Hidup Penuh Mukjizat Bagi Keluargaku

Entrepreneurship / 1 April 2011

Kalangan Sendiri

Hidup Penuh Mukjizat Bagi Keluargaku

Hot Triany Nadapdap Official Writer
2107

“Mitra CBN! Perkenalkan nama saya Linlyna Taslim. Bagi keluarga kami, segala sesuatunya adalah mukjizat karena kami menyerahkan segala usaha dan kehidupan kami hanya dengan berlutut dan berdoa kepada Tuhan. Saat ini, saya dan suami dipercayakan oleh Tuhan sebidang tanah di daerah Cimareme, Cimahi sebagai lahan peternakan dan tempat mengelola youghurt alami,” begitu ujar Ibu Linlyna Taslim (LT) saat didatangi oleh Tim Mitra CBN (TM).

 

TM       :  Ibu, bisa ceritakan apa aktivitas yang sedang Ibu kerjakan saat ini?

LT         : “Saya dan suami dipercayakan Tuhan sebidang lahan peternakan, bisa dikatakan seperti kebun binatang mini yang terbuka untuk umum dan khususnya anak sekolah. Untuk keteraturan administrasi, dikenakan retribusi Rp 100,000,-/rombongan anak sekolah (jumlah tidak dibatasi), agar semua tamu tertib dan disiplin untuk waktu kunjungan dan tidak membatalkan kedatangan yang telah direncanakan. Jadi anak-anak usia Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar bisa mempelajari tentang ikan, kura-kura, ayam, burung, angsa, anjing, kambing, sapi dan rusa (sambil menunjukkan peternakannya seluas 1 hektar, red.). Tapi, bukan hanya anak seolah saja, siapa pun boleh singgah dan bersantai di tempat ini, mungkin untuk menikmati youghurt

 

TM       : Ibu, boleh ceritakan awal dari peternakan ini didirikan?

LT         : “Suami saya lulusan kuliah dari Jerman jurusan peternakan dan sangat mencintai binatang, kembali ke Indonesia dia tetap ingin mengurusi peternakan. Diawali dari kerinduan suami saya untuk mulai memelihara satu ekor sapi keturunan Belanda di garasi rumah kami (di Bandung Kota-Jalan Sudirman, red.), membawa keluarga kami bertemu dengan lahan ideal yang kami impikan sebagai sebuah peternakan. Dari 1 ekor sapi, kami memiliki 4 ekor sapi, tetapi karena pada tahun 1983 tidak diperbolehkan untuk beternak di dalam kota, kami harus pindah ke pinggiran kota, sehingga di tahun 1980 kami pindah ke Cimahi. Sapi yang Tuhan percayakan bertambah menjadi 8 ekor kemudian 50 ekor dan diikuti kelahiran bayi-bayi sapi yang 99% merupakan sapi betina.”

 

TM       : Apa kunci kesuksesan bagi keluarga Ibu?

LT         : “Saya tidak sembarangan untuk membicarakan impian dan meminta pertimbangan orang lain. Saya tidak sembarangan untuk membicarakan beban doa kami. Karena tidak bisa mengandalkan kekuatan manusia, dan kita tidak boleh sembarangan untuk share ke orang lain. Harus ke orang yang tepat! Karena orang lain bisa kasi masukan yang positif atau negatif. Tapi saya punya prinsip, jangan dengarkan kata orang, tapi tanya Tuhan! Kami selalu berdoa dan meminta rencana Tuhan tepat pada waktunya terjadi. Tanah dan rumah yang kami tempati saat ini, kami beli dengan dengan harga Rp 50 juta (tahun 1980, red.), setelah setahun sebelumnya kami tidak sanggup membelinya karena harga yang mahal sekali (Rp 150juta, red.). Itu Mukjizat!

Jika Tuhan sudah berkehendak, tidak ada yang akan sanggup menahannya.”

 

TM       : Ibu setuju tidak, “Natal saat yang tepat untuk memberi?”

LT         : “Bagi saya dan keluarga, memberi tidak selalu menunggu Natal. Memberi kepada orang lain, terlebih yang membutuhkan bisa kita lakukan setiap hari. Karena itu adalah bukti kasih Tuhan.”

 

TM       : Bagi Ibu dan keluarga, apa makna Natal?

LT         : “Natal adalah penebusan, dimana kita seharusnya semakin menyadari bahwa kita adalah orang-orang pilihan Tuhan untuk diselamatkan. Dia memberi keselamatan bagi kita.”

 

TM       : Ada tidak Natal yang paling berkesan bagi Ibu?

LT         : “Bagi kami, sepanjang umur kehidupan kami adalah mukjizat, termasuk setiap hari hidup kami. Tapi, masih bisa melalui Natal tahun ini adalah mukjizat tahun ini bagi kami. Tanggal 15 November 2010 subuh yang lalu, rumah saya kerampokan oleh empat orang yang membungkam, mengikat, dan menutup mata saya dan suami. Memang di sekitar rumah kami, sedang santer perampokan sekaligus pembunuhan. Sudah ada beberapa keluarga yang dirampok, kemudian dibunuh ataupun terluka berat. Tapi saya dan suami saya tidak terluka apa-apa, dan bagi kami itu karena pertolongan Tuhan! Sungguh penjagaan dan pemeliharaan Tuhan itu, tidak terlepas dari anak-anakNya! Sungguh luar biasa! Saya dan keluarga tidak marah, tidak merasakan takut, semua aktivitas kami lakukan sebagaimana biasanya. Beban doa kami saat ini adalah, ‘Agar keempat orang yang merampok kami itu, memiliki kesempatan juga untuk mengenal Tuhan dalam hidup mereka!’. Tuhan hanya ingin mengajarkan kepada kami untuk lebih berjaga-jaga dalam hidup karena kedatanganNya juga datang seperti pencuri, pada saat yang tidak kita duga.” (PM)

 

“Mitra CBN, kirimkan kesaksian hidup Anda kepada kami untuk memberkati dan menjadi kesaksian bagi banyak orang bahwa Allah kita hidup dan tanganNya tidak pernah menjauh dari kehidupan kita sebagai umatNya.”

Sumber : Data Mitra CBN - 2010
Halaman :
1

Ikuti Kami