesia.

Pengacara para janda dalam kasus pembantaian di Sulawesi Selatan, Liesbeth Zegveld mengatakan bahwa meskipun hasil ini merupakan langkah maju yang menggembirakan namun tidak menutup tuntutan bahwa Pemerintah Belanda wajib meminta maaf terhadap seluruh tragedi pembantaian di Indonesia. 

"Kami gembira dengan hasil ini, tapi ini hanyalah langkah kecil dalam sebuah proses yang besar: Pemerintah Belanda harus meminta maaf terhadap semua kasus pembantaian dan eksekusi di Indonesia," kata Zegveld seperti dikutip AFP. 

Pembantaian Westerling sendiri mengambil nama dari pemimpin pasukan khusus Belanda, Raymond Pierre Paul Westerling yang bertanggungjawab terhadap pembantaian di desa-desa yang terletak di Sulawesi Selatan dan mengakibatkan 40 ribu orang tewas. 

Keadilan terhadap korban kekejaman perang perlu diperjuangkan, namun yang terpenting adalah mengajarkan pada setiap keluarga korban bahwa mempunyai jiwa besar untuk memaafkan adalah pilihan tepat untuk mengobati rasa kehilangan ataupun kebencian yang dipendam terhadap tragedi tersebut.

 

Baca Juga Artikel Lain :

Anak-anak Masih Jadi Korban Bully di Internet

Teroris Tewaskan 800 Warga Irak Selama Ramadan 2013

Ternyata Perubahan Cuaca Pengaruhi Tindak Kekerasan

Kedamaian di Desa Para Penjahat Seks

 


Sumber : BBC
Halaman :
1

Ikuti Kami