Perampok Menangis Saat Dikepung Polisi

Nasional / 28 November 2012

Kalangan Sendiri

Perampok Menangis Saat Dikepung Polisi

Puji Astuti Official Writer
3422

Penyesalan selalu datang kemudian, hal itulah yang dialami oleh seorang perampok di Malaysia. Tersangka perampok yang menyandera enam orang tersebut menangis terisak-isak setelah polisi mengepung tempat kejadian.

Drama penyanderaan tersebut berlangsung selama tiga jam pada Selasa (27/11), dimulai saat seorang pemuda berusia 27 tahun masuk ke sebuah salon di lantai dua sebuah ruko di Jalan Besar Guchill, Kuala Krai, Kelantan, Malaysia dengan menggunakan helm tertutup. Tersangka yang ternyata hanya membawa senjata pistol palsu tersebut berhasil menyandera empat pekerja salon, seorang anggota keluarga pemilik salon serta pekerja restoran yang kebetulan berada di lokasi dan meminta uang tebusan. Namun si pemuda yang ternyata lulusan desain grafis tersebut tidak menyadari jika ada dua orang pekerja salon yang berada di kamar mandi yang kemudian segera menghubungi pihak kepolisian. Polisi pun bereaksi cepat dengan segera mengepung tempat tersebut.

Merasa dirinya terpojok, tersangka sempat mengancam akan membunuh sandera jika polisi memaksa masuk. Namun tidak lama kemudian, pelaku mengirim salah seorang sandera bernama Nazirah Isa untuk menanyakan kepada polisi apakah ia akan lama ditahan jika tertangkap.

"Kali pertama saya turun, anggota polisi memberi tahu tidak lama, tapi tersangka tidak puas," demikian pernyataan Isa yang tiga kali bertanya pada polisi atas permintaan pelaku.

Isa pun menuturkan bahwa dirinya sempat melihat pelaku menangis terisak-isak dan ingin mati saja. Dalam kejadian tersebut tidak ada jatuh korban.

Menurut keterangan Kepala Polisi Kelantan Datuk Jalaluddin Abdul Rahman, pelaku berbuat nekad dengan melakukan perampokan karena berhutang sebesar 20 ribu ringgit karena kalah judi bola. Pelaku dinyatakan dalam keadaan sadar saat melakukan aksinya, tidak berada dalam pengaruh narkoba dan sebelumnya tidak memiliki catatan kriminal.

Sepakbola adalah sebuah olahraga yang menjunjung tinggi sportifitas, namun ada oknum-oknum yang sering mengotorinya dengan hal-hal yang tidak bermoral seperti perjudian. Mungkin pemuda ini adalah salah satu korban dari mereka yang menaruh harapan tinggi terhadap tim Malaysia yang beberapa hari lalu harus bertekuk lutut dihadapan Singapura pada ajang Piala AFF.

Baca juga artikel lainnya :

Awas, Merengek Bisa Bikin Calon Pacar Ilfil

Menunggu Keajaiban atau Melakukan Keajaiban?

Sembuh dari Endometriosis Berkat Jurnal Doa Harian

Budaya Natal Delon Dan Yeslin

Sumber : MediaIndonesia.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami