THR & Bonus Godaan Bagi Para Isteri/Suami Yang Hedonisme

Marriage / 28 November 2012

Kalangan Sendiri

THR & Bonus Godaan Bagi Para Isteri/Suami Yang Hedonisme

Papa Henokh Hizkia Immanuel Simamora Official Writer
4851

Kita adalah makhluk yang "berkeinginan" dan berusaha untuk mewujudkan keinginan. Itu sebabnya, salah satu sumber gesekan dalam pernikahan adalah kegagalan kita "menyelaraskan" keinginan. Istri menghendaki berjalan ke arah kiri, sedang suami ingin mengambil jalan ke kanan.

Sebentar lagi kita akan merayakan Natal dan Tahun Baru tentunya akan menjalani libur panjang. Perayaan Natal dan Tahun Baru seharusnya menjadi momen yang indah untuk dirayakan bersama. Selain liburan panjang, serta menikmati sukacita dalam ibadah dan perayaan Natal Tahun Baru, kegembiraan kita semakin bertambah dengan adanya THR dan Bonus Akhir Tahun dari kantor dimana kita bekerja.

Tapi tidak sedikit kegembiraan tersebut pudar atau menjadi boomerang karena keegoisan kita untuk memperoleh apa yang kita inginkan. Baik itu keinginan untuk suatu barang maupun tempat tertentu yang kita impikan atau kita anggap mendesak, penting dan berharga.

Padahal kerap kali menurut pasangan kita barang atau tujuan tersebut tidaklah harus dibeli saat itu juga. Atau sering kali barang atau tujuan tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan maupun kondisi keuangan rumah tangga.

Disinilah pentingnya suami isteri untuk duduk bersama dan masing-masing mengemukakan pendapat dan alasannya sehingga pasangan yang merengek dan egois, karena terus mendesak supaya kemauannya terkabulkan, mulai mengerti dan berhenti merengek.

Kita tahu bersama kebanyakan yang merengek adalah wanita/isteri. Karena itu di sinilah suami mengambil peran sebagai pemimpin atas bahtera rumah tangganya.

Sebenarnya suami dapat mengarahkan istri dengan tegas dan wibawa bila:

1) Suami bisa menunjukkan kepada istri bahwa dalam pengambilan keputusan, ia telah berusaha sedapatnya untuk "memperhitungkan" keinginan istri.

Suami baru dapat mengarahkan istri bila istri yakin bahwa suami berusaha memperjuangkan keinginan/kebutuhannya pula.

2) Suami bisa membuktikan dirinya memiliki hikmat dan keputusannya tepat.

3) Suami berhasil menjadi panutan dan memiliki integritas dalam hal penggunaan keuangan, terbukti tidak boros dan tidak hedonisme.

Seperti yang dikatakan Alkitab sumber atau akar dari segala kejahatan adalah cinta akan uang. Itu artinya uang yang kita peroleh dari THR maupun bonus bukanlah akar dan sumber permasalahannya, melainkan sifat egois dan hedonismenya kita yang menjadi sumber masalah.

 

Baca Juga :

Menunggu Keajaiban atau Melakukan Keajaiban?

Belajar Dari Mobil Berkecepatan 150 MPH di Autobahn Highway

Ingin Jadi Pria Sejati dan Perkasa?

Sebulan Lagi Hari Natal, Rencanakan Liburan Yang Berkesan

Pentahbisan Menara Cahaya Sebagai Menara Doa Cikarang

'Super Trap' Trans TV Minta Maaf Setelah Menuai Kritikan

Sumber : sabda / jp.mamora
Halaman :
1

Ikuti Kami