Menabur

Investment / 3 April 2011

Kalangan Sendiri

Menabur

Hot Triany Nadapdap Official Writer
2296

Sadar atau tidak sadar, dalam melakukan aktivitas keseharian ataupun saat sedang berdiam diri, kita selalu menabur entah itu menabur hal yang baik atau buruk. Tentunya kita akan menabur hal yang baik sehingga dalam hidup kita akan menuai yang baik pula. Namun tuaian dari setiap benih yang ditabur berbeda-beda. Hal apa yang membedakan banyaknya tuaian?

1. Ladang tempat menabur benih, ladang yang subur atau bukan?

Semakin subur ladangnya, maka semakin berlipat panen yang akan kita tuai. Jadi kita harus memperhatikan apakah tanah tempat kita menabur tanahnya berbatu, tanah yang keras, tanah tepi jalan atau tanah yang subur?

2. Apakah kita merawat benih tersebut atau tidak?

Benih yang baik akan menghasilkan buah yang baik. Benih yang dirawat dengan baik, benihnya tidak akan kosong, tapi benih yang gemuk, berisi dan bertumbuh yang baik.

3. Apakah kita menabur sesuai dengan musimnya?

Sebagai penabur, kita harus mengerti waktu yang tepat untuk menabur jika tidak ingin apa yang kita tabur menjadi sia-sia.

4. Apakah kita menjaganya dari pencuri?

Bukan hanya menabur, tapi penabur juga akan selalu merawat hingga waktu panen tiba dan tidak membiarkannya terkena hama.

5. Kapankah waktu memanen?

“Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya..” (Yakobus 5:7). Kurang sabar merupakan karakter manusia. Sebenarnya Allah yang mengontrol dan menentukan kapan saat untuk menuai tiba.

Ini artinya, jika hari-hari ini kita belum menuai maka kita harus belajar mengetahui kenapa taburan kita belum menghasilkan tuaian yang maksimal. Kitab Yesaya menulis bahwa kita harus bisa makan dari apa yang kita tabur. Jika kita ingin bertumbuh dewasa maka kita tidak boleh hanya memakan benih yang ditanam orang lain. Apa yang kita makan sekarang adalah apa yang kita tabur sebelumnya. Jika kita berhenti menabur maka kita akan berhenti menuai juga.

Yesaya 37:30 menuliskan, “Dan inilah yang akan menjadi tanda bagimu, hai Hizkia: Dalam tahun ini orang makan apa yang tumbuh sendiri, dan dalam tahun yang kedua, apa yang tumbuh dari tanaman yang pertama, tetapi dalam tahun yang ketiga, menaburlah kamu menuai, membuat kebun anggur dan memakan buahnya.”

Marilah kita, tetap menabur dalam segala keadaan karena apa yang kita tabur tidak akan pernah sia-sia. Selain itu apa yang kita tabur itu juga yang kita tuai. (PM)

Selamat menabur kebaikan dalam segala hal!

Sumber : Renungan Harian Spirit
Halaman :
1

Ikuti Kami