Makna Di Balik Tongkat Permen Natal

Nasional / 9 December 2010

Kalangan Sendiri

Makna Di Balik Tongkat Permen Natal

Lestari99 Official Writer
6919

Natal merupakan momen yang dimeriahkan oleh banyak orang di seluruh penjuru dunia. Memasuki bulan Desember, pernak-pernik Natal mulai menghiasi toko-toko yang menyediakan hadiah maupun penganan Natal.

Tongkat permen bergaris merah putih juga merupakan salah satu simbol paling populer dalam musim Natal. Menurut legenda, permen ini muncul pada abad ke-17 di Jerman, yang mengawali perjalanan permen tongkat ini sampai ke Amerika pada pertengahan 1800-an.

Tongkat permen yang kental akan simbol kekristenannya ini sudah jarang dibuat sendiri oleh keluarga-keluarga yang merayakan Natal. Namun di Lawrence, usaha permen yang bernama Priscilla Candies masih memproduksi permen tongkat bergaris merah putih ini. Harriet dan Norman Cooper memiliki dan menjalankan usaha keluarga ini selama beberapa dekade.

“Dalam perjalanan musim, kami membuat sekitar 5.000 permen tongkat dalam sekali produksi,” ujar Harriet sambil tertawa.

Tongkat permen ini tersedia dalam berbagai ukuran, dari dua belas inchi sampai tiga kaki.

Di Priscilla Candies ini, tongkat permen lebih dari hanya sekedar pengisi liburan Natal yang indah. Di perusahaan ini, simbol kekristenan ini juga memiliki maknanya tersendiri. Bagian putih dari tongkat permen ini melambangkan kemurnian dari Yesus Kristus.

“Tiga garis merah kecil mewakili Bapa, Putra dan Roh Kudus. Dan garis merah yang lebih besar mewakili darah yang ditumpahkan Yesus untuk dosa-dosa kita,” jelas Harriet.

Dan bentuk tongkat melambangkan penggembala domba. Lambang-lambnag ini menjadi sebuah peringatan penting baik bagi orang dewasa maupun anak-anak untuk mengingat kisah tongkat ini dalam menjalani hari-hari mereka yang sibuk sepanjang tahun.

“Saya berharap bahwa kisah mengenai tongkat permen ini bisa tetap tinggal dalam kenangan mereka. Terkadang hal ini bukanlah sesuatu yang berarti saat mereka masih sebagai anak-anak, namun kemudian hari dalam hidup mereka, saya berharap mereka akan kembali berpikir dan berkata, ‘Ya, saya ingat apa makna dari permen tongkat ini’,” ujar Harriet.

Alkitab memang tidak pernah memerintahkan kita untk memperingati Natal. Namun dalam momen ini, banyak hal yang bisa kita jadikan bahan perenungan akan pentingnya kelahiran Yesus dalam hati setiap kita untuk membawa perubahan hidup secara total dan memberi dampak bagi dunia ini.

Sumber : cbn.com
Halaman :
1

Ikuti Kami